Judul: Pencipta dan pemeliharaAdalah kenyataan bahwa di Indonesia ini banyak sarana umum yang berusia pendek.Salah satu penyebabnya, yang biasa ditudingkan kepada pemakainya ialah ketidakpedulian atau tidak bertanggung jawab untuk memelihara sarana itu. Kita hanya tahu memakainya, tidak mau repot menjaganya.
Sangat berbeda dengan Allah, Sang Pencipta. Dia yang mencipta dengan begitu baik dan asri (lihat Kej 1), juga memeliharanya dengan sama baiknya. Allah memelihara ciptaan-Nya melalui penugasan dan pemberian wewenang kepada manusia (lihat Kej 1:26-28). Manusia sebagai gambar Allah diberi kemampuan untuk mengelola alam (lihat Kej 2).
Allah memelihara ciptaan-Nya melalui hukum alam/kodrati. Alam ini diciptakan asri dan harmonis. Bagian Mazmur ini (9-18) memberikan alasan memuji Tuhan karena Dialah Pencipta yang memelihara ciptaan-Nya. Baik pengelolaan benda-benda mati (10, 13), maupun tumbuhan dan binatang (11-12, 14, 16-18), sampai kepada manusia (14-15), semua tersistem dan saling terkait. Bandingkan dengan urutan penciptaan di Kejadian 1 yang memperlihatkan ketergantungan ciptaan satu sama lain.
Masalah kekacauan di dalam dunia ciptaan Allah, ada pada ulah manusia berdosa yang merusak alam. Manusia dalam ke-sokpintaran-nya merusak ekosistem dengan sistemnya yang berorientasi sempit, demi kepuasan sesaat dan kemakmuran jangka pendek.
Kalau kita mau menghayati pujian kepada Allah sebagai Pencipta yang memelihara ciptaan-Nya, kita harus wujudkan itu dengan kembali bertanggung jawab atas tugas kita sebagai gambar Allah. Mari kita bangun kembali alam yang sudah rusak. Kita dukung gerakan penghijauan, mencegah perusakan yang lebih parah dari hutan-hutan kita, membatasi diri dari menggunakan bahan-bahan yang tidak ramah lingkungan, yang sulit didaur ulang, dst.
Diskusi renungan ini di Facebook:http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/04/28/
Sumber : www.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar