Baca: Roma 9:14-29
Berbicara tentang Allah yang telah memilih Yakub, tetapi menolak Esau bukanlah hal yang mudah. Ada kesan bahwa Allah pilih kasih kepada manusia. Namun benarkah demikian? Paulus menghadapi dua keberatan dari para lawannya mengenai sifat Allah tersebut. Keberatan pertama; apakah Allah telah bersikap tidak adil? Paulus menjawab tidak. Pemilihan Allah berdasarkan kedaulatan-Nya yang mutlak, tidak tergantung pada kehendak dan perbuatan manusia. Bahkan kekerasan hati Firaun pun, dapat dipakai Allah untuk menunjukkan kuasa dan kemuliaan-Nya di seluruh bumi.
Keberatan kedua, jika segala sesuatu berjalan sesuai dengan ketetapan Allah, mengapa manusia dipersalahkan atas perbuatan dosa mereka? Bukankah itu sesuai kehendak-Nya? Menjawab ini, Paulus menunjukkan bahwa Allah sebagai Pencipta berhak untuk memilih siapa pun yang Dia kehendaki. Manusia tidak memiliki kapasitas atau hak untuk mempertanyakan kebijaksanaan Tuhan. Di dalam bijaksana-Nya, Tuhan selalu mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Entah kepada orang-orang durhaka ataukah orang-orang pilihan, Entah melalui murka ataukah melalui kesabaran. Allah selalu bertindak demi tujuan agar kuasa dan kemuliaan-Nya menjadi nyata. Ketika Allah memilih Israel dan bukan bangsa yang lain, bukan berarti Dia sedang tidak berlaku adil, melainkan karena Allah mempunyai maksud dan tujuan untuk bangsa Israel maupun bangsa-bangsa lain. Sebab jika Allah semata-mata hanya ingin menunjukkan keadilan-Nya, maka jangankan bangsa-bangsa lain, Israel pun akan lenyap tak bersisa bagaikan Sodom dan Gomora.
Demikianlah, Allah telah memilih kita berdasarkan kedaulatan serta kemurahan-Nya. Kita tidak patut mempertanyakan kebijaksanaan Allah tersebut. Yang perlu kita lakukan adalah bersyukur dan memuliakan Dia atas kasih karunia-Nya yang telah memilih untuk menyelamatkan kita. Di samping itu, kita pun harus berdoa untuk orang-orang di sekitar kita agar mereka pun boleh menerima anugerah keselamatan itu.
Dikutip dari Santapan Harian. Hak Cipta : Yayasan Persekutuan Pembaca Alkitab. Isi Santapan Harian lainnya seperti pengantar kitab, artikel ringkas, sisipan, dlsb. dapat diperoleh dengan membeli buku Santapan Harian dari Yayasan PPA: Jl. Pintu Air Raya No 7 Blok C4, Jakarta 10710, ph:3442461-2; 3519742-3; Fax: 344972; email: ppa@ppa.or.id.Informasi lengkap : PPA di: http://www.ppa.or.id
Like this:
Be the first to like this post.
Filed under: Renungan Harian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar