Ayat bacaan: Yesaya 40:26
=====================
"Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu..."
Beberapa waktu lalu seorang teman datang berkunjung dan menginap di rumah. Pada malam harinya kami duduk berbincang-bincang di teras rumah, dan di langit terlihat begitu banyak bintang bertaburan. Tiba-tiba ia menunjuk ke arah sekelompok bintang dan berkata "Itu rasi orion!" Saya bukan orang yang mengerti astronomi atau ilmu perbintangan, dan saya tidak pernah tahu sebelumnya kalau teman saya itu bisa mengamati rasi bintang. Ia pun terus menunjuk kesana kemari untuk menunjukkan pola-pola bintang lainnya yang ia kenal. Selagi pandangan saya menatap bintang-bintang di langit dan mengikuti penjelasan teman saya itu, saya pun berpikir, betapa Tuhan telah menghias langit dengan begitu indahnya. Dan saya pun kemudian menyadari bahwa sesungguhnya ada pesan yang disampaikan Tuhan setiap malam lewat keberadaan bintang-bintang itu.
Seorang ahli astronomi pernah berkata bahwa apabila kita memiliki mata yang baik maka kita akan bisa melihat 5000 bintang. 5000 rasanya seperti terdengar berlebihan, tapi begitulah katanya. Ada banyak bintang yang tidak terlihat secara kasat mata, dan para ahli pun kemudian mengunakan teleskop untuk bisa menyelidiki dan mengamati lebih jauh lagi tentang bintang-bintang ini. Penelitian para ahli astronomi ini menyimpulkan bahwa ada milyaran galaksi di angkasa raya, dan setiap galaksi ini memiliki milyaran bintang pula. Bisa dibayangkan ada berapa banyak jumlah bintang sebenarnya yang ada di atas sana. Seorang ahli pernah berkata, ada lebih dari 10 bintang di alam semesta ini untuk setiap butir pasir di bumi. Itu sebuah perbandingan yang mencengangkan yang mungkin belum pernah kita dengar sebelumnya.
Abraham mungkin tidak tahu kesimpulan ahli ini. Tapi tanpa tahu pun Abraham tentu tercengang ketika mendapatkan janji Tuhan kepadanya yang dihubungkan dengan jumlah bintang. "Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." (Kejadian 15:5). Perlukah Abraham terlebih dahulu menghitung bintang? Perlukah ia berbantah-bantah dulu karena janji Tuhan itu terdengar aneh dan tidak masuk akal? Tidak. Alkitab mencatat respon Abraham, yang pada masa itu masih bernama Abram. "Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." (ay 6). Lalu lihatlah bintang yang menuntun orang-orang Majus dari Timur untuk bertemu dan menyembah bayi Yesus. (Matius 2:1-12). Daud pun berulang kali menuliskan perenungannya sambil melihat ke arah bintang-bintang. Lihatlah salah satunya berbunyi: "Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?" (Mazmur 8:4-5). Bintang bisa membawa begitu banyak pesan Tuhan kepada kita. Bintang selalu hadir setiap malam, dan kita bisa menyaksikannya ketika langit cerah, berkilauan gemerlap di langit gelap. Di bentangan langit gelap itu Tuhan ternyata berbicara dan menyatakan kehadiranNya kepada kita.
Lihatlah apa bunyi firman Tuhan lewat Yesaya berikut ini. "Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat." (Yesaya 40:26). Ayat ini mengingatkan kita akan kebesaran kuasa Tuhan, yang sanggup menyuruh milyaran bintang-bintang itu keluar tanpa terkecuali. Itu menunjukkan keberadaanNya ditengah kita, itu menunjukkan penyertaanNya kepada kita. Lalu ayat selanjutnya berkata: "Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya. Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya." (ay 27-29). Seperti halnya Tuhan memperhatikan milyaran bintang di langit, Dia pun memperhatikan milyaran individu yang hidup di bumi. Tidak satupun yang Dia lupakan, tidak satupun yang Dia abaikan. Artinya jelas. Jika Tuhan sanggup menggerakkan segenap penghuni langit untuk keluar satu persatu, Dia pun dapat membawa kita keluar dari gelap menuju kepada terangNya.
Apabila ada di antara anda yang hari ini dicekam kekuatiran menghadapi datangnya tahun yang baru atau tengah ditimpa beban berat, arahkanlah mata ke langit dan lihatlah bahwa di balik bintang-bintang yang anda amati itu ada Tuhan yang bertahta disana. Dia sedang berbicara mengingatkan anda bahwa anda tidaklah sendirian. Dia peduli dan selalu siap untuk membawa anda keluar dari kegelapan menuju kepada terangNya yang damai dan penuh sukacita. Malam ini jika anda melihat bintang-bintang bertaburan dengan gemerlapnya yang indah, bersyukur dan bersukacitalah. Sebab itu tandanya Allah peduli dan mengasihi anda.
"Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya...Bulan dan bintang-bintang untuk menguasai malam! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya." (Mazmur 136:3,9)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2011
(1879)
-
▼
Desember
(143)
- 1 Jan 2012
- 1 Jan 2012
- RS: Starting New Year
- Bintang sebagai Tanda Penyertaan Allah
- RS: Ending This Year
- Bersukacita Menyambut Tahun Baru
- Finally, Year End
- 31 des
- 31 des
- RS: Hukum Tabur Tuai
- Dari Mulut Yang Sama
- 30 des
- 30 des
- RS: Dilarang Goblok Lagi
- Tahun Baru, Visi Baru
- Tenggat Waktu
- Tetapi Tuhan...
- 29 des
- 29 des
- 28 des
- 28 des
- JANGAN TEMPATKAN YESUS PADA PALUNGAN YANG KE DUA
- Kepatuhan (2)
- Sampai Di Sini...
- Bayi Yesus Membawa Rekonsiliasi
- Kepatuhan (1)
- 27 des
- 27 des
- 26 Des
- 26 Des
- Palungan
- Menolong Orang Miskin
- Hari Raya Natal
- Hari Raya Natal
- Saya Adalah Sebuah Hadiah
- Mencari Alasan
- 24 des
- 24 des
- 23 Des
- 23 Des
- Kita Adalah Tamu Di Dunia
- Pertanyaan
- Momen
- Pintu Kerendahan Hati
- Lepas Dari Dosa
- 22 Des
- 22 Des
- Hadiah Buat Yesus
- Karunia Kasih
- 21 Des
- 20 Des
- 20 Des
- 21 Des
- Berikan Kasih di Hari Natal
- Sukacita Natal yang Sejati
- RS: Berencana dalam Doa
- Merdeka secara Spiritual
- Bagaimana Membuat Sebuah Hubungan Menjadi Lebih Ba...
- Tanggung Jawab Sebagai Orang Tua
- 19 Des
- 19 Des
- Minggu Adven IV
- 17 Des
- 17 Des
- Minggu Adven IV
- Marah-Marah
- Natal Yang Indah
- Tamak
- Hikmat 008
- RS: Vision need Action
- Indah namun Mematikan
- Hidup Sederhana
- 16 Des
- 16 Des
- Menantikan Natal
- Menemui Raja di TahtaNya
- 15 Des
- 15 Des
- RS: Menyadari Berkat Allah
- 14 Des
- 14 Des
- Kepahitan...
- Kasih Karunia (2)
- Kasih Karunia (1)
- Kebaikan Yang Tak Terlihat
- 13 Des
- 13 Des
- RS: Menabur dengan Iman
- 12 Des
- 12 Des
- Menjadi Buah Bernilai Tinggi
- Buah Masam
- Buah Masam
- Minggu Adven III
- Minggu Adven III
- Penghalang Mata
- Penghalang Mata
- So don't quit !
- 10 Des
- 10 Des
-
▼
Desember
(143)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar