Daniel 6:4
Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 125; 1 Korintus 14; 1 Samuel 16-17
Daniel adalah sosok yang luar biasa. Dia bukan hanya setia beribadah kepada Allahnya, tapi juga setia dalam profesinya di lingkungan pemerintahan. Bahkan, rekan-rekan kerjanya sampai tidak bisa mendapati cela dalam pekerjaan Daniel. Kalau kita baca keseluruhan kitab Daniel, saat tampuk kekuasaan beberapa kali silih berganti, nama Daniel masih tercatat sebagai orang yang terpandang, bahkan membuat para raja mengakui dan memuji kebesaran Allahnya.
Kisah ini semakin membukakan tentang betapa pentingnya kita menelaah kembali kompetensi pribadi. Banyak yang masih keliru dalam menjalankan profesi kita. Konsep iman seringkali menjadi alasan untuk malas belajar. Kita lupa bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Doa dan iman tidak sepatutnya dipandang sebagai ‘pengganti' proses belajar dan berusaha. Untuk menjadi marketer yang handal, misalnya, tidak cukup dengan berdoa, tapi akal budi dari Tuhan perlu dimaksimalkan dengan banyak belajar. Daniel pun terus belajar di istana sambil tetap menjaga kesucian hidupnya (Daniel 11).
Cerita Daniel ini kembali mengingatkan untuk tidak berhenti meng-up grade diri supaya kita menjadi kompeten di bidang kita masing-masing. Dengan pertolongan Roh-Nya dan dengan kesetiaan untuk melakukan yang terbaik, semoga muncul lebih banyak profesional teladan Kristen. Mereka yang mampu menyatakan imannya pada dunia, sehingga orang-orang di luar sana dapat mengenal Tuhan kita yang hidup.
Mari kita tidak berhenti meng-up grade kemampuan kita.
Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 125; 1 Korintus 14; 1 Samuel 16-17
Daniel adalah sosok yang luar biasa. Dia bukan hanya setia beribadah kepada Allahnya, tapi juga setia dalam profesinya di lingkungan pemerintahan. Bahkan, rekan-rekan kerjanya sampai tidak bisa mendapati cela dalam pekerjaan Daniel. Kalau kita baca keseluruhan kitab Daniel, saat tampuk kekuasaan beberapa kali silih berganti, nama Daniel masih tercatat sebagai orang yang terpandang, bahkan membuat para raja mengakui dan memuji kebesaran Allahnya.
Kisah ini semakin membukakan tentang betapa pentingnya kita menelaah kembali kompetensi pribadi. Banyak yang masih keliru dalam menjalankan profesi kita. Konsep iman seringkali menjadi alasan untuk malas belajar. Kita lupa bahwa iman tanpa perbuatan adalah mati. Doa dan iman tidak sepatutnya dipandang sebagai ‘pengganti' proses belajar dan berusaha. Untuk menjadi marketer yang handal, misalnya, tidak cukup dengan berdoa, tapi akal budi dari Tuhan perlu dimaksimalkan dengan banyak belajar. Daniel pun terus belajar di istana sambil tetap menjaga kesucian hidupnya (Daniel 11).
Cerita Daniel ini kembali mengingatkan untuk tidak berhenti meng-up grade diri supaya kita menjadi kompeten di bidang kita masing-masing. Dengan pertolongan Roh-Nya dan dengan kesetiaan untuk melakukan yang terbaik, semoga muncul lebih banyak profesional teladan Kristen. Mereka yang mampu menyatakan imannya pada dunia, sehingga orang-orang di luar sana dapat mengenal Tuhan kita yang hidup.
Mari kita tidak berhenti meng-up grade kemampuan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar