Judul: Jangan melawan AllahBabak akhir dari penderitaan Mesir dan Israel akan segera usai. Mesir akan menghadapi tulah terakhir -karena sesudah itu tidak akan ada tulah lagi- dan Israel akan segera keluar dari Mesir. Namun tulah terakhir itu akan mengakibatkan Mesir mengalami penderitaan yang sangat hebat, melebihi penderitaan saat menghadapi tulah-tulah sebelumnya.
Puncak dari karya ajaib Tuhan di Mesir adalah kematian semua anak sulung orang Mesir. Tidak ada pengecualian. Anak sulung Firaun bahkan anak sulung hewan mereka akan mati (5). Pada saat itu, ratap tangis akan terdengar di seluruh tanah Mesir karena meninggalnya semua anak sulung secara tiba-tiba. Meski Firaun masih belum bisa diyakinkan, para pegawai Firaun yang khawatir bila situasi akan semakin runyam, mendesak Musa untuk membawa seluruh orang Israel keluar dari Mesir. Dalam situasi demikian, orang Mesir akan dengan senang hati memberikan harta mereka yang diminta oleh orang Israel (2-3), yang mungkin akan digunakan sebagai bekal perjalanan, asal saja orang Israel segera angkat kaki dari negeri mereka.
Melalui tulah ini, Firaun serta orang Mesir dapat melihat bahwa Allah berkuasa atas Mesir dan allahnya. Termasuk Firaun dan putra mahkotanya, yang dianggap sebagai allah. Perlawanan kepada Allah Israel, apa lagi yang dilakukan terus menerus, akan membuat keadaan semakin parah dan mendatangkan penghukuman yang mengerikan. Dengan kematian sang putra mahkota nantinya akan jelas bagi Firaun dan rakyat Mesir bahwa kemenangan dan kekuasaan mutlak ada pada Allah Israel.
Bila kita ingin mengalami kuasa Allah, tentu yang kita harapkan adalah kuasa Allah atas penyakit atau penderitaan yang kita alami. Kita tentu tidak ingin mengalami kuasa Allah yang justru memunculkan masalah sebagai hukuman akibat murka-Nya oleh karena pembangkangan kita. Maka bila masalah atau penderitaan datang silih berganti, cobalah peka, siapa tahu Tuhan sedang ingin menegur kita karena terus menerus melawan Dia. Jika memang demikian yang terjadi, memohon ampun dan bertobat merupakan jalan terbaik.
Diskusi renungan ini di Facebook:http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/06/11/
Sumber : www.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar