Judul: Kasih setia TuhanMazmur 103 sangat terkenal. Kita biasa mengutip ayat-ayatnya untuk dijadikan pujian kepada Allah. Dasar pujiannya adalah kasih setia Allah (4, 8, 11, 17) terhadap umat-Nya.
Di ayat 1-5, pemazmur mengajak jiwanya sendiri untuk memuji Tuhan (1, 2; juga 22).Hal ini cukup biasa di dalam mazmur (bdk. Mzm 57:9; 104:35; 108:2; 146:1). Ada lima perbuatan baik Tuhan sebagai alasan memuji-Nya: mengampuni, menyembuhkan, menebus, memahkotai, dan memuaskan. Mengampuni dan menyembuhkan disejajarkan. Di PL sakit kerap dikaitkan dengan dosa, kesembuhan dengan pengampunan.Pemazmur memuji Tuhan karena kasih setia-Nya terbukti dan teruji. Dosa diampuni, sakit disembuhkan, hari-harinya menjadi bersemangat seperti rajawali (bdk. Yes 40:31).
Bagian kedua memaparkan karya kasih setia Tuhan yang dialami umat-Nya (6-19). Umat Israel telah mengalami banyak kesabaran dan kesetiaan-Nya walau mereka sering memberontak. Adalah sesuai dengan sifat Allah sendiri, manusia mendapatkan berulang kali pengampunan, kesempatan kedua, dst. Dia adalah Bapa bagi anak-anak-Nya. Bapak mana yang membuang anaknya sendiri? Dia tahu manusia fana. Kasih setia-Nya yang kekal melampaui dan menutupi kefanaan manusia.
Bagian terakhir (20-22) kembali mengajak kita memuji Tuhan. Ajakan ini diluaskan kepada para malaikat yaitu pahlawan pelaksana firman, kepada para tentara atau pejabat. Mereka mungkin menunjuk kepada semua orang yang dipanggil untuk menjalankan fungsi pewartaan firman. Mazmur ini ditutup dengan ajakan untuk semua ciptaan Tuhan, dan kembali pada ajakan untuk diri sendiri. Mulailah memuji Tuhan dari dirimu sendiri dengan tulus dan penuh semangat, maka Anda akan menggerakkan orang lain, bahkan seluruh ciptaan untuk memuji-muji sang Khalik!
Diskusi renungan ini di Facebook:http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/04/14/
Sumber : www.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar