Judul: Penipu tertipu Alkitab tidak secara langsung mengatakan bahwa Yakub yang menipu ayahnya mendapat hukuman dari Allah. Namun sebenarnya Allah telah menghukum Yakub secara "mata ganti mata, " yaitu prinsip keadilan Allah dalam penerapan hukuman terhadap pelanggaran umat-Nya. Kita mungkin berpikir bahwa konsep tersebut merupakan hukum balas dendam. Namun sesungguhnya ini adalah konsep keadilan Allah untuk menghukum orang yang salah sesuai dengan kejahatan yang dilakukannya (Ul. 19:15-21). Namun sayangnya, pada zaman Tuhan Yesus banyak orang Yahudi telah keliru menafsirkan hukum ini dan menganggapnya sebagai hukum balas dendam. Itu sebabnya Tuhan Yesus menentang tafsiran mereka (Mat. 5:38-42). Hukum ini sesungguhnya sama dengan hukum tabur tuai yang Tuhan Yesus ajarkan.
Yakub yang jatuh cinta kepada Rahel ternyata dikelabui oleh Laban dengan memberikan Lea, kakak Rahel, sebagai ganti Rahel. Jika dahulu Yakub menggunakan taktik untuk menipu Ishak guna mendapatkan hak kesulungan, saat itu Yakub dikelabui oleh Laban guna mendapatkan suami bagi putri sulungnya. Jika dulu Yakub menipu Ishak yang buta maka kini ia pun ditipu Laban dalam kegelapan malam. Ketika Yakub sadar bahwa ia telah ditipu, ia bertanya kepada Laban "Mengapa engkau menipu aku?" Kata "menipu" yang dipakai di sini merupakan kata kerja yang kata bendanya muncul dalam Kej. 27:35 di mana Ishak berkata kepada Esau "Adikmu telah datang dengan tipu daya." Jelas bahwa penulis mau mengatakan bahwa Allah menghukum Yakub sesuai dengan perbuatannya. Si penipu pun kini tertipu. Seperti Yakub telah menipu ayahnya, sekarang dengan cara yang sangat mirip ia ditipu oleh ayah mertuanya.
Kita harus sadar bahwa Allah kita adalah Allah yang adil dan kudus, sehingga Ia akan menghukum orang yang berdosa, tetapi Ia tidak lupa untuk memberikan berkat kepada yang taat dan bersandar kepada-Nya. Karenanya marilah kita dengan giat terus belajar untuk taat kepada Tuhan sehingga kita pun akan menuai berkat sebagaimana yang telah dijanjikan-Nya.
Diskusi renungan ini di Facebook: http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2012/07/03/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar