(sambungan)
Kita bisa melihat secara langsung bahwa Daniel selamat karena imannya. Dalam segala hal, termasuk ketika ia mengalami masalah, ia tidak mengandalkan kekuatannya sendiri untuk mengatasi hal itu. Dia tidak memilih untuk melarikan diri, atau mencari alternatif-alternatif penyelesaian yang sesat Dia tidak panik dalam menghadapi situasi sulit. Ketika masalah datang, Daniel memilih untuk datang pada Tuhan. Ayat bacaan kemarin dengan jelas menunjukkan hal itu. "Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya." (Daniel 6:11). Dia tetap tenang menghadapi tuduhan dan terus setia berdoa kepada Allah. Ketika ia hendak dicelakakan ia memilih untuk tetap percaya dengan iman teguh pada Tuhan. Dan yang terjadi selanjutnya, bukannya celaka tapi ia malah menjadi kesaksian luar biasa atas kekuatan Allah yang dahsyat dan ajaib kepada raja dan banyak orang lain. Orang banyak pun melihat bahwa Daniel diselamatkan secara ajaib karena kepercayaan penuh pada Allah. Apa yang tercatat di Alkitab adalah seperti ini: "Maka ditariklah Daniel dari dalam gua itu, dan tidak terdapat luka apa-apa padanya, karena ia percaya kepada Allahnya." (ay 24). Semua orang di sana menyaksikan itu. Tidak peduli seberat apapun situasinya, kepercayaan penuh kepada Tuhan akan membawa hasil yang berbeda. Tidak ada satupun perkara yang terlalu sulit bagi Tuhan untuk dilakukan. Dahulu mukjizat ajaib bisa hadir, hari ini pun bisa. Dan alangkah baiknya apabila kita melihat keteladanan yang ditunjukkan oleh Daniel. Daniel menghadapi situasi sangat buruk, tetapi cara penyelesaian yang ia pilih, yaitu dengan datang kepada Tuhan dan terus dengan tekun berdoa secara disiplin, ia keluar sebagai pemenang. Itu disaksikan oleh banyak orang pada masa itu, dan hebatnya lagi, hari ini pun kita masih bisa menyaksikan kemenangan Daniel yang luar biasa yang timbul lewat imannya yang sangat besar.
Ketika kita menghadapi masalah atas tuduhan-tuduhan atau fitnahan orang-orang yang iri terhadap kita, ketika kita mengalami persoalan, alangkah baiknya kita meneladani contoh yang diberikan Daniel. Seringkali kita terlalu mengandalkan kemampuan diri kita atau bergantung pada orang lain yang kekuatannya pun sama terbatas. Seringkali kita malah tidak sabar dan akibatnya tersandung dengan memilih alternatif-alternatif instan yang menyesatkan. Kerap keputusan yang kita ambil bukannya membuat situasi menjadi lebih baik, tapi malah menjadi semakin buruk karena kita malah semakin jauh dari Tuhan. Kisah Daniel selayaknya membuka mata kita bahwa ada kuasa luar biasa di balik sebentuk doa. Dalam Yakobus kita membaca "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16b). Daud menyadari betul bagaimana kuasa Tuhan mampu bekerja atas anak-anakNya yang percaya. Ketika ia dikejar-kejar musuhnya, Daud berkata: "Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan. Terpujilah TUHAN, seruku; maka akupun selamat dari pada musuhku. Sesungguhnya gelora-gelora maut telah mengelilingi aku, banjir-banjir jahanam telah menimpa aku, tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada TUHAN, kepada Allahku aku berseru. Dan Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong masuk ke telinga-Nya." (2 Samuel 22:3-7). Lalu lihatlah kata Daud berikutnya. "Mereka menghadang aku pada hari sialku, tetapi TUHAN adalah sandaran bagiku." (ay 19). Mengapa Daud bisa diselamatkan Tuhan? Berikut jawabannya: "sebab aku tetap mengikuti jalan TUHAN dan tidak menjauhkan diri dari Allahku sebagai orang fasik. Sebab segala hukum-Nya kuperhatikan, dan dari ketetapan-Nya aku tidak menyimpang; aku berlaku tidak bercela kepada-Nya dan menjaga diri terhadap kesalahan." (ay 22-24). Daniel melakukan tepat seperti itu, dan lihatlah hasilnya. Ini baik untuk kita jadikan pelajaran dalam menghadapi setiap situasi sulit yang mungkin hadir dalam hidup kita.
Yesus bersabda: "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." (Matius 6:34). Ini menunjukkan bahwa besok lusa pun kita akan terus bertemu dengan masalah. Tapi perhatikanlah seruan Yesus yang mengingatkan kita untuk tidak kuatir atau takut. Tuhan sanggup melepaskan kita dari hal apapun, bahkan yang paling tidak mungkin sekalipun menurut logika manusia. Tuhan kita adalah Allah yang dahsyat dan ajaib. Apa yang penting bagi kita bisa dibaca dalam ayat sebelumnya. "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (ay 33). Masalah boleh saja hadir, tetapi keputusan kita dalam menghadapinya akan sangat menentukan hasil akhirnya kelak. Tidak ada satupun orang yang bisa menghindari masalah selamanya, tetapi pasti ada perbedaan nyata ketika kita menghadapi masalah itu dengan kekuatan Tuhan di belakang kita atau berjalan menghadapinya tanpa Tuhan. Ketika menghadapi masalah, fitnah, jebakan dan sebagainya dari orang-orang yang dikuasai iri hati, datanglah pada Tuhan dan berdoalah. Mintalah hikmat dan pertolongan. Tuhan akan selalu mendengar doa yang kita sampaikan dengan sepenuh hati. Mari kita ambil pelajaran penting lewat cara menyelesaikan masalah ala Daniel. Ingatlah bahwa ada banyak hal yang tidak mungkin menurut ukuran kita, namun tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Karena itu bertekun dan disiplinlah dalam berdoa, datanglah kepada Tuhan segera dan biarkan Tuhan bertindak atas masalah anda. Daniel sudah membuktikannya, sekarang giliran kita, apakah kita mau meneladani Daniel atau tidak.
Miliki sikap dan gaya hidup rajin berdoa dengan disiplin seperti yang dilakukan Daniel
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2011
(1879)
-
▼
Desember
(143)
- 1 Jan 2012
- 1 Jan 2012
- RS: Starting New Year
- Bintang sebagai Tanda Penyertaan Allah
- RS: Ending This Year
- Bersukacita Menyambut Tahun Baru
- Finally, Year End
- 31 des
- 31 des
- RS: Hukum Tabur Tuai
- Dari Mulut Yang Sama
- 30 des
- 30 des
- RS: Dilarang Goblok Lagi
- Tahun Baru, Visi Baru
- Tenggat Waktu
- Tetapi Tuhan...
- 29 des
- 29 des
- 28 des
- 28 des
- JANGAN TEMPATKAN YESUS PADA PALUNGAN YANG KE DUA
- Kepatuhan (2)
- Sampai Di Sini...
- Bayi Yesus Membawa Rekonsiliasi
- Kepatuhan (1)
- 27 des
- 27 des
- 26 Des
- 26 Des
- Palungan
- Menolong Orang Miskin
- Hari Raya Natal
- Hari Raya Natal
- Saya Adalah Sebuah Hadiah
- Mencari Alasan
- 24 des
- 24 des
- 23 Des
- 23 Des
- Kita Adalah Tamu Di Dunia
- Pertanyaan
- Momen
- Pintu Kerendahan Hati
- Lepas Dari Dosa
- 22 Des
- 22 Des
- Hadiah Buat Yesus
- Karunia Kasih
- 21 Des
- 20 Des
- 20 Des
- 21 Des
- Berikan Kasih di Hari Natal
- Sukacita Natal yang Sejati
- RS: Berencana dalam Doa
- Merdeka secara Spiritual
- Bagaimana Membuat Sebuah Hubungan Menjadi Lebih Ba...
- Tanggung Jawab Sebagai Orang Tua
- 19 Des
- 19 Des
- Minggu Adven IV
- 17 Des
- 17 Des
- Minggu Adven IV
- Marah-Marah
- Natal Yang Indah
- Tamak
- Hikmat 008
- RS: Vision need Action
- Indah namun Mematikan
- Hidup Sederhana
- 16 Des
- 16 Des
- Menantikan Natal
- Menemui Raja di TahtaNya
- 15 Des
- 15 Des
- RS: Menyadari Berkat Allah
- 14 Des
- 14 Des
- Kepahitan...
- Kasih Karunia (2)
- Kasih Karunia (1)
- Kebaikan Yang Tak Terlihat
- 13 Des
- 13 Des
- RS: Menabur dengan Iman
- 12 Des
- 12 Des
- Menjadi Buah Bernilai Tinggi
- Buah Masam
- Buah Masam
- Minggu Adven III
- Minggu Adven III
- Penghalang Mata
- Penghalang Mata
- So don't quit !
- 10 Des
- 10 Des
-
▼
Desember
(143)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar