Senin, 04 Juni 2012

Renungan Harian Air Hidup: MEMPELAI KRISTUS: Harus Dewasa Rohani! (1)

Renungan Harian Air Hidup
Saduran dari buku Renungan Harian Air Hidup // via fulltextrssfeed.com
MEMPELAI KRISTUS: Harus Dewasa Rohani! (1)
Jun 4th 2012, 18:00

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Juni 2012 -

Baca:  Wahyu 19:6-10

"Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia."  Wahyu 19:7

Secara umum orang Kristen terbagi menjadi dua kelompok yaitu orang Kristen kanak-kanak dan orang Kristen dewasa.  Ayat di atas menunjukkan bahwa ada 2 jenis orang Kristen yaitu orang Kristen kanak-kanak rohani dan orang Kristen yang dewasa rohani.  Jika menyimak perjalanan hidup kita sebagai orang percaya, kita ini masuk dalam kategori yang mana?  Masa-masa sekarang adalah masa-masa akhir di mana setiap orang percaya sedang menanti-nantikan kedatangan Tuhan Yesus kali yang ke-2.  Saat Yesus datang ke dunia kelak, Ia datang bukan lagi sebagai bayi mungil, namun Dia datang sebagai Pengantin Laki-Laki Sorga yang hendak menjemput mempelai wanitaNya.

     Siapa itu mempelai wanitaNya?  'Mempelai wanita'  berbicara mengenai gereja Tuhan yang dewasa atau orang-orang Kristen yang dewasa rohaninya, bukan kekristenan yang kanak-kanak.  Yang dapat menjadi mempelai wanita haruslah orang yang telah dewasa, bukan kanak-kanak.  Begitu pula untuk bisa menjadi mempelai Kristus kita harus benar-benar telah meninggalkan semua sifat kanak-kanak kita dan menuju kepada kedewasaan secara penuh.  Rasul Paulus berkata,  "Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu."  (1 Korintus 13:11).  Jadi Tuhan tidak menghendaki kita menjadi orang Kristen yang kanak-kanak seumur hidup alias mengalami  'kerdil'  rohani, tetapi Tuhan ingin kita terus mengalami pertumbuhan rohani dari hari ke sehari sampai kita menjadi  "...orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah."  (Kolose 4:12).

     Kita tahu bahwa kedewasaan rohani tidak otomatis terjadi namun perlu proses dan waktu, sama seperti anak yang untuk mencapai kedewasaan harus melewati masa bayi, kanak-kanak, remaja, pemuda dan dewasa hingga akhirnya menjadi orang tua.  Namun kita harus ingat bahwa menjadi Kristen bertahun-tahun atau lama tetap tidak menjamin bahwa ia telah menjadi dewasa rohani dalam Kristus.

Dewasa rohani selalu ditandai oleh perubahan karakter!

Related Posts :

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Kumpulan Khotbah Stephen Tong

Khotbah Kristen Pendeta Bigman Sirait

Ayat Alkitab Setiap Hari