Ayat bacaan: Markus 5:19
=====================
"Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"
Buat saya selalu menyenangkan ketika mendengar pengalaman hidup dari tokoh-tokoh senior. Lewat pengalaman hidup mereka saya bisa belajar banyak dan itu selalu berguna untuk perjalanan hidup saya ke depan. Bagaimana mereka sukses, atau apa yang menyebabkan mereka jatuh, bagaimana mereka kemudian bangkit lagi dan berbagai pesan-pesan bijaksana dari orang yang sudah mengalami secara langsung. Mendengar kesaksian-kesaksian orang yang diubahkan Tuhan pun selalu memberi kekuatan dan berkat tersendiri bagi saya. Menurut banyak teman saya, bentuk kesaksian nyata seperti ini bagi mereka jauh lebih mengena ketimbang sesuatu yang hanya berdasarkan teori saja. Di balik sebuah kesaksian nyata itu ada bukti, dan manusia memang cenderung lebih percaya pada bukti ketimbang hanya mendengarkan pesan secara teoritis. Karena itu pula saya selalu membagikan pengalaman hidup saya sendiri kepada para murid saya. Bukan hanya yang baik-baik, tetapi juga yang buruk agar mereka bisa belajar dan tidak perlu terjatuh ke dalam lubang yang sudah pernah saya rasakan sebelumnya. Ketika banyak orang beranggapan bahwa mereka tidak punya apapun untuk dibagikan, sesungguhnya sebuah kesaksian kecil tentang kebaikan Tuhan dalam hidup pun bisa bermakna sangat besar bagi orang lain.
Sebuah kesaksian akan keajaiban perbuatan Tuhan dalam hidup manusia akan mampu berbicara banyak mengenai kebaikan Tuhan. Sebuah kesaksian yang paling sederhana sekalipun bisa jadi malah akan lebih efektif ketimbang mengkotbahi orang panjang lebar tanpa disertai contoh yang nyata. Manusia biasanya akan lebih mudah menangkap ilustrasi dari sebuah kehidupan nyata dan akan lebih mudah mencerna hingga mengaplikasikannya ketimbang hanya disuruh menelan bulat-bulat segala sesuatu yang sifatnya teoritis saja. Sebuah pengalaman pribadi tentang sesuatu akan memiliki kekuatan tersendiri untuk menggerakkan orang lain. Ada waktu-waktu dimana kita butuh mendengar berbagai kesaksian dari orang-orang yang mengalami mukjizat untuk menguatkan kita di saat kita tengah tergoncang akibat menghadapi beban hidup atau masalah. Bisa jadi kita tahu banyak akan janji-janji Tuhan yang diberikan dalam Alkitab, tetapi kita merasa jauh dari janji itu ketika tengah menghadapi pergumulan. Itulah sebabnya berbagai kesaksian biasanya mampu menguatkan kita dan memulihkan iman kita untuk kembali dipenuhi pengharapan akan janjiNya.
Tuhan Yesus pun mengerti akan pentingnya sebuah kesaksian. Kepada murid-muridNya Dia menyampaikan sebuah pesan terakhir sebelum terangkat naik kembali ke tahtaNya di surga. "Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kisah Para Rasul 1:8). Itu bukanlah tugas yang mudah. Kita diminta bertindak menjadi saksi Kristus baik di Yerusalem, yang berbicara mengenai "area jangkauan" kecil, di lingkungan tempat tinggal atau pekerjaan, Yudea, bericara mengenai area lebih luas yaitu propinsi, mencakup kota-kota atau desa-desa di sekitar kota kita, Samaria, yaitu menjangkau saudara-saudara kita yang belum mengenal Kristus bahkan hingga ke seluruh bumi. Bersaksi bukan hanya tugas pendeta, dan Kita tidak harus menjadi pendeta terlebih dahulu untuk bisa bersaksi. Kita tidak perlu berpikir bahwa kita harus berkotbah panjang lebar di jalan-jalan untuk menjalankan tugas ini. Kita bisa melakukan itu dengan memberi kesaksian bagaimana campur tangan Tuhan dalam kehidupan kita membuat perbedaan dalam kesempatan-kesempatan biasa ketika berkumpul bersama teman dan sebagainya.
Kita bisa melihat betapa pentingnya memberi kesaksian itu di mata Yesus lewat sebuah kisah "Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa" (Markus 5:1-20). Dalam perikop ini diceritakan bagaimana Yesus mengusir orang yang tengah dirasuk roh jahat yang keluar dari area pekuburan. Begitu banyaknya roh jahat yang masuk ke dalam orang Gerasa itu, dikatakan sebagai sebuah legiun, hingga tidak ada satupun orang yang sanggup melepaskannya. Bahkan rantai sekalipun tidak cukup kuat untuk menahan. Adalah Yesus yang akhirnya turun tangan dan melepaskan orang Gerasa itu. Untuk mengungkapkan rasa syukurnya, si orang itu pun kemudian meminta agar ia diperkenankan mengikuti Yesus kemanapun Dia pergi. Betapa menarik melihat reaksi Yesus selanjutnya. "Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" (Markus 5:19). Perhatikan bahwa Yesus memintanya untuk kembali ke kampungnya, lalu bersaksi disana. Orang Gerasa yang disembuhkan itu pun kemudian patuh. "Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran." (ay 20). Apa yang ia alami adalah sebuah pengalaman luar biasa mengenai bagaimana Tuhan sanggup melakukan apapun dan betapa besarnya belas kasihan Tuhan. Itu akan menjadi sebuah kesaksian indah yang akan mampu memberkati orang-orang lain. Area Dekapolis terdiri dari 10 kota, dan dari ayat 20 kita bisa melihat bahwa orang yang disembuhkan itu ternyata berkeliling dari satu kota ke kota lain di Dekapolis untuk membagikan kesaksiannya. Kita tidak tahu berapa orang yang kemudian bertobat setelah kesaksian itu, tapi saya percaya ada banyak yang diberkati dan kemudian bertobat lalu memutuskan untuk menjadi orang percaya.
Kesaksian adalah salah satu alat yang mampu membunuh iblis dan perbuatan-perbuatan jahatnya, dan Firman Tuhan sudah menyatakan hal itu. "Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut." (Wahyu 12:11). Ini menggambarkan betapa pentingnya sebuah kesaksian untuk menghancurkan jebakan, tipu muslihat iblis dan kuasa-kuasa kegelapan yang sangat ingin menggiring kita masuk ke dalam api neraka. Sebuah kesaksian tidak harus selalu berisikan mukjizat-mukjizat seperti kesembuhan sakit penyakit, pelepasan, pemulihan, berkat-berkat dan sebagainya. Sebuah kesaksian kecil mengenai bagaimana kita bisa tetap hidup dalam pengharapan di kala kesesakan, bagaimana kita bisa tetap teguh dalam iman di saat sulit, itupun bisa menjadi berkat yang memberi kekuatan tersendiri bagi orang lain. Tidak ada satu orangpun yang tidak punya kesaksian untuk dibagikan. Masalahnya adalah, maukah kita membagikannya kepada orang lain agar mereka bisa mengenal siapa Yesus sebenarnya? Bukan kemampuan kita berbicara atau ilmu yang kita miliki yang dibutuhkan, tetapi pakailah kuasa Allah yang bekerja di dalam diri kita.
Kesaksian yang paling sederhana pun bisa memberkati orang lain secara luar biasa
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2012
(2175)
-
▼
Januari
(160)
- RS: Changing is Now
- RSS Santapan Harian: Rabu, 1 Februari 2012 - Pelat...
- RSS Renungan Harian: Rabu, 1 Februari 2012 - BAPA ...
- Angin Sakal
- 1 Feb
- 31 Jan
- Melupakan Masa Lalu dan Bergerak Maju didalam Allah
- RS: Rukun Ramai Rupiah
- RSS Santapan Harian: Selasa, 31 Januari 2012 - Sia...
- RSS Renungan Harian: Selasa, 31 Januari 2012 - TET...
- Network and Teamwork (2)
- 30 Jan
- Minggu Biasa IV
- 28 Jan
- 27 Jan
- RS: Lay Aside All Things
- RSS Santapan Harian: Senin, 30 Januari 2012 - Peng...
- RSS Renungan Harian: Senin, 30 Januari 2012 - HAMB...
- Network and Teamwork
- Yang Sakit Siapa?
- RS: Hidup dalam Firman
- RSS Santapan Harian: Minggu, 29 Januari 2012 - Raj...
- RSS Renungan Harian: Minggu, 29 Januari 2012 - GUR...
- Kualitas dan bukan Kuantitas
- Fwd: Mg Biasa IV
- RS: Berilah, maka kamu Diberi
- 28 Jan
- 27 Jan
- RSS Santapan Harian: Sabtu, 28 Januari 2012 - Tert...
- RSS Renungan Harian: Sabtu, 28 Januari 2012 - PADU...
- Siapakah Aku?
- Menyikapi Kebebasan Secara Benar
- Lahir Baru - Dilahirkan Kembali
- RS: Kuasailah Lidah Kita
- RSS Santapan Harian: Jumat, 27 Januari 2012 - Resp...
- RSS Renungan Harian: Jumat, 27 Januari 2012 - WAKT...
- Konsumtif vs Rasa Cukup
- Melihat Dengan Iman
- 26 Jan
- 26 Jan
- RS: Jangan Pernah Menyerah
- RSS Santapan Harian: Kamis, 26 Januari 2012 - Kuas...
- RSS Renungan Harian: Kamis, 26 Januari 2012 - PILI...
- Insomnia
- Knowing Our Own Potential
- 25 Jan
- 25 Jan
- RSS Santapan Harian: Rabu, 25 Januari 2012 - Tenan...
- RSS Renungan Harian: Rabu, 25 Januari 2012 - TUMBU...
- Cap Buruk
- RSS Santapan Harian: Selasa, 24 Januari 2012 - Bag...
- RSS Renungan Harian: Selasa, 24 Januari 2012 - PER...
- Guru Sekolah Minggu
- 24 Jan
- 24 Jan
- RSS Santapan Harian: Senin, 23 Januari 2012 - Beni...
- RSS Renungan Harian: Senin, 23 Januari 2012 - DIBE...
- Figur Teladan (2)
- 23 jan
- 23 jan
- RSS Renungan Harian: Minggu, 22 Januari 2012 - ANU...
- RSS Santapan Harian: Minggu, 22 Januari 2012 - Per...
- Figur Teladan (1)
- Minggu Biasa III
- Minggu Biasa III
- RSS Renungan Harian: Sabtu, 21 Januari 2012 - UNTU...
- RSS Santapan Harian: Sabtu, 21 Januari 2012 - Mema...
- Hidangan dan Proses Penyajiannya
- google-site-verification: google874a50e20b486e9d.html
- 21 Jan
- 21 Jan
- RSS Renungan Harian: Jumat, 20 Januari 2012 - MEMB...
- RSS Santapan Harian: Jumat, 20 Januari 2012 - Meny...
- Benih dan Tanah
- 20 Jan
- 20 Jan
- RSS Renungan Harian: Kamis, 19 Januari 2012 - ANTA...
- RSS Santapan Harian: Kamis, 19 Januari 2012 - Hubu...
- Kesaksian
- 19 Jan
- 19 Jan
- RSS Renungan Harian: Rabu, 18 Januari 2012 - PESAN...
- RSS Santapan Harian: Rabu, 18 Januari 2012 - Janga...
- Status Quo
- Mengerti Firman Tuhan
- 18 Jan
- 18 Jan
- RSS Renungan Harian: Selasa, 17 Januari 2012 - HAN...
- RSS Santapan Harian: Selasa, 17 Januari 2012 - Unt...
- Sesuai Rencana Tuhan (2)
- 17 Jan
- 17 Jan
- Berkat Tuhan
- 16 Jan
- 16 Jan
- RSS Santapan Harian: Senin, 16 Januari 2012 - Tida...
- RSS Renungan Harian: Senin, 16 Januari 2012 - TAKH...
- Sesuai Rencana Tuhan (1)
- Minggu Biasa II
- Minggu Biasa II
-
▼
Januari
(160)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar