Ayat bacaan: 1 Yoh 3:15
=======================
"Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya."
Sadar atau tidak, seringkali kita menerapkan standar ganda dalam hidup kita. Jika kita melakukan kesalahan pada seseorang, kita tentu berharap agar kita dimaafkan secepatnya. Tapi disisi lain, jika ada orang yang bersalah pada kita, masih banyak diantara kita yang sangat sulit memaafkan orang itu. Sulitnya memaafkan dapat berujung pada sebuah kebencian. Ada banyak orang yang sulit untuk berkembang atau sulit untuk melanjutkan hidupnya, hanya karena mereka mempunyai beberapa orang yang sangat sulit untuk dimaafkan. Atau mungkin kita juga sering melihat atau mendengar betapa diantara saudara kandung terjadi permusuhan yang begitu dalam sehingga kata maaf tidak lagi ada dalam kamus mereka. Saya mengenal dua saudara kandung yang sempat hampir saling bunuh. Itu fakta yang mungkin banyak kita jumpai dalam kehidupan kita sehari2.
Diantara banyak ayat bernada keras dalam alkitab, salah satunya adalah perihal membenci. Dengan tegas tertulis bahwa seorang yang membenci saudaranya disamakan dengan seorang pembunuh. Di dalam ayat lain juga tertulis bahwa jika seseorang membenci saudaranya, dia berada dalam kegelapan. Tuhan tentu tidak main2 mengenai hal ini.
Saya sangat mengerti, terkadang kita merasa kesal terhadap seseorang yang tetap saja membuat masalah meskipun sudah berulang kali kita maafkan. Dan mungkin saja ada yang berpikir bahwa saya menulis seperti ini sepertinya mudah, karena saya tidak merasakan bagaimana sakitnya dikecewakan atau dilukai seseorang. Percayalah, saya sama seperti anda, yang seringkali mengalami kekecewaan terhadap seseorang. Dan sayapun hingga saat ini masih dalam tahap melatih diri untuk lebih bisa mengampuni. Saya percaya, jika hati kita sungguh2 ingin memaafkan, sesulit apapun, ada Roh Kudus yang akan membantu kita dalam proses tersebut. Yang penting kita tidak mengeraskan hati dan mau belajar memaafkan tanpa batas. Tuhan Yesus pun dalam menjawab pertanyaan Petrus tentang berapa kali batas dia harus mengampuni saudaranya, Yesus menjawab tujuh puluh kali tujuh kali, yang maksudnya tanpa batas.
Sebuah kebencian terhadap seseorang, selain bisa mendatangkan kutuk bagi orang tersebut, juga dapat menimbulkan penyakit didalam tubuh kita. Kita harus mau belajar untuk memaafkan dan mengasihi saudara kita, bukan hanya saudara kandung, sepupu, famili dan lain2, tetapi saudara2 kita sesama manusia tanpa terkecuali. Kalaupun saat ini hal tersebut sulit untuk dilakukan, berdoalah, dan minta Tuhan membantu proses itu. Jangan keraskan hati, dan mari kita sama2 belajar untuk mengampuni dan mengasihi sesama manusia, seperti juga Yesus yang sudah lebih dulu mengasihi kita semua. Tuhan akan selalu beserta kita dalam prosesnya.
Kebencian atau tidak memaafkan tidak akan memberi hasil apa2 selain kepahitan, kesedihan dan kegelisahan berkepanjangan. Mari kita teladani Yesus yang selalu mengasihi kita semua mulai hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar