Ayat bacaan: Mazmur 145:9
==================
"TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya."
Betapa indahnya langit malam ini. Saya menulis renungan ini menghadap jendela dan melihat langit penuh bertabur bintang-bintang. Ada beberapa bintang yang bahkan terlihat kerlap kerlip sehingga membuat langit tampak anggun dalam hiasan taburan bintang. Melihat keindahan itu, pikiran saya melayang kepada betapa banyaknya berkat-berkat dari Tuhan yang sudah pernah hadir dalam kehidupan saya. Saya lalu mencoba memenamai masing-masing bintang itu satu persatu sesuai dgn berkat yang pernah saya terima. Bintang satu mewakili berkat A, bintang dua, berkat B, bintang tiga, berkat C dan seterusnya. Dan apa yang saya peroleh sebagai kesimpulan ternyata mengejutkan saya. Ternyata tidak cukup bintang untuk mewakili berkat-berkat Tuhan yang pernah ada dalam hidup saya!
Saya bersyukur dan merasa betapa beruntungnya saya sebagai anakNya. Tetapi apakah hanya saya saja yang memperoleh segala kebaikan Tuhan ini? Tentu saja tidak. Semua orang tentu pernah merasakan kebaikan Tuhan dalam banyak kesempatan. Hanya saja tidak banyak yang mau menyadari dan kembali mengingat kebaikan-kebaikan Tuhan yang pernah hadir dalam hidupnya satu persatu. Sebagian orang yang tengah merasakan kesusahan bisa dengan mudah menuduh Tuhan tidak adil, pilih kasih dan sejenisnya. Tidaklah benar demikian. Semua kita ini sama-sama diberkati, dan mendapat porsi yang sama. Tuhan mengasihi semua anakNya. Masalahnya, manusia seringkali mereduksi berkat Tuhan hanya pada tiga aspek: umur panjang, banyak harta dan banyak anak. Diluar itu dianggap bukan berkat. Padahal jika kita mau merenungkan sejenak, ada banyak berkat Tuhan yang hadir, bahkan pada saat ini juga ada berkat-berkatNya yang tengah Dia curahkan sebagai bentuk kasih sayangNya kepada kita. Jika sekarang kita masih diijinkan bernapas,jika kita masih mempunyai sepasang mata yang bisa membaca, jika anda masih bisa bernyanyi dan makan dengan baik, jika pikiran masih berfungsi normal, jika kita masih bisa berjalan, jika kita masih bisa hidup baik meski katakanlah secukupnya, itu pun merupakan berkat dari Tuhan yang sangat baik. Artinya, Tuhan tetap memberkati kita lewat banyak hal setiap saat, dan hebatnya lagi, kasihnya tak berkesudahan.
Daud menyatakan betapa baikNya Tuhan dengan segala kemurahannya secara begitu indah dalam Mazmur 145. Tanpa ragu-ragu ia berkata: "TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya." (ay 9). Sepanjang pasal 145 Daud berbicara mengenai pujian akan kemurahan atau kebaikan Tuhan bukan hanya terhadap dirinya tetapi terhadap semua manusia, bahkan terhadap segala ciptaanNya. Mari kita lihat beberapa yang ia sebutkan.
- "TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk."(ay 14)
- "..Engkaupun memberi mereka makanan pada waktunya" (ay 15)
- "Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan mengenyangkan segala yang hidup." (ay 16)
- "TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya." (ay 17)
- "TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan." (ay 18)
- "Ia melakukan kehendak orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan menyelamatkan mereka." (ay 19)
Ini baru beberapa contoh saja, karena sesungguhnya Alkitab berbicara sangat banyak mengenai kebaikan Tuhan dari halaman pertama hingga akhir. Berulang-ulang pula Daud menyebutkan sebuah kalimat yang tidak lagi asing bagi kita: "Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." (1 Tawarikh 16:34, Mazmur 106:1, 107:1, 118:1, 118:29 dan 136:1). Ini menunjukkan dengan jelas bahwa Daud mengerti betul bagaimana kebaikan dan kemurahan Tuhan menyertainya sepanjang hidupnya. Daud tetap mengalami situasi-situasi penuh penderitaan dan pergumulan, namun ia tetap bisa memandang ke belakang untuk melihat bagaimana penyertaan Tuhan hadir dalam hidupnya, lengkap dengan segala kebaikanNya.
Sebuah fakta menarik mengenai kebaikan Tuhan dengan kasih yang tanpa batas bisa pula kita saksikan dari apa yang dikatakan Yesus sendiri. Tuhan adalah Allah "..yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar." (Matius 5:45). Kalau orang yang jahat dan tidak benar saja masih Dia perhatikan, bukankah itu bukti nyata bagaimana baiknya Allah? Dia tetap memelihara dan merindukan orang-orang seperti ini untuk bertobat. Tuhan tetap memberi perhatian kepada orang-orang jahat dan tidak benar dan terus membuka kesempatan untuk bertobat. Kalau mau, tentu mudah bagi Tuhan untuk langsung menghanguskan orang jahat dalam seketika untuk hancur menjadi debu dan segera dilemparkan ke api dan belerang menyala-nyala di neraka. Kita tahu pasti bahwa Tuhan lebih dari sanggup untuk melakukan itu, dan Dia sungguh berhak. Tetapi kebaikan, kasih dan kemurahanNya sanggup membuat Tuhan untuk terus memberi kesempatan bagi orang-orang jahat untuk segera bertobat dan kembali ke dalam pangkuanNya. Jika orang jahat dan tidak benar saja Dia perhatikan, bagaimana mungkin kita anak-anakNya tidak Dia pedulikan?
Besar atau kecil, semua kebahagiaan dan kecukupan yang kita miliki itu merupakan berkat Tuhan yang lebih dari patut untuk disyukuri. Betapa indahnya mempunyai Bapa yang begitu baik dan besar kasih setiaNya. Berkat Tuhan tidak terbatas bagi anak-anakNya yang selalu mencari Dia, tidak pernah lupa bersyukur dan hidup sesuai dengan kehendakNya. Bagaimana kita bisa diberi hal besar jika hal kecilpun tidak mampu kita sadari? Ada jutaan berkat Tuhan dalam hidup kita. Hari ini saya mengajak teman-teman untuk mengingat satu persatu segala kebaikan Tuhan yang pernah hadir di hidup anda. Jika anda mau meluangkan waktu untuk itu, saya percaya anda pun akan sampai pada kesimpulan yang sama: tidak cukup bintang untuk mewakili berkat-berkat dari Tuhan!
Jumlah bintang pun belum sebanding dengan kebaikan Tuhan dalam hidup kita
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2011
(1879)
-
▼
November
(165)
- Menghadapi Masalah Ala Daniel (1)
- Menghadapi Masalah Ala Daniel (1)
- 1 des
- 1 des
- RS: Run With Goal
- Serius Menepati Janji
- Serius Menepati Janji
- Fwd: 30 Nov
- Fwd: 30 Nov
- 29 Nov
- 29 Nov
- Terhubung Dengan Tuhan
- Terhubung Dengan Tuhan
- 28 Nov
- 28 Nov
- RS: Tahan Segala Cuaca
- Tak Kenal Maka Tak Sayang
- Tak Kenal Maka Tak Sayang
- First Love
- Akrab Yuk..!
- Blues
- Blues
- Mg Adven I
- Mg Adven I
- 26 Nov
- 26 Nov
- MENGENAKAN SIFAT-SIFAT SEORANG HAMBA
- Semakin Pendek Atau Semakin Panjang
- Lemah Lembut
- Lemah Lembut
- Hikmat 006
- RS: Asumsi atau Komunikasi
- 25 Nov
- 25 Nov
- 24 Nov
- 24 Nov
- 23 Nov
- 23 Nov
- Mempersembahkan Yang Terbaik
- Mempersembahkan Yang Terbaik
- Menjaga Kekudusan
- Relatifnya Waktu
- Relatifnya Waktu
- Semak Duri Kekuatiran
- Musik Merdu tanpa Makna
- Musik Merdu tanpa Makna
- Cuci Otak
- KETIKA TUHAN MENGUNDANGMU
- MENGUBUR MENTAL FARISI
- Keadaan Sentosa
- Keadaan Sentosa
- Prioritas
- Be The Light
- 22 Nov
- 22 Nov
- 21 Nov
- 21 Nov
- Sombong
- Sombong
- HR Kristus Raja
- HR Kristus Raja
- Rendah Hati (1)
- Rendah Hati (2)
- Rendah Hati (1)
- Rendah Hati (2)
- Peduli Terhadap Hewan
- Peduli Terhadap Hewan
- Semangkuk Nasi Putih
- Kesaksian Welyar Kauntu
- Cermin Yang Retak
- Duka dan Suka
- 19 Nov
- 19 Nov
- 18 Nov
- 18 Nov
- Sikap Orang Sukses
- Belajar dan Berlatih
- Belajar dan Berlatih
- 17 nov
- 17 nov
- 16 Nov
- 15 Nov
- 15 Nov
- 16 Nov
- Sikap Terhadap Musuh
- Sikap Terhadap Musuh
- RS: Waktu adalah Kesempatan
- Dosa Mengaburkan Visi
- Bintang pun Tidak Cukup
- Bintang pun Tidak Cukup
- Pohon Korma dan Pohon Aras (2)
- Pohon Korma dan Pohon Aras (2)
- RS: Pikirkan yang Baik
- Pohon Korma dan Pohon Aras (1)
- Pohon Korma dan Pohon Aras (1)
- 14 Nov
- 14 Nov
- Minggu Biasa XXXIII
- Minggu Biasa XXXIII
- Kunci Hidup Menjadi Pemenang
-
▼
November
(165)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar