Judul: Semua demi KristusSeseorang yang sangat mencintai pasangannya (suami atau istri), pasti akan melakukan apa saja demi membahagiakan pasangannya itu. Ia akan rela berkorban materi, pikiran, perasaan, waktu, dan bila perlu nyawa ketika pasangannya sedang mengalami persoalan atau masalah. Dia juga tidak menuntut apa-apa selain kasih dan kesetiaan pasangannya.
Itulah yang dilakukan Paulus. Demi Kristus, ia rela menderita bahkan tidak menerima haknya sebagai rasul. Paulus berusaha menahan diri dari upah duniawi demi pemberitaan Injil Kristus (12b, 15). Seperti di ayat 1-12a, Paulus mengakui bahwa dia berhak menerima upah dari pemberitaan Injil yang dia lakukan (13-14). Akan tetapi, dia lebih mengutamakan pemberitaan Injil demi memenangkan jiwa dan membawanya kepada Kristus. Merupakan suatu keharusan bagi dia untuk melakukan tugas tersebut. Jika dia tidak melakukannya, Paulus justru merasa dirinya adalah orang yang celaka (16). Karena Paulus adalah hamba Kristus, maka upahnya adalah boleh memberitakan Injil Kristus, yang telah menebus dan menyelamatkan dirinya (17-18).
Demi memenangkan jiwa bagi Kristus, Paulus berusaha semaksimal mungkin beradaptasi dengan lingkungan di mana dia berada tanpa kehilangan identitasnya sebagai pengikut Kristus. Baik di antara orang Yahudi, non Yahudi, orang lemah, orang kuat, dsb. Paulus berusaha hidup seperti mereka sambil memberitakan Injil (20-23). Dirinya bagai seorang atlet yang sedang berlomba mengejar mahkota juara dengan mengikuti semua aturan yang ada. Meski proses menuju finis dipenuhi rintangan dan jalan yang berliku, tetapi dengan keyakinan dan penguasaan diri, ia akan dapat menerima mahkota kehidupan (24-27).
Semua yang dilakukan Paulus adalah untuk dan demi Kristus. Bagaimana dengan kita? Jikalau kita bisa melakukan segala sesuatu untuk pasangan yang kita cintai di dunia ini, bukankah kita juga seharusnya melakukan segala sesuatu untuk pasangan abadi kita, yaitu Yesus Kristus? Kiranya kesadaran bahwa kita adalah pengikut Kristus memotivasi kita.
Diskusi renungan ini di Facebook:http://apps.facebook.com/santapanharian/home.php?d=2013/05/04/
Sumber : www.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar