Ayat bacaan: Wahyu 2:4
========================
"Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula."
Saya sering merasa kagum sekaligus terharu ketika melihat pasangan lanjut usia masih berjalan bersama-sama bergandengan tangan. Romantisme menurut saya, tidaklah terbukti secara nyata ketika hal tersebut terlihat pada pasangan muda, namun akan berbicara banyak ketika terjadi pada pasangan usia senja. Betapa indahnya ketika melihat kakek dan nenek masih saling memandang dengan penuh cinta, pandangan mata yang seolah-olah berbicara banyak mengenai sepanjang jalan kenangan yang mereka lalui bersama. Suka dan duka, derai tawa dan butir air mata, betapa mereka begitu bahagia mereka diciptakan untuk menjadi satu. Dalam doa-doa saya, saya selalu mengucap syukur atas "belahan jiwa" yang begitu luar biasa yang diberikan Tuhan pada saya. Manusia tidaklah ada yang sempurna, tapi saya sungguh percaya bahwa apa yang diberikan Tuhan itu adalah yang terbaik buat saya. Saya pun berdoa, agar saya mampu membahagiakan istri saya hingga akhir, dan berdoa agar tatapan mata penuh cinta,romansa antara pasangan lanjut usia ini suatu saat bisa saya alami.
Tapi sayangnya hal seperti itu semakin hari semakin jarang kita saksikan. Tekanan hidup, godaan keinginan daging, rutinitas, kesibukan yang menyita waktu, kebosanan, adanya keluhan yang terpendam dan sebagainya membuat banyak orang malah bercerai dalam usia pernikahan singkat. Begitu banyak tayangan film yang menggambarkan perselingkuhan dan pertengkaran rumah tangga yang, saya tidak tahu, apakah mengajarkan, menganjurkan, atau malah berupa potret realita kehidupan jaman sekarang. Usia pernikahan saya sendiri memang baru seumur jagung, sehingga sulit bagi saya untuk bersaksi apa-apa. Namun satu hal yang pasti, saya menyadari betul bahwa pasangan hidup saya adalah seseorang yang berasal dari Tuhan, dan saya yakin Tuhan tidak menginginkan saya menyakiti dirinya. Sebagaimana saya mengasihi Tuhan, bersyukur luar biasa atas karuniaNya, saya pun harus menjaga apa yang telah Dia berikan dengan segenap hidup saya. Itu satu hal yang saya imani.
Kehilangan kasih mula-mula. Itulah yang ingin saya gambarkan. Kehilangan kasih mula-mula, apapun alasannya, jelas salah satu faktor utama yang membuat orang terjatuh pada dosa perselingkuhan dan perceraian. "Gue udah nggak ada rasa sama dia.." kata seorang teman yang akhirnya memutuskan untuk bercerai. Padahal saya yakin pada masa pacaran, "kau-lah bulan, kau-lah bintang" menjadi tema hidup utama bagi para pasangan. Kehilangan kasih mula-mula, hilang rasa, atau bahasa gaulnya, ilfil (hilang feeling), tidak saja terjadi pada pasangan hidup, tapi juga bisa menimpa hubungan vertikal antara kita dengan Tuhan, Pencipta kita. Kita lihat, Tuhan tidak pernah ilfil atau kehilangan kasih kepada kita. "..Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:20). "..sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau." (Ulangan 31:6b). Begitu banyak ayat yang menyatakan Tuhan akan menyertai kita, dan kita tahu Tuhan tidak akan pernah ingkar janji. Tapi sebagai manusia, ada beberapa hal yang bisa membuat kita kehilangan kasih mula-mula, kasih meluap-luap ketika kita baru saja menerima Kristus sebagai Juru Selamat. Dan Tuhan tidak pernah menginginkan itu terjadi.
Kalau kita lihat ayat bacaan hari ini, ada firman Tuhan yang ditujukan pada jemaat Efesus. Jemaat Efesus adalah jemaat luar biasa yang setia dan penuh semangat penginjilan, mereka diberkati banyak karunia, rela menderita dan tidak kenal lelah dalam melayani Tuhan. Namun Tuhan kemudian menegur mereka, karena mereka kehilangan kasih mula-mula. Pekerjaan pelayanan mereka kemudian menjadi prioritas utama, lebih dari kerinduan untuk mengenal pribadi Tuhan secara intim dengan lebih jauh. Tuhan mencela anak-anakNya yang meninggalkan kasih mula-mula.
Seperti pesan Tuhan pada jemaat Efesus, pesan yang sama pun ditujukan pada kita semua agar jangan sampai kehilangan kasih mula-mula. Bagi yang mulai merasa jauh dari Tuhan, mulai kehilangan motivasi, kehilangan semangat untuk bersekutu denganNya, Tuhan mengingatkan untuk bertobat. "Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat." (Wahyu 4:5). Renungan dalam beberapa hari ke depan akan diisi dengan berbagai hal yang bisa menyebabkan orang kehilangan kasih mula-mula. Saya percaya Tuhan rindu pada anak-anakNya yang mulai berkurang kasihnya, Dia rindu untuk menerima anda kembali, dan Dia akan menyambut anda dengan sukacita! Beberapa hal yang bisa menyebabkan orang kehilangan kasih mula-mula akan saya bagikan, agar kita bisa berhati-hati ketika kita tengah mengalami hal-hal tersebut dalam hidup dan tanpa sadar mulai kehilangan kasih ini.
Keep love to Him alive, get deeper and never leave Him, for the Lord is Good!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2008
(1183)
-
▼
November
(138)
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (6) : Pergaulan Buruk
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (6) : Pergaulan Buruk
- Tuhan tak main Kucing-Kucingan
- Memperbesar Kapasitas
- Empat Obat Mujarab
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (5) : Rutinitas
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (5) : Rutinitas
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (4) : Cinta Dunia
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (4) : Cinta Dunia
- Harta Warisan
- 20 Tips For A Good & Happy Life
- Mencapai Kemaksimalan Hidup
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (3) : Kepahitan Terhada...
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (3) : Kepahitan Terhada...
- Pentingnya Waktu
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (2) : Kepahitan Terhada...
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (2) : Kepahitan Terhada...
- Kupu-Kupu dan Kaktus
- Biarkan Tuhan Menilaimu
- Tuhan Itu Baik
- Curriculum Vitae Yesus Kristus
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (1) : Prolog
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (1) : Prolog
- KUNCI PERTAMA BERKAT
- We Are The Body Of Christ
- We Are The Body Of Christ
- Hadiah Seorang Malaikat Kecil
- Kisah sejati seorang KAKA
- Sang Akrobat
- Tuhan dan Pengembara
- GOOGLE, Tuhan dan Kita
- Etika dan Sopan Santun
- Etika dan Sopan Santun
- Bekerja Sungguh-Sungguh Untuk Tuhan
- Bekerja Sungguh-Sungguh Untuk Tuhan
- Terbiasa Dalam Dosa
- Terbiasa Dalam Dosa
- For a Successful Married Life
- Kita Tidak DibiarkanNya Sendirian
- Kita Tidak DibiarkanNya Sendirian
- Kisah Sukses : William Colgate
- Maaf, Saya Tidak Punya Waktu!!
- Kembali Ke Basic
- Salibnya Pendek
- Teguran Allah (2) : Berbahagialah Jika Ditegur
- Teguran Allah (2) : Berbahagialah Jika Ditegur
- Berjalan dengan Keong
- Orang Besar Berpikir Besar
- Teguran Allah (1) : Bileam dan Keledainya
- Teguran Allah (1) : Bileam dan Keledainya
- Undangan
- Memikul Salib
- APAKAH ANDA SUDAH DEWASA?
- Tetap Setia Melayani Tuhan
- Tetap Setia Melayani Tuhan
- Lompatlah !
- Optimis Vs Pesimis
- SAAT DALAM MASALAH
- Kebijaksanaan Penggali Tambang
- KUNCI SURGA DAN KEAJAIBAN 25
- 1 Lawan 600, Menang 1
- 1 Lawan 600, Menang 1
- Jangan mudah menyerah
- Perumpamaan Sebatang Pensil
- Mungkin Ya, Mungkin Tidak
- Mimi: Sang Tikus
- Berdoalah Dengan Sederhana
- Berdoalah Dengan Sederhana
- Pemecah Batu
- Katak Tuli
- Iri Hati (2) : Mencabut Kabel Iman
- Iri Hati (2) : Mencabut Kabel Iman
- Tuhan Turun Tangan
- Memiliki Menikmati Memberkati
- Friends ’till the end,
- Iri Hati (1) : Jangan Sepelekan Perasaan Iri
- Iri Hati (1) : Jangan Sepelekan Perasaan Iri
- Butir Padi Pertanda Kasih
- Kisah Tiga Pohon
- Tempayan Yang Retak
- Depresi Dalam Kegelapan
- Depresi Dalam Kegelapan
- PUSH UP
- Hidupmu Sudah Diatur Oleh Tuhan
- Tuhan Tahu
- Melihat Apa Yang Kita Miliki
- Memaafkan
- Meningkatkan Kapasitas
- Meningkatkan Kapasitas
- Delapan Kado Indah
- Menjaga Nama Baik
- Menjaga Nama Baik
- Kebahagiaan Itu Ada Dimana-mana
- Dalam Tangan Siapa ?
- Bangkit Dari Kegagalan
- A.S.A.P
- HAL KECIL YG MENJENGKELKAN
- Situasi Baru
- Situasi Baru
- CINTA YANG MENGHANGUSKAN
-
▼
November
(138)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar