Judul: Allah, perancang karya keselamatan Bayang-bayang masa lalu yang diliputi dosa dapat menghalangi kita dalam melihat karya agung Allah bagi dunia ini. Pengalaman hidup Yakub dapat mengingatkan kita bahwa di balik segala kesulitan dan kegagalan kita, ada Allah yang merancang keselamatan yang agung.
Jika dahulu saudara-saudara Yusuf berhasil menipu Yakub mengenai kematian Yusuf, kini mereka harus menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak dapat dipercayai oleh Yusuf dan juga Yakub. Yusuf menguji mereka untuk memastikan bahwa mereka tidak akan berbuat jahat di Mesir, sedangkan Yakub sama sekali tidak dapat memercayakan Benyamin kepada mereka. Sekalipun mereka tidak menceritakan tentang bagian terberat dalam pengalaman mereka di Mesir, yaitu dipenjarakan oleh Yusuf, Yakub tetap tidak percaya.
Di sisi lain, kebohongan yang dilakukan oleh Yakub di masa lalu, kini juga telah menjadi duri dalam daging bagi dirinya. Yakub menjadi orang yang sulit percaya bahkan kepada anak-anaknya sendiri. Pengalamannya dalam menipu banyak orang di masa lalu, mungkin sekali telah membuat dirinya dikecam perasaan takut bahwa ia sedang dibohongi. Apalagi ketika Yakub melihat bahwa uang yang seharusnya dipakai untuk membeli gandum, ternyata masih ada. Mungkin Yakub mencurigai anak-anaknya ini telah menjual Simeon di Mesir. Yakub tidak dapat diyakinkan, bahkan ketika Ruben berniat menukarkan nyawa kedua anaknya dengan anak Yakub. Betapa hebat penderitaan batin dan rasa takut kehilangan anak yang ada di dalam diri Yakub, sehingga ia tidak dapat melihat bahwa di balik semua itu, ada Allah yang sedang merancang keselamatan bagi keturunan Yakub.
Adakah kita saat ini tertindih oleh beban kesedihan dan penyesalan seperti yang dialami oleh Yakub? Ataukah kita seperti saudara-saudara Yusuf yang harus menerima konsekuensi dari kesalahan di masa lalu? Ingatlah bahwa Allah telah merancang karya keselamatan yang indah melalui kasih karunia-Nya bagi kita dalam Kristus. Percayalah kepada-Nya dan terimalah keselamatan kita.
Diskusi renungan ini di Facebook: http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/08/03/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar