(sambungan)
Kemarin kita sudah melihat bagaimana pentingnya sebuah sikap kerendahan hati untuk dimiliki orang percaya. Bukan saja itu akan sangat baik dalam kehidupan bermasyarakat, tetapi juga sangat menentukan keselamatan kita kelak. Tuhan menyukai anak-anakNya yang rendah hati, dan sebaliknya akan sedih bahkan marah melihat orang yang menjadi tinggi hati ketika mereka Dia berkati. Tuhan sama sekali tidak menginginkan kita menjadi orang-orang yang tinggi hati. Itu bukan tujuanNya dalam memberkati kita. Tuhan ingin berkat-berkat yang Dia berikan disalurkan kepada sesama. Tuhan ingin kita menjadi saluran berkatNya, dan apabila itu kita lakukan, Dia siap memberi berkat lebih banyak lagi. Jadi bukan untuk dipakai sendiri, untuk ditimbun, atau malah menjadikan kita menjadi sombong, angkuh atau tinggi hati.
Adalah mudah untuk mengaku sudah rendah hati, tetapi pada kenyataannya kita ternyata masih jauh dari harapan. Bisakah kita mengetahui bagaimana bentuk murah hati yang sebenarnya? Adakah kriteria-kriteria yang bisa kita pakai untuk mengetahui apakah kita sudah murah hati atau belum? Alkitab sudah memberikan beberapa pedoman yang bisa kita jadikan standar dalam memeriksa apakah kita sudah rendah hati atau tidak. Setidaknya ada 4 hal yang bisa kita lihat sebagai gambaran apa yang disebut dengan rendah hati menurut firman Tuhan. Mari kita lihat satu persatu.
1. Orang yang rendah hati tidak sombong.
Sombong, arogan, angkuh, tinggi hati dan sejenisnya merupakan lawan kata dari rendah hati. Ini berarti bahwa orang yang rendah hati tidak akan bersikap sombong, dan begitu juga sebaliknya. Dengan bersikap sombong bukan saja kita dijauhi orang lain, tapi Tuhan pun akan menjauhi kita, bahkan menentang kita. Bacalah ayat berikut ini. "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (Yakobus 4:6b). Dalam bahasa Indonesianya dikatakan bahwa Allah "mengasihani", sementara dalam bahasa Inggrisnya sebenarnya dikatakan secara lebih rinci: "gives grace, continually". Kata grace artinya "the exercise of love, kindness, mercy, favor." Itu akan diberikan Tuhan bukan hanya sekali, tetapi secara terus menerus. Lihatlah bagaimana penghargaan Tuhan atas sikap rendah hati. Sebaliknya Tuhan sendiri akan menjadi lawan kita apabila kesombongan atau kecongkakan terus kita pertahankan dalam diri kita. "Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman." (Amsal 16:5)
2. Orang yang rendah hati mau membuka diri untuk belajar dan diajar
Sebuah Firman Tuhan berbunyi: "Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati." (Mazmur 25:9). Dari ayat ini kita bisa melihat bahwa orang-orang yang rendah hati itu memiliki kemauan untuk terus belajar dan lembut hatinya untuk diajar. Jalan Tuhan tertulis lengkap sepanjang Alkitab. Siapapun bisa membacanya, tapi hanya orang yang rendah hatilah yang mau terus membenahi diri untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari sesuai jalan-jalan yang sudah Tuhan sebutkan. Tuhan siap membimbing orang-orang yang mau mengakui kekurangannya dan terus belajar, membaca, meneliti, merenungkan, memperkatakan dan melakukan firman Tuhan. Tuhan tidak akan mau mengajar orang yang merasa dirinya hebat, bahkan lebih pintar dari Tuhan. Anda pun sama bukan? Maukah anda terus mengorbankan waktu dan tenaga anda kepada orang-orang yang tidak menghargai dan merasa lebih hebat dari anda? Lalu pikirkanlah, bagaimana Firman Tuhan bisa tertanam dan bertumbuh apabila Firman itu jatuh di atas tanah yang keras berbatu? "Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar." (Matius 13:5-6). Dengan memiliki kerendahan hati berarti kita pun memiliki kesempatan untuk dibimbing secara langsung oleh Tuhan, karena kita memang selalu siap untuk terus belajar dan belajar lagi.
3. Orang yang rendah hati tidak egois atau selalu mementingkan diri sendiri.
Ini juga merupakan gambaran dari orang yang rendah hati. Bagaimana sebuah ikatan, organisasi, perkumpulan, perserikatan, komunitas atau bentuk-bentuk lainnya bisa tetap kokoh apabila anggotanya terus menerus hanya mementingkan diri sendiri saja? Kesombongan bisa membuat orang besar kepala dan lupa diri, sehingga menganggap diri mereka yang paling penting. Keutuhan keluarga bisa runtuh, sebuah perusahaan bisa hancur, apapun akan tumbang jika egoisme masih menguasai diri anggota-anggota di dalamnya. Orang yang rendah hati tidak akan bersikap demikian karena mereka akan memikirkan orang lain terlebih dahulu ketimbang kepentingan dirinya sendiri. Firman Tuhan berkata: "..Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." (Filipi 2:3-4). Sifat rendah hati akan membawa kita untuk mementingkan kepentingan orang lain di atas kepentingan kita sendiri. Bayangkan jika para rasul tidak mau mengorbankan nyawanya demi memberitakan Injil keselamatan, bagaimana nasib kita hari ini? Sebuah kerendahan hati akan membawa kita mau berbuat sesuatu demi kepentingan orang lain dengan disertai rasa sukacita meski kita mungkin harus berkorban karenanya.
4. Orang yang rendah hati rela atau berani mengaku salah.
Ini merupakan hal yang sungguh berat untuk dilakukan oleh banyak orang. Rasa gengsi yang terlalu tinggi, takut kehilangan harga diri, takut disepelekan, rasa malu dan sebagainya sering membuat kita sulit untuk berani mengakui kesalahan secara terbuka dan meminta maaf. Padahal masalah kerelaan untuk meminta maaf merupakan hal yang amat sangat penting di mata Tuhan. Bagaimana mungkin kita bisa diampuni Tuhan apabila kita tidak mengakui dosa-dosa kita secara terbuka di hadapanNya? Firman Tuhan pun berkata: "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9). Perhatikan bahwa Tuhan siap mengampuni dan menyucikan kita sesegera mungkin, tetapi diperlukan kerendahan hati kita untuk mau mengakui dosa-dosa kita. Tidak saja di hadapan Tuhan, kita pun diminta untuk mau merendahkan hati agar mau mengakui kesalahan di depan sesama kita. Itulah yang merupakan cerminan dari anak-anak Tuhan yang rendah hati.
Dari 4 kriteria di atas kita bisa melihat sebuah kualitas tinggi dari orang-orang yang hidup dalam sikap kerendahan hati. Karena itu tidaklah heran jika Tuhan pun meninggikan orang-orang yang memiliki sifat rendah hati, bahkan siap memahkotai dengan keselamatan, seperti bunyi ayat yang sudah saya sampaikan kemarin: "Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan." (Mazmur 149:4). Bukan hanya keselamatan dari bahaya, sakit penyakit, krisis finansial dan sebagainya di dunia ini, tetapi keselamatan jiwa yang kekal sifatnya, atau dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan salvation. Itulah yang dimahkotai Tuhan kepada orang-orang yang rendah hati seperti yang bisa kita baca dalam Mazmur 149:4 di atas. Tidak ada alasan apapun bagi kita untuk bersikap sombong. Kita harus ingat bahwa kita hanyalah berasal dari debu (Mazmur 103:14), dan semua yang kita miliki sesungguhnya berasal dari Tuhan. (Ulangan 8:14-18). Oleh karena itu teruslah ingatkan diri kita agar tetap rendah hati dalam keadaan apapun, karena itulah yang akan menyenangkan hati Tuhan.
Tuhan siap memberkati secara kontinu anak-anakNya yang rendah hati, sebaliknya akan menentang dan menghukum mereka yang tiggi hati
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2011
(1879)
-
▼
November
(165)
- Menghadapi Masalah Ala Daniel (1)
- Menghadapi Masalah Ala Daniel (1)
- 1 des
- 1 des
- RS: Run With Goal
- Serius Menepati Janji
- Serius Menepati Janji
- Fwd: 30 Nov
- Fwd: 30 Nov
- 29 Nov
- 29 Nov
- Terhubung Dengan Tuhan
- Terhubung Dengan Tuhan
- 28 Nov
- 28 Nov
- RS: Tahan Segala Cuaca
- Tak Kenal Maka Tak Sayang
- Tak Kenal Maka Tak Sayang
- First Love
- Akrab Yuk..!
- Blues
- Blues
- Mg Adven I
- Mg Adven I
- 26 Nov
- 26 Nov
- MENGENAKAN SIFAT-SIFAT SEORANG HAMBA
- Semakin Pendek Atau Semakin Panjang
- Lemah Lembut
- Lemah Lembut
- Hikmat 006
- RS: Asumsi atau Komunikasi
- 25 Nov
- 25 Nov
- 24 Nov
- 24 Nov
- 23 Nov
- 23 Nov
- Mempersembahkan Yang Terbaik
- Mempersembahkan Yang Terbaik
- Menjaga Kekudusan
- Relatifnya Waktu
- Relatifnya Waktu
- Semak Duri Kekuatiran
- Musik Merdu tanpa Makna
- Musik Merdu tanpa Makna
- Cuci Otak
- KETIKA TUHAN MENGUNDANGMU
- MENGUBUR MENTAL FARISI
- Keadaan Sentosa
- Keadaan Sentosa
- Prioritas
- Be The Light
- 22 Nov
- 22 Nov
- 21 Nov
- 21 Nov
- Sombong
- Sombong
- HR Kristus Raja
- HR Kristus Raja
- Rendah Hati (1)
- Rendah Hati (2)
- Rendah Hati (1)
- Rendah Hati (2)
- Peduli Terhadap Hewan
- Peduli Terhadap Hewan
- Semangkuk Nasi Putih
- Kesaksian Welyar Kauntu
- Cermin Yang Retak
- Duka dan Suka
- 19 Nov
- 19 Nov
- 18 Nov
- 18 Nov
- Sikap Orang Sukses
- Belajar dan Berlatih
- Belajar dan Berlatih
- 17 nov
- 17 nov
- 16 Nov
- 15 Nov
- 15 Nov
- 16 Nov
- Sikap Terhadap Musuh
- Sikap Terhadap Musuh
- RS: Waktu adalah Kesempatan
- Dosa Mengaburkan Visi
- Bintang pun Tidak Cukup
- Bintang pun Tidak Cukup
- Pohon Korma dan Pohon Aras (2)
- Pohon Korma dan Pohon Aras (2)
- RS: Pikirkan yang Baik
- Pohon Korma dan Pohon Aras (1)
- Pohon Korma dan Pohon Aras (1)
- 14 Nov
- 14 Nov
- Minggu Biasa XXXIII
- Minggu Biasa XXXIII
- Kunci Hidup Menjadi Pemenang
-
▼
November
(165)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar