Ayat bacaan: Yakobus 1:15-16
========================
"Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut."
Tahukah anda bahwa ada dua jenis ular yang sepintas sangat mirip namun yang satunya mematikan? Lihatlah gambar disamping kiri, disana anda akan melihat kedua ular yang mirip. Coral snake (kanan) sekilas pandang sulit dibedakan dengan kingsnake (kiri). Pattern atau pola warnanya sangat mirip, yaitu garis-garis hitam, kuning dan merah. Kingsnake tidak berbisa sama sekali, tapi coral snake punya bisa yang mematikan. Kekuatan racunnya dua kali lipat dari ular derik atau rattlesnake, sehingga dianggap sebagai salah satu jenis ular atau bahkan hewan yang paling berbisa yang ada di muka bumi ini. Bayangkan jika anda salah mengira karena kemiripan kedua jenis ular ini. Anda mengira itu ular kingsnake yang tidak berbisa, padahal itu adalah coral snake yang sangat tinggi kadar racunnya. Para ahli mengatakan bahwa pada umumnya binatang berbisa atau beracun di dunia ini memiliki warna yang sangat terang dan menarik untuk dilihat. Salah satu pembeda antara coral snake dan kingsnake pun adalah kadar terang warnanya. Kingsnake memiliki warna yang lebih redup dibanding coral snake yang warnanya menyala. Warna terang yang pada umumnya dimiliki oleh hewan berbisa ini biasanya dipakai untuk memberi peringatan terlebih dahulu kepada apapun atau siapapun yang berada terlalu dekat dengan mereka, atau di sisi lain untuk menarik perhatian mangsa mereka. Warna mereka yang indah dan cerah memang bisa terlihat menarik perhatian, tetapi lihatlah bahayanya berada dekat dengan mereka. Dari sisi tumbuhan, lihatlah jamur. Jamur sering kita makan, tapi hati-hati, karena tidak semua jamur bisa dimakan. Ada jamur yang punya racun mematikan, dan kalau kita mengkonsumsinya maka kita bisa mati. Lagi-lagi secara umum jamur yang beracun memiliki warna cerah yang indah dilihat. Seorang teman yang tinggal di luar sana mengatakan bahwa semakin indah warna jamurnya, semakin tinggi pula racunnya.
Hal yang sama juga berlaku mengenai dosa. Dosa seringkali hadir dari sesuatu yang kelihatannya indah dan menyenangkan. Kita bisa tertarik pada jebakan dosa lewat hal-hal yang mungkin bisa memberi kepuasan atau kenikmatan instan. Pada awalnya mungkin terlihat menyenangkan dan kita tertarik, padahal itu hanyalah semu dan pada akhirnya menjerumuskan kita pada dosa yang ujung-ujungnya menuju pada maut. Ada banyak orang yang lari pada obat-obat terlarang karena stres. Mereka mengira bisa menjadi rileks dan lepas dari masalah jika mengkonsumsi obat-obatan itu, tapi kita tahu bagaimana nanti akhirnya. Ada yang korupsi karena tergiur kemilau harta, berselingkuh atau berzinah dan sebagainya. Semua itu mungkin terlihat menyenangkan, tetapi semua itu adalah dosa yang sangat mematikan, sama seperti coral snake atau hewan-hewan beracun lainnya yang terlihat indah, atau jamur berwarna terang yang menarik, tetapi sebenarnya sangat beracun dan mematikan.
Yakobus mengajarkan bahwa keinginan akan kenikmatan-kenikmatan yang tidak bisa kita kendalikan akan menyeret kita ke dalam pusar kesesatan. Ketika keinginan itu berhasil memikat kita, dosa pun hadir. Seiring berjalannya waktu, dosa itu pun akan matang dan melahirkan maut. Begitu jelasnya pesan Yakobus ini dicatat dalam Alkitab: "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (Yakobus 1:15-16). Racun biasanya membutuhkan waktu untuk menyebar hingga akhirnya membunuh, begitu juga dosa biasanya membutuhkan waktu hingga kita merasakan dampaknya. Awalnya nikmat, namun berakhir maut. Keinginan-keinginan daging seperti apa saja yang bisa menjadi jebakan "beracun" ini? Paulus sudah merincinya. "Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah." (Galatia 5:19-21). Terhadap segala keinginan daging ini, kita harus berhati-hati agar tidak terseret ke dalam jurang kesesatan yang berujung maut.
Jangan main-main terhadap dosa. Semenarik-menariknya tawaran yang memoles sebuah dosa hingga kadang tidak terlihat kasat mata, ingatlah kita harus hati-hati betul terhadap semua jebakan ini. Ketahuilah bahwa Tuhan menganggap dosa sebagai "kejijikan yang Aku benci" (Yeremia 4:44). Dosa inilah yang menjadi jurang pemisah hubungan kita dengan Allah. "Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:2). Tuhan sudah mengasihi kita sebegitu besar hingga Dia bahkan rela menganugerahkan Kristus untuk datang ke dunia dan menebus segala dosa kita di atas kayu salib. Dari sanalah hubungan kita dengan Tuhan dipulihkan dan kita dilayakkan untuk menerima janji-janjiNya. Itu sebuah kasih karunia luar biasa, sebuah bentuk kasih atau hadiah yang diberikan kepada kita yang sesungguhnya tidak layak menerimanya. Tuhan sangat mengasihi kita dan sangat peduli pada keselamatan kita. Dia tidak ingin satupun dari kita harus berakhir ke dalam siksaan yang kekal. Maka dari itu, hendaklah kita jangan bermain-main dengan dosa. Selalu hindari dosa sejak dini, waspadalah terhadap segala sesuatu keinginan yang berasal dari daging sebelum terlambat.
Dosa bisa terlihat nikmat dan menarik, tapi sesungguhnya sangat mematikan
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2011
(1879)
-
▼
Desember
(143)
- 1 Jan 2012
- 1 Jan 2012
- RS: Starting New Year
- Bintang sebagai Tanda Penyertaan Allah
- RS: Ending This Year
- Bersukacita Menyambut Tahun Baru
- Finally, Year End
- 31 des
- 31 des
- RS: Hukum Tabur Tuai
- Dari Mulut Yang Sama
- 30 des
- 30 des
- RS: Dilarang Goblok Lagi
- Tahun Baru, Visi Baru
- Tenggat Waktu
- Tetapi Tuhan...
- 29 des
- 29 des
- 28 des
- 28 des
- JANGAN TEMPATKAN YESUS PADA PALUNGAN YANG KE DUA
- Kepatuhan (2)
- Sampai Di Sini...
- Bayi Yesus Membawa Rekonsiliasi
- Kepatuhan (1)
- 27 des
- 27 des
- 26 Des
- 26 Des
- Palungan
- Menolong Orang Miskin
- Hari Raya Natal
- Hari Raya Natal
- Saya Adalah Sebuah Hadiah
- Mencari Alasan
- 24 des
- 24 des
- 23 Des
- 23 Des
- Kita Adalah Tamu Di Dunia
- Pertanyaan
- Momen
- Pintu Kerendahan Hati
- Lepas Dari Dosa
- 22 Des
- 22 Des
- Hadiah Buat Yesus
- Karunia Kasih
- 21 Des
- 20 Des
- 20 Des
- 21 Des
- Berikan Kasih di Hari Natal
- Sukacita Natal yang Sejati
- RS: Berencana dalam Doa
- Merdeka secara Spiritual
- Bagaimana Membuat Sebuah Hubungan Menjadi Lebih Ba...
- Tanggung Jawab Sebagai Orang Tua
- 19 Des
- 19 Des
- Minggu Adven IV
- 17 Des
- 17 Des
- Minggu Adven IV
- Marah-Marah
- Natal Yang Indah
- Tamak
- Hikmat 008
- RS: Vision need Action
- Indah namun Mematikan
- Hidup Sederhana
- 16 Des
- 16 Des
- Menantikan Natal
- Menemui Raja di TahtaNya
- 15 Des
- 15 Des
- RS: Menyadari Berkat Allah
- 14 Des
- 14 Des
- Kepahitan...
- Kasih Karunia (2)
- Kasih Karunia (1)
- Kebaikan Yang Tak Terlihat
- 13 Des
- 13 Des
- RS: Menabur dengan Iman
- 12 Des
- 12 Des
- Menjadi Buah Bernilai Tinggi
- Buah Masam
- Buah Masam
- Minggu Adven III
- Minggu Adven III
- Penghalang Mata
- Penghalang Mata
- So don't quit !
- 10 Des
- 10 Des
-
▼
Desember
(143)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar