Judul: Roh Kudus: Sang Pemersatu Pemberitaan Injil Yesus Kristus tidaklah sama seperti pemberitaan suatu peristiwa selayaknya orang yang sedang menceritakan sejarah. Mengapa? Sebab pemberitaan Injil Yesus Kristus melibatkan Roh Allah sendiri. Apabila kita menyimak peristiwa pemberitaan Injil Yesus yang dilakukan oleh Petrus kepada Kornelius, maka jelas sekali bahwa Roh Kudus sudah melakukan pekerjaan-Nya sejak awal. Roh Kuduslah yang mula-mula memimpin Kornelius untuk mencari Petrus. Dan Roh Kudus pulalah yang menggerakkan Petrus untuk datang melayani Kornelius. Selanjutnya, setelah Petrus dan Kornelius bertemu, Roh Kudus memeteraikan berita tentang Yesus Kristus yang disampaikan kepada Kornelius. Sungguh luar biasa bukan peranan Roh Kudus di dalam karya keselamatan yang Yesus Kristus telah kerjakan? Tak ada manusia yang dapat datang dan percaya kepada Yesus, jika bukan karena dipimpin Roh. Tidak ada satu manusia pun yang dapat pergi untuk melayani pemberitaan Injil, jika tidak dipimpin oleh-Nya. Meski begitu, kita juga melihat bahwa di dalam bekerja, Roh Kudus melibatkan pula peran dan tanggung jawab dari orang-orang yang dipimpin-Nya. Kepada Kornelius, Roh Kudus menuntut ketaatan untuk melakukan pencarian terhadap Petrus. Kepada Petrus, Roh Kudus juga menuntut ketaatan yang sama untuk pergi melayani Kornelius. Melalui ketaatan Kornelius dan Petrus inilah, karya Allah menjadi nyata. Pada bagian akhir, penulis Kisah Rasul memperlihatkan bagaimana Roh Kudus berperan sebagai pemersatu antara manusia berdosa dengan Juruselamat mereka. Melalui pekerjaan Roh Kudus, orang-orang yang berbeda bangsa seperti Petrus dan Kornelius pun akhirnya dipersatukan sebagai saudara. Hanya Roh Allah sendiri yaitu Roh Kudus yang dapat mengerjakan pekerjaan yang besar ini. Roh Kudus bukan saja mempersatukan manusia dengan Allah, tetapi Ia juga mempersatukan manusia dengan manusia lainnya. Marilah kita memberi diri kita untuk dipimpin Roh Kudus, agar melalui diri kita Roh Kudus dapat membawa banyak orang untuk datang dan percaya pada Yesus Kristus. Diskusi renungan ini di Facebook: http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/06/06/ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar