I Timotius 2:2
“Kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan”
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 22; Matius 22; 2 Tawarikh 25-26
Sebagai seorang Kristiani, kita tidak boleh mengisolasi diri dari dunia tempat kita hidup. Kita adalah bagian dari masyarakat, dan kita pun ikut terlibat dalam kesulitan, masalah, dan pengharapan yang dialaminya.
Alkitab banyak berbicara tentang tanggung jawab sosial kita. Nabi-nabi Perjanjian Lama menegur mereka yang mengabaikan orang miskin dan memanfaatkan orang lemah. Kehidupan manusia dipengaruhi oleh dosa, dan setiap upaya untuk memajukan masyarakat akan selalu tidak sempurna. Kita tidak akan pernah membangun masyarakat yang sempurna di muka bumi.
Kita harus mengurangi penderitaan, dan menyingkirkan akar masalah ketidakadilan, prasangka ras, kelaparan, dan kekerasan. Kita bekerja demi hidup yang tenang dan tentram serta harkat manusia bagi sesama. Mengapa? Karena Allah mengasihi dunia yang menderita ini. Yesus melihat kerumunan orang dan “tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan” (Matius 9:36).
Kristus peduli dengan pribadi manusia secara keseluruhan - termasuk lingkungan masyarakat tempat manusia itu hidup. Apakah kita juga memiliki kepeduliaan-Nya?
Keberadaan anak-anak Tuhan di muka bumi ini adalah untuk menjadi jawaban atas segala permasalahan yang ada di sekitarnya.
Sumber: Hope for Each Day; Billy Graham; Penerbit Metanoia
“Kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan”
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 22; Matius 22; 2 Tawarikh 25-26
Sebagai seorang Kristiani, kita tidak boleh mengisolasi diri dari dunia tempat kita hidup. Kita adalah bagian dari masyarakat, dan kita pun ikut terlibat dalam kesulitan, masalah, dan pengharapan yang dialaminya.
Alkitab banyak berbicara tentang tanggung jawab sosial kita. Nabi-nabi Perjanjian Lama menegur mereka yang mengabaikan orang miskin dan memanfaatkan orang lemah. Kehidupan manusia dipengaruhi oleh dosa, dan setiap upaya untuk memajukan masyarakat akan selalu tidak sempurna. Kita tidak akan pernah membangun masyarakat yang sempurna di muka bumi.
Kita harus mengurangi penderitaan, dan menyingkirkan akar masalah ketidakadilan, prasangka ras, kelaparan, dan kekerasan. Kita bekerja demi hidup yang tenang dan tentram serta harkat manusia bagi sesama. Mengapa? Karena Allah mengasihi dunia yang menderita ini. Yesus melihat kerumunan orang dan “tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan” (Matius 9:36).
Kristus peduli dengan pribadi manusia secara keseluruhan - termasuk lingkungan masyarakat tempat manusia itu hidup. Apakah kita juga memiliki kepeduliaan-Nya?
Keberadaan anak-anak Tuhan di muka bumi ini adalah untuk menjadi jawaban atas segala permasalahan yang ada di sekitarnya.
Sumber: Hope for Each Day; Billy Graham; Penerbit Metanoia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar