Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Juli 2012 -
Baca: Ibrani 9:11-28
"betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup." Ibrani 9:14
Tuhan memilih kita untuk tujuan pengudusan. Sering kita mendengar kata kudus, dan sebagai orang Kristen kita pun sadar bahwa kita disebut orang-orang kudus, bahkan kita mengakui bahwa hidup kita telah dikuduskan oleh darah Kristus. Tetapi dalam praktek kehidupan sehari-hari kita sering tidak menjalani kehidupan yang kudus. Kita masih hidup menurut keinginan daging dan mengumbar hawa nafsu. Ke mana-mana kita memakai label 'Kristen' sementara perilaku kita tidak mencerminkan Kristus, padahal Alkitab menegaskan: "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6). Seorang Kristen sudah seharusnya memiliki kehidupan yang senantiasa memancarkan karakter Kristus sehingga orang lain melihat Kristus ada di dalam kita.
Sebagai orang Kristen kita diharapkan untuk hidup kudus dan tidak lagi berkompromi dengan dunia ini. Ingat, ketika kita percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi, saat itu kita "...dimeteraikan dengan Roh kudus," (Efesus 1:13). Kuasa Roh Kudus inilah yang senantiasa menuntun dan membimbing kita kepada segala kebenaran. Namun kuasa itu tidak akan menyertai kita jika kita tidak menjalani kehidupan yang kudus. Kehendak Tuhan atas kita adalah hidup yang kudus, tak bercacat dan cela sampai Ia datang menjemput kita.
Saat ini dunia sedang dalam situasi yang semakin buruk dan jahat; jika kita tidak terus berada dalam kekudusan kita tidak akan dapat bergerak maju bersama dengan Tuhan, kita akan makin terbawa oleh arus dunia ini. Perhatikan! "...hari Tuhan akan tiba seperti pencuri...betapa suci dan salehnya kamu harus hidup." (2 Petrus 3:10a-11). Apa yang harus kita kerjakan supaya kita dapat menjalani kehidupan yang kudus di dalam Tuhan? (Baca dalam 2 Petrus 1:5-8).
Marilah makin hari makin intim dengan Tuhan; salah satu tanda bahwa seseorang itu intim dengan Tuhan adalah tidak mau berbuat dosa lagi.
Related Posts :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar