Ayat bacaan: Yoel 2:13
==================
"Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya."
Hari ini saya bertemu dengan seorang petualang yang terus berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Ia tidak menetap dimanapun dan akan terus mengembara berkeliling Indonesia. Ia bercerita bahwa sebagai pengembara ia seringkali bertemu dengan kesulitan. Ia berkali-kali bertemu orang jahat, pernah dirampok, pernah pula harus berhadapan dengan binatang buas. Untuk meminimisasi kemungkinan-kemungkinan buruk itu ia pun harus berhati-hati benar dalam mengambil jalan. Ia menghindari jalan malam hari, itu salah satu langkah yang ia ambil. selain itu ia pun berkata bahwa ia harus peka dan segera berbalik arah apabila jalan yang ia lalui terasa semakin meragukan. Saya mengambil waktu sejenak setelah berbincang-bincang dengannya dan berpikir, betapa kita pun dalam banyak hal sebenarnya sedang bertualang atau mengembara di muka bumi ini. Life is indeed a journey. Kita terus berjalan dalam menempuh perjalanan kehidupan. Begitu banyak percabangan jalan yang kita temui sepanjang perjalanan. There are so many twists, turns and options. Didalamnya terdapat begitu banyak godaan, dan apabila kita salah mengambil jalan, kita pun bisa tersesat. Jika sudah tersesat akibatnya bisa fatal. Kita bisa-bisa gagal mencapai tujuan kita. Benar, sebagai manusia yang terbatas, adalah wajar jika pada suatu waktu kita akan salah melangkah. Namun yang penting adalah bertindak seperti sang pengembara yang baik. Ketika kita mengambil belokan yang salah dan menyimpang, cepatlah sadar dan bergegaslah untuk berbalik dan menemukan kembali jalan yang sebenarnya.
Jika kita membuka kitab Yoel, disana kita akan menemukan bagaimana mengerikannya hukuman Tuhan yang jatuh atas bangsa Yehuda. Disana kita melihat serbuan belalang yang menakutkan (Yoel 1:4), dimana serbuan belalang itu menimbulkan kerusakan sangat parah pada pertanian dan perekonomian mereka. (ay 7-12). Tidak ada lagi gandum, anggur dan minyak pun tidak ada lagi, sehingga mereka tidak lagi bisa mempersembahkan korban curahan. (ay 9-13). Apa yang kemudian dilakukan Yoel dalam menyikapi hal ini? Yoel menyampaikan seruan Allah pada mereka yang telah meninggalkanNya dan berdoa bagi semuanya. (ay 19). Yoel meminta bangsa Yehuda untuk meratap (ay 8,13), berkabung (ay 13) dan puasa (ay 14). Yoel menyerukan agar bangsa Yehuda yang sudah terlanjur tersesat untuk segera berbalik kembali pada Tuhan dengan hati yang koyak, seperti yang tertulis pada ayat bacaan hari ini: "Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya." (Yoel 2:13). Sebuah pertobatan dengan hati terkoyak kemudian mengembalikan belas kasih Tuhan pada umatNya. Yoel 2:18-27 berbicara mengenai janji Tuhan yang luar biasa pada bangsa yang bertobat. Pemulihan luar biasa atas pertanian yang penuh kelimpahan, curah hujan yang cukup, kehormatan, semua akan mereka peroleh begitu mereka bertobat dengan sungguh-sungguh. Tuhan kita adalah Tuhan yang penuh kasih, adil, setia dan selalu siap untuk mengampuni siapapun yang datang kepadanya dengan hati hancur untuk bertobat, meninggalkan kesesatan mereka dan kembali pada jalan yang benar, kembali kepada Tuhan.
Ketika kita mendapati diri kita ada ditengah situasi sulit, dimana kita terkepung dalam masalah ekonomi, kesulitan hidup, kecelakaan bahkan bencana, lewat kitab Yoel, kita bisa belajar sesuatu. Periksalah cara hidup, tingkah laku dan perbuatan. Apakah kita sudah berjalan bersama Tuhan, mentaati dan memprioritaskanNya dalam perjalanan hidup kita? Sudahkah kita mendengarkan Tuhan dengan serius karena kita sungguh mengasihiNya, atau kita tanpa sadar sudah begitu jauh menyimpang dari jalanNya? Terkadang himpitan masalah hidup yang menimpa kita itu bukannya membuat kita sadar, tapi malah menyalahkanNya. Rentang jarak pemisah untuk datangnya pertolongan Tuhan bisa timbul sebagai akibat dari jarak antara perbuatan kita yang penuh dosa dengan perbuatan Tuhan yang penuh berkat. Alangkah baiknya sebelum menyalahkan siapa-siapa, kita terlebih dahulu melihat kembali dimana kita ada saat ini. Tidak pernah ada kata terlambat untuk bertobat. Bahkan dalam keadaan sangat hancur seperti bangsa Yehuda diatas sekalipun, belumlah terlambat untuk bertobat karena Tuhan akan segera mengampuni dan melimpahkan berkatNya segera begitu kita berbalik kembali kepadaNya. Bertobatlah dengan hati terkoyak, hati yang hancur, yang berarti dengan segala kesungguhan meninggalkan segala perbuatan yang tidak berkenan di hadapan Allah. Dosa-dosa itu memang bisa terasa nikmat dan sayang untuk ditinggalkan, tapi jika itu ternyata menghancurkan kita, mengapa tidak meninggalkannya segera? Pertobatan sesungguhnya adalah urusan antara manusia dengan Penciptanya, bukan sebagai suatu perbuatan untuk diperlihatkan kepada orang lain. Karenanya pertobatan tuntas dengan hati yang terkoyak akan menghasilkan pengampunan Tuhan secara tuntas pula. "Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah." (Mazmur 51:19). Selama Tuhan masih memberi kesempatan hari ini, tidak ada kata terlambat untuk kembali berbalik arah menuju jalan yang dikehendaki Tuhan. Jika belum sampai seperti itu, setidaknya kita bisa terus mewaspadai diri kita agar jangan sampai salah dalam melangkah dan memilih jalan. Perhatikan baik sebelum nanti kita sendiri yang rugi jika kita sembrono dalam menentukan langkah.
Segeralah berbalik jika terlanjur salah jalan
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
Agustus
(216)
- Minggu Biasa XXII
- 1sept
- Mengembangkan Talenta Yang Tuhan Titipkan
- Renungan Harian Air Hidup: RANCANGAN TUHAN BAGI KI...
- RSS Santapan Harian: Sabtu, 1 September 2012 - Bel...
- renungan harian online: Pohon yang Sehat
- Pohon yang Sehat
- Renungan Harian Kita: Mencari Yang Aman
- Mencari Yang Aman
- Gadis-gadis yang bodoh dan gadis-gadis yang bijaksana
- Renungan Harian Air Hidup: TIDAK TAWAR HATI: Berja...
- RSS Santapan Harian: Jumat, 31 Agustus 2012 - Karu...
- 31 agt
- Kriteria Pemuridan
- renungan harian online: Kriteria Pemuridan
- Bersiap dan berjaga menantikan kedatangan Tuhan
- Renungan Harian Air Hidup: PEKERJAAN SEBAGAI SARAN...
- RSS Santapan Harian: Kamis, 30 Agustus 2012 - Arti...
- Ketika Mengalami Kesepian
- renungan harian online: Ketika Mengalami Kesepian
- Renungan Harian Kita: Berhenti Bersikap Agamawi !
- Berhenti Bersikap Agamawi !
- 30 agt
- Menjadi Pewarta Kebenaran Kerajaan Allah dengan se...
- Renungan Harian Air Hidup: PERANAN ORANG TUA: Mend...
- RSS Santapan Harian: Rabu, 29 Agustus 2012 - Ucapa...
- 29 Agt
- Rangkaian yang Saling Berhubungan
- renungan harian online: Rangkaian yang Saling Berh...
- Cemas gelisahlah hati kami, hingga beristirahat di...
- Renungan Harian Air Hidup: PERANAN ORANG TUA: Mend...
- RSS Santapan Harian: Selasa, 28 Agustus 2012 - Ham...
- renungan harian online: Tuhan Sumber Keselamatan
- Tuhan Sumber Keselamatan
- 28 Agt
- Renungan Harian Kita: Tetaplah Berlatih, Tetaplah ...
- Tetaplah Berlatih, Tetaplah Berlari
- Allah bertindak bagi manusia yang membutuhkan dan ...
- 27Agt
- Renungan Harian Air Hidup: MEROSOT ROHANI: KEALPAA...
- RSS Santapan Harian: Senin, 27 Agustus 2012 - Iman...
- renungan harian online: Sesingkat Bunga Matahari
- Sesingkat Bunga Matahari
- Betapa amat baiklah Tuhan atas diri dan hidup kita
- Renungan Harian Air Hidup: MELAYANI TUHAN DENGAN T...
- RSS Santapan Harian: Minggu, 26 Agustus 2012 - Per...
- Membangun Kehidupan yang Berharga
- renungan harian online: Membangun Kehidupan yang B...
- Renungan Harian Kita: Jangan Mengabaikan Berkat
- Jangan Mengabaikan Berkat
- Mg Biasa XXI
- 25 Agt
- Mengajar orang dengan teladan yang baik bukanlah p...
- Renungan Harian Air Hidup: PENINGGIAN ITU DATANGNY...
- RSS Santapan Harian: Sabtu, 25 Agustus 2012 - Iman...
- Mengatasi Mood
- renungan harian online: Mengatasi Mood
- Renungan Harian Kita: Jika Tidak Hancur..
- Jika Tidak Hancur..
- Menjadi pribadi yang mampu melihat kemuliaan Allah...
- Renungan Harian Air Hidup: PRAJURIT KRISTUS YANG T...
- RSS Santapan Harian: Jumat, 24 Agustus 2012 - Meni...
- Kuasa Dibalik Ucapan Syukur
- renungan harian online: Kuasa Dibalik Ucapan Syukur
- Sumur Masalah
- 24 Agt
- Harta Dalam Bejana Tanah Liat
- Macan Dengan Nyali Tikus
- Find and See
- Renungan Harian Air Hidup: PRAJURIT KRISTUS YANG T...
- RSS Santapan Harian: Kamis, 23 Agustus 2012 - Berk...
- renungan harian online: Gembira dalam Bekerja
- Gembira dalam Bekerja
- 23 Agt
- 22 Agt
- Renungan Harian Air Hidup: JANGAN RAGUKAN KUASA TU...
- RSS Santapan Harian: Rabu, 22 Agustus 2012 - Wasia...
- renungan harian online: Berani Melangkah
- Berani Melangkah
- Orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, d...
- Renungan Harian Air Hidup: JANGAN RAGUKAN KUASA TU...
- RSS Santapan Harian: Selasa, 21 Agustus 2012 - Yeh...
- renungan harian online: Kreatif
- Kreatif
- Renungan Harian Air Hidup: PERLOMBAAN IMAN: Fokus ...
- RSS Santapan Harian: Senin, 20 Agustus 2012 - Wasi...
- renungan harian online: Patah Hati
- Patah Hati
- 20 Agt
- Renungan Harian Air Hidup: PERLOMBAAN IMAN: Tangga...
- Hiduplah Baru Sesuai Kehendak Tuhan
- RSS Santapan Harian: Minggu, 19 Agustus 2012 - Doa...
- renungan harian online: Doa dan Melakukan Karya Ny...
- Doa dan Melakukan Karya Nyata bagi Bangsa (2)
- Minggu Biasa XX
- Renungan Harian Air Hidup: PIKIRAN POSITIF: Mendap...
- RSS Santapan Harian: Sabtu, 18 Agustus 2012 - Berk...
- renungan harian online: Doa dan Melakukan Karya Ny...
- Doa dan Melakukan Karya Nyata bagi Bangsa (1)
- 18 Agt
-
▼
Agustus
(216)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar