Jumat, 12 September 2014
17:32 Berkatalah Daud kepada Saul: "Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu."
17:33 Tetapi Saul berkata kepada Daud: "Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit."
17:34 Tetapi Daud berkata kepada Saul: "Hambamu ini biasa menggembalakan kambing domba ayahnya. Apabila datang singa atau beruang, yang menerkam seekor domba dari kawanannya,
17:35 maka aku mengejarnya, menghajarnya dan melepaskan domba itu dari mulutnya. Kemudian apabila ia berdiri menyerang aku, maka aku menangkap janggutnya lalu menghajarnya dan membunuhnya.
17:36 Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup."
17:37 Pula kata Daud: "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." Kata Saul kepada Daud: "Pergilah! TUHAN menyertai engkau."
TUHAN . . . akan melepaskan aku. —1 Samuel 17:37
Seorang musuh bertubuh tinggi menjulang melangkah masuk ke Lembah Tarbantin. Tingginya 2,7 meter dan baju zirahnya yang terbuat dari pelat-pelat perunggu berkilau-kilauan terkena pantulan sinar matahari. Batang tombaknya dibalut tali sehingga tombak itu dapat diputar-putar di udara dan dilontarkan dari jauh dengan akurat. Tampaknya Goliat tak mungkin terkalahkan.
Namun Daud mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Meski sosok dan tingkah laku Goliat bagaikan raksasa, tetapi dibandingkan dengan Allah yang hidup, ia sangat kecil. Daud memiliki pandangan yang benar tentang Allah dan karena itu juga memiliki pandangan yang benar tentang keadaan yang ada. Ia melihat Goliat sebagai orang yang mencemooh barisan tentara Allah yang hidup (lSam. 17:26). Dengan percaya diri, Daud menghadapi Goliat dengan berpakaian sebagai gembala dan dengan tongkat, lima butir batu dan sebuah ketapel sebagai senjata. Keyakinan Daud bukan pada apa yang dimilikinya, tetapi pada Allah yang menyertainya (ay.45).
“Goliat” apa yang sedang kamu hadapi saat ini? Mungkin itu berupa situasi yang sulit di tempat kerja, kesulitan keuangan, atau relasi yang kandas. Semuanya itu kecil jika dibandingkan dengan kebesaran Allah. Tiada satu hal pun yang terlalu besar bagi Allah. Kata-kata yang ditulis oleh Charles Wesley, seorang penulis himne, berikut ini mengingatkan kita: “Iman yang teguh, memandang pada janji, dan hanya pada janji-Nya itu; iman menertawakan kemustahilan, dan berseru, itu pasti akan terjadi.” Allah sanggup melepaskanmu jika Dia memang menghendakinya, dan Dia mungkin melakukannya dengan cara-cara yang tak terpikirkan olehmu. —PFC
Pertempuran itu tidak dimenangi oleh yang kuat,
Perlombaan tidak direbut oleh yang gesit,
Namun bagi mereka yang benar dan setia,
Kemenangan telah dijanjikan melalui anugerah. —Crosby
Jangan katakan pada Allah sebesar apa raksasamu. Katakan pada raksasa itu seberapa besar Allahmu.
Artikel ini termasuk dalam kategori Santapan Rohani
from WarungSateKaMu.org
via IFTTT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar