Judul: Bersyukur untuk janji yang digenapiKisah Keluaran di kitab Keluaran merupakan kisah dramatis penyelamatan umat Israel oleh Allah melalui Musa dan Harun.Melalui serangkaian tulah yang dijatuhkan kepada Firaun Mesir, Israel terbebas dari perbudakan Mesir. Kisah ini merupakan dasar sejarah bagi Perjanjian Sinai antara Allah dengan umat-Nya. Allah berhak memimpin Israel dan Israel patut setia pada-Nya.
Karya Allah itulah yang dipaparkan kembali oleh pemazmur di ayat 23-45. Tujuan pemaparan itu jelas agar umat Tuhan di masa mendatang, tidak melupakan karya agung itu dan senantiasa mengucap syukur akan kebaikan Tuhan. Tuhan terus menuntun umat-Nya melalui padang belantara yang gersang. Di tempat itu, penyertaan Tuhan lebih terasa, yaitu berupa air minum dari batu-batu karang, maupun oase-oase yang memelihara hidup mereka (41). Perlindungan-Nya juga nyata ketika bangsa musuh yang mencoba menghalangi mereka diporakporandakan Tuhan. Israel pun dibimbing masuk ke tanah pusaka (44). Tanah itu dahulu sudah diolah oleh bangsa-bangsa sebelumnya, sehingga Israel tinggal menikmatinya, dan meneruskan pengelolaannya.Janji-Nya kepada Abraham, tergenapi sudah (10-11; 42).
Dari karya-Nya Israel belajar bahwa Dia adalah Allah satu-satunya, melampaui segala ilah yang disembah baik oleh Mesir, maupun bangsa-bangsa lain. Dia Allah yang memelihara umat-Nya. Padang gurun menjadi saksi bahwa Allah adalah sumber hidup yang segar dan berkecukupan bagi umat-Nya.
Apakah Anda saat ini sedang ada di padang gurun kehidupan yang gersang dan sejauh mata memandang tak ada tanda-tanda kehidupan? Ingat kembali karya-Nya melepaskan Anda dari perbudakan dosa. Ingat kembali janji penyertaan-Nya di mana pun Anda berada. Hayati dan rasakan penyertaan-Nya di perjalanan padang gurun Anda. Ingat, satu kali kelak Anda akan masuk ke negeri perjanjian yang permai. Maka bersyukurlah!
Diskusi renungan ini di Facebook:http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/06/02/
Sumber : www.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar