Guys, kalian mungkin sering mendengar orang berkata, "Saya kira ..." atau "Saya pikir ..." saat mereka ternyata salah meresponi sikap, ucapan atau tindakan orang lain. Atau, bahkan kita sendiri juga seringkali melakukan hal yang sama, bahwa kita ini terlalu mudah berasumsi dan terlalu cepat bereaksi, saat kita melihat atau mendengar apa yang diucapkan atau dilakukan orang lain -entah itu isteri, suami, anak, menantu, ortu, mertua, teman, tetangga, pimpinan atau bawahan kita. Akibatnya, ada banyak salah pengertian, pertengkaran dan kerugian yang terjadi dan harus kita tuai. Karena itu, jangan lagi terlalu mudah berasumsi tetapi komunikasikan semuanya itu dengan sebaik-baiknya, agar tidak terjadi salah pengertian dan kita boleh bereaksi dengan benar, hingga semua pertengkaran dan kerugian boleh terhindarkan. Nah, yang lebih parah lagi, tidak sedikit dari kita yang sering berasumsi terhadap Tuhan, lalu kita bereaksi salah atas apa yang sedang terjadi di dalam hidup kita, dan pada akhirnya kita harus menuai banyak kerugian. Itu tidak seharusnya terjadi. Karena itu, berkomunikasilah dengan Dia lewat doa dan firman-Nya, agar kita boleh memahami kehendak-Nya dengan tepat, dan kita boleh bereaksi dengan benar. Akhirnya, jangan lagi berasumsi, tetapi komunikasikan semuanya dengan baik, baru setelah itu bolehlah kita bertindak dan tentunya dengan bijaksana.
Read: Ams 19:2-3. Gbu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar