Seorang anak kecil, penyemir sepatu sedang merenungi nasibnya di bawah sebuah pohon, di depan supermarket, dimana dia sering meminta sepatu tamu-tamu untukk disemirnya. Rupanya anak itu kecewa dengan keadaannya, dan itu menambah kesedihannya
Kemudian masuklah seorang kaya dengan mobil Mercedez-nya. Anak itu mengikuti terus gerak mobil orang kaya itu sambil berpikir, “Alangkah bahagianya jika aku yang ada didalam mobil itu, aku tidak akan menyemir sepatu lagi dan tentu pakaianku, makanku dan rumahku akan jauh lebih meyenangkan”.
Sopir sang kaya itu masuk ke supermarket, tetapi orang kaya itu tetap tinggal di dalam mobilnya. Tanpa sengaja, pandangan orang kaya dan anak kecil itu bertemu. Dalam hati si kaya berpikir “Alangkah bahagianya jika aku boleh bebas seperti anak itu”.
Tiba-tiba saja si kaya melambaikan tangan memanggil anak kecil yang tengah melamun itu. Setelah ia mendekat ke mobil itu, orang kaya itu bertanya, “Maukah kamu menggantikan saya duduk di dalam mobil ini dan saya akan menggantikanmu?”
Kemudian masuklah seorang kaya dengan mobil Mercedez-nya. Anak itu mengikuti terus gerak mobil orang kaya itu sambil berpikir, “Alangkah bahagianya jika aku yang ada didalam mobil itu, aku tidak akan menyemir sepatu lagi dan tentu pakaianku, makanku dan rumahku akan jauh lebih meyenangkan”.
Sopir sang kaya itu masuk ke supermarket, tetapi orang kaya itu tetap tinggal di dalam mobilnya. Tanpa sengaja, pandangan orang kaya dan anak kecil itu bertemu. Dalam hati si kaya berpikir “Alangkah bahagianya jika aku boleh bebas seperti anak itu”.
Tiba-tiba saja si kaya melambaikan tangan memanggil anak kecil yang tengah melamun itu. Setelah ia mendekat ke mobil itu, orang kaya itu bertanya, “Maukah kamu menggantikan saya duduk di dalam mobil ini dan saya akan menggantikanmu?”
Ditengah-tengah terkejutnya anak itu si kaya membuka pintu mobilnya dan ia tambah terkejut lagi ketika melihat bahwa si kaya itu tidak mempunyai kedua kaki.
Akhirnya anak itu lari sambil menjawab, “Tidak…tidak, saya tidak mau, saya mau seperti sekarang saja!”
Sebab dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri, disitu ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. --- Yakobus 3:16
Akhirnya anak itu lari sambil menjawab, “Tidak…tidak, saya tidak mau, saya mau seperti sekarang saja!”
Sebab dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri, disitu ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. --- Yakobus 3:16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar