Judul: Tegurlah!Bagaimana sikap orang biasanya ketika ia ketahuan berbuat dosa? Ada yang langsung merasa bersalah dan mohon ampun kepada Tuhan atau mohon maaf kepada sesamanya. Ada juga orang yang jadi merasa malu lalu menghindari pertemuan dengan orang lain. Namun ada juga yang membela diri sedemikian rupa untuk menutupi kesalahannya, di samping ada juga yang merasa tidak peduli.
Seperti kita telah ketahui, jemaat Korintus menyombongkan keadaan dan kerohanian mereka. Namun Paulus mengetahui bahwa di dalam jemaat terdapat anggota yang berbuat tidak senonoh, yaitu hidup dengan isteri ayahnya (1). Begitu buruknya perbuatan ini sehingga Paulus berkata bahwa orang yang tidak mengenal Allah saja tidak melakukannya (1Kor 5:1). Yang lebih parah, saudara-saudara seimannya yaitu jemaat Korintus tampaknya diam saja. Mereka tidak memberikan teguran kepada pria itu ataupun mendisplinkan dia. Mereka malah membanggakan diri, mungkin karena merasa telah melakukan apa yang baik, dengan tetap mengasihi dan menerima pria itu apa adanya, tanpa memperhitungkan dosa-dosanya (2). Mereka jelas telah memiliki konsep yang salah tentang kasih, dosa dan hukumannya. Maka selanjutnya Paulus mengingatkan mereka untuk tidak membiarkan pria itu tinggal di tengah-tengah mereka sebagai tindakan disiplin yang harus dilaksanakan.
Kita memang harus mengasihi dan menerima setiap orang apa adanya. Namun sebuah tindakan disiplin yang dilakukan terhadap saudara seiman yang berbuat dosa, sebenarnya juga merupakan wujud kasih, dengan maksud untuk mengembalikan yang salah ke jalan yang benar, demi kebaikan mereka.
Maka tindakan mendisiplin umat yang berbuat dosa hendaknya tidak dihapuskan dari peraturan gereja. Allah sangat serius menghadapi dosa, kita sebagai pengikut-Nya pun harus bersikap sama. Tak perlu takut gereja kita akan kehilangan atau kekurangan jemaat karena hal itu. Kita harus menjunjung tinggi kebenaran Allah serta kekudusan-Nya dalam kehidupan kita berjemaat.
Diskusi renungan ini di Facebook:http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/04/26/
Sumber : www.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar