"Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikuti Aku" Yohanes 10:27
Pada akhir zaman Tuhan Yesus akan memisahkan domba dengan kambing. Kambing adalah gambaran orang-orang fasik yang tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah, sedangkan domba adalah gambaran orang-orang benar (Mat. 25:31-46). Lalu bagaimana kita dapat mengetahui bahwa kita adalah domba dan bukannya kambing? Mari kita lihat ciri-ciri domba:
Pertama, domba mendengar suara Gembala.
Banyak buku ditulis dengan judul: Bagaimana mendengarkan suara Tuhan? Rupanya banyak orang kristen yang sulit mendengarkan suara Tuhan. Mungkin Anda juga mengalami hal yang sama. Benarkah bahwa Tuhan itu sungguh-sungguh berbicara kepada kita? Ya, Tuhan berbicara kepada kita setiap hari. Yang menjadi masalah adalah telinga kita yang tuli! Allah adalah Roh. Jadi untuk mendengar suara Tuhan kita harus mempertajam telinga rohani kita. Salah satu cara Alkitabiah untuk peka terhadap suara-Nya adalah dengn "Beribadah dengan Tuhan dan berpuasa" (kis. 13:2). Sebab setelah mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, Roh kudus berkata-kata kepada mereka. Jadi dengan beribadah -termasuk memuji Tuhan, menyembah Tuhan, dan merenungkan firman Tuhan- dan berpuasa Anda akan mendengar suara Tuhan.
Kedua, Yesus mengenal domba-domba-Nya.
Tidak dapat disangkal bahwa hanya domba yang taat dan melakukan firman Tuhan akan dikenal Tuhan. Mereka adalah para pelaku firman. Mereka adalah orang-orang yang takut kepada Tuhan dan melakukan kehendak Bapa (Mat. 7:21-23)
Ketiga, domba mengikuti sang Gembala.
Mengikuti kristus bukan sekedar pergi ke gereja saja, tetapi menjadi sama seperti Kristus. Dunia dapat saja menjadi pengikut salah satu artis atau penyanyi dunia. mereka begitu fanatik sampai-sampai semua aksesoris yang dikenakan si artis diikutinya pula. Lebih parah lagi, dandanan rambutnya, model baju, sampai gaya bicara dicontoh pula. Sebenarmnya ini pula yang Tuhan kehendaki bagi gereja-Nya. Apa yang Yesus lakukan kita juga harus mencontohnya. Belas kasihan-Nya kepada orang-orang tertindas, semangat-Nya memberitakan Injil, kemurahannya kepada orang-orang lemah, penghiburan-Nya kepada orang-orang sengsara, dan kerinduannya melihat semua orang diselamatkan, itulah yang wajib kita teladani.
Pada akhir zaman Tuhan Yesus akan memisahkan domba dengan kambing. Kambing adalah gambaran orang-orang fasik yang tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah, sedangkan domba adalah gambaran orang-orang benar (Mat. 25:31-46). Lalu bagaimana kita dapat mengetahui bahwa kita adalah domba dan bukannya kambing? Mari kita lihat ciri-ciri domba:
Pertama, domba mendengar suara Gembala.
Banyak buku ditulis dengan judul: Bagaimana mendengarkan suara Tuhan? Rupanya banyak orang kristen yang sulit mendengarkan suara Tuhan. Mungkin Anda juga mengalami hal yang sama. Benarkah bahwa Tuhan itu sungguh-sungguh berbicara kepada kita? Ya, Tuhan berbicara kepada kita setiap hari. Yang menjadi masalah adalah telinga kita yang tuli! Allah adalah Roh. Jadi untuk mendengar suara Tuhan kita harus mempertajam telinga rohani kita. Salah satu cara Alkitabiah untuk peka terhadap suara-Nya adalah dengn "Beribadah dengan Tuhan dan berpuasa" (kis. 13:2). Sebab setelah mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, Roh kudus berkata-kata kepada mereka. Jadi dengan beribadah -termasuk memuji Tuhan, menyembah Tuhan, dan merenungkan firman Tuhan- dan berpuasa Anda akan mendengar suara Tuhan.
Kedua, Yesus mengenal domba-domba-Nya.
Tidak dapat disangkal bahwa hanya domba yang taat dan melakukan firman Tuhan akan dikenal Tuhan. Mereka adalah para pelaku firman. Mereka adalah orang-orang yang takut kepada Tuhan dan melakukan kehendak Bapa (Mat. 7:21-23)
Ketiga, domba mengikuti sang Gembala.
Mengikuti kristus bukan sekedar pergi ke gereja saja, tetapi menjadi sama seperti Kristus. Dunia dapat saja menjadi pengikut salah satu artis atau penyanyi dunia. mereka begitu fanatik sampai-sampai semua aksesoris yang dikenakan si artis diikutinya pula. Lebih parah lagi, dandanan rambutnya, model baju, sampai gaya bicara dicontoh pula. Sebenarmnya ini pula yang Tuhan kehendaki bagi gereja-Nya. Apa yang Yesus lakukan kita juga harus mencontohnya. Belas kasihan-Nya kepada orang-orang tertindas, semangat-Nya memberitakan Injil, kemurahannya kepada orang-orang lemah, penghiburan-Nya kepada orang-orang sengsara, dan kerinduannya melihat semua orang diselamatkan, itulah yang wajib kita teladani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar