Ayat bacaan: Yesaya 2:12
========================
"Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu."
Ada seekor ayam jago yang selalu mondar mandir di depan rumah saya. Ayam ini akan berkokok dengan gagahnya setiap subuh, dan kalau saya mendengar suaranya, tanpa melihat jam pun saya tahu bahwa pagi sudah datang. Saya tidak tahu pasti kenapa biasanya ayam berkokok menjelang pagi. Ada banyak alasan mulai dari yang puitis, ilmiah hingga mistis. Sebagian ayam jago pun tidak hanya berkokok di pagi hari, ada yang tengah malam, ada pula yang siang hari. Mungkin melindungi teritorinya dari ayam jago lain, mungkin untuk menarik perhatian ayam betina, mungkin dengan maksud bernyanyi seperti burung, mungkin karena adanya perubahan suhu, dan sebagainya. Biarlah itu kita serahkan pada ahli biologi untuk menjawabnya. Tapi yang jelas, diiringi suara berkokok atau tidak, pagi hari akan menggantikan malam. Alangkah bodohnya jika ada ayam yang mengira bahwa suara kokoknya-lah yang menyebabkan matahari terbit di pagi hari. Kenapa saya mengatakan hal ini? Karena ada banyak manusia yang bersikap atau berpikir seperti itu, dan itu adalah salah satu bentuk kesombongan.
"untung ada saya disana..", "bayangkan jika saya tidak berada disana, apa jadinya?", "hanya saya yang sanggup..", dan banyak "saya" lainnya. Ini sering kita dengar, dan mungkin saja pernah kita ucapkan. Saya teringat akan sebuah kutipan yang pernah dikatakan oleh salah seorang ilmuwan ternama: "There are only two kinds of men: the righteous who think they are sinners and the sinners who think they are righteous." Hanya ada dua jenis manusia, orang benar yang merasa mereka berdosa, dan orang berdosa yang merasa dirinya benar. Tipe pertama bukanlah masalah, karena sudah pada tempatnya kita sadar bahwa kita adalah orang-orang berdosa. Tipe kedua jelas merupakan sebuah bahaya. Mereka di kelompok kedua adalah orang yang selalu merasa benar, mencari pembenaran lewat apapun, memutar balikkan segalanya demi pembenaran pribadi, menilai diri lebih dari orang lain, yang dengan singkat bisa kita sebut sebagai kesombongan. Kesombongan cenderung ada di dalam diri setiap manusia dan setiap saat menggoda untuk masuk kesana. Tindakan-tindakan yang merasa paling benar ini dapat menggiring orang untuk bertindak lebih jauh, mulai dari merendahkan orang lain sampai tindakan anarkis yang merugikan. Kesombongan bisa membuat manusia menutup hati terhadap Allah, merasa diri mereka sudah sangat kuat/pintar sehingga tidak lagi membutuhkan Tuhan dalam hidup mereka. Bahkan bisa menganggap bahwa mereka sudah sama dengan Allah.
Itu sebabnya Tuhan sangat menentang kesombongan. Salah satunya dapat dibaca pada ayat hari ini. Dalam Yakobus 4:6 disebutkan bahwa Allah menentang orang yang congkak, tapi mengasihi orang yang rendah hati. Ada banyak lagi ayat yang menggambarkan ketidaksukaan Tuhan terhadap kesombongan. Dalam Amsal malah lebih keras lagi, kesombongan dianggap merupakan sebuah kekejian bagi Allah dan mereka ini tidak akan luput dari hukuman. (Amsal 16:5). Tidak saja merupakan kekejian, kesombongan juga bisa mendatangkan kehancuran. Amsal 16:18 berkata: "Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan." Hikmat Salomo menyatakan bahwa kecongkakan atau kesombongan adalah sikap yang mendahului dosa-dosa lain yang akan berujung pada sebuah kejatuhan atau kehancuran. Alkitab mencatat banyak kisah kejatuhan akibat dosa kesombongan ini, misalnya pada kisah runtuhnya menara babel (Kejadian 11:1-9), raja Nebukadnezar yang dihukum menjadi seperti lembu (Daniel 4:1-37), atau lihat kisah raja Herodes yang akhirnya ditampar malaikat dan mati dimakan cacing-cacing (Kisah Para Rasul 12:20-23).
Ayat bacaan kemarin bisa kita imani untuk mencegah masuknya dosa kesombongan. "Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu." (Efesus 4:2). Lebih jauh bisa kita baca pada Filipi 2:3 bahwa kita jangan mencari pujian yang sia-sia demi kepentingan diri sendiri, tapi hendaklah rendah hati. Kita hanyalah berasal dari debu (Mazmur 103:14), tidak ada apapun yang bisa kita banggakan, karena semua yang kita miliki berasal dari Tuhan (Ulangan 8:14-18). Marilah tetap bersikap rendah hati dengan disertai rasa syukur atas segala karunia yang telah diberikan Tuhan pada kita.
Adalah kasih Allah dan bukan kokok ayam yang mendatangkan pagi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2008
(1183)
-
▼
November
(138)
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (6) : Pergaulan Buruk
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (6) : Pergaulan Buruk
- Tuhan tak main Kucing-Kucingan
- Memperbesar Kapasitas
- Empat Obat Mujarab
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (5) : Rutinitas
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (5) : Rutinitas
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (4) : Cinta Dunia
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (4) : Cinta Dunia
- Harta Warisan
- 20 Tips For A Good & Happy Life
- Mencapai Kemaksimalan Hidup
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (3) : Kepahitan Terhada...
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (3) : Kepahitan Terhada...
- Pentingnya Waktu
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (2) : Kepahitan Terhada...
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (2) : Kepahitan Terhada...
- Kupu-Kupu dan Kaktus
- Biarkan Tuhan Menilaimu
- Tuhan Itu Baik
- Curriculum Vitae Yesus Kristus
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (1) : Prolog
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (1) : Prolog
- KUNCI PERTAMA BERKAT
- We Are The Body Of Christ
- We Are The Body Of Christ
- Hadiah Seorang Malaikat Kecil
- Kisah sejati seorang KAKA
- Sang Akrobat
- Tuhan dan Pengembara
- GOOGLE, Tuhan dan Kita
- Etika dan Sopan Santun
- Etika dan Sopan Santun
- Bekerja Sungguh-Sungguh Untuk Tuhan
- Bekerja Sungguh-Sungguh Untuk Tuhan
- Terbiasa Dalam Dosa
- Terbiasa Dalam Dosa
- For a Successful Married Life
- Kita Tidak DibiarkanNya Sendirian
- Kita Tidak DibiarkanNya Sendirian
- Kisah Sukses : William Colgate
- Maaf, Saya Tidak Punya Waktu!!
- Kembali Ke Basic
- Salibnya Pendek
- Teguran Allah (2) : Berbahagialah Jika Ditegur
- Teguran Allah (2) : Berbahagialah Jika Ditegur
- Berjalan dengan Keong
- Orang Besar Berpikir Besar
- Teguran Allah (1) : Bileam dan Keledainya
- Teguran Allah (1) : Bileam dan Keledainya
- Undangan
- Memikul Salib
- APAKAH ANDA SUDAH DEWASA?
- Tetap Setia Melayani Tuhan
- Tetap Setia Melayani Tuhan
- Lompatlah !
- Optimis Vs Pesimis
- SAAT DALAM MASALAH
- Kebijaksanaan Penggali Tambang
- KUNCI SURGA DAN KEAJAIBAN 25
- 1 Lawan 600, Menang 1
- 1 Lawan 600, Menang 1
- Jangan mudah menyerah
- Perumpamaan Sebatang Pensil
- Mungkin Ya, Mungkin Tidak
- Mimi: Sang Tikus
- Berdoalah Dengan Sederhana
- Berdoalah Dengan Sederhana
- Pemecah Batu
- Katak Tuli
- Iri Hati (2) : Mencabut Kabel Iman
- Iri Hati (2) : Mencabut Kabel Iman
- Tuhan Turun Tangan
- Memiliki Menikmati Memberkati
- Friends ’till the end,
- Iri Hati (1) : Jangan Sepelekan Perasaan Iri
- Iri Hati (1) : Jangan Sepelekan Perasaan Iri
- Butir Padi Pertanda Kasih
- Kisah Tiga Pohon
- Tempayan Yang Retak
- Depresi Dalam Kegelapan
- Depresi Dalam Kegelapan
- PUSH UP
- Hidupmu Sudah Diatur Oleh Tuhan
- Tuhan Tahu
- Melihat Apa Yang Kita Miliki
- Memaafkan
- Meningkatkan Kapasitas
- Meningkatkan Kapasitas
- Delapan Kado Indah
- Menjaga Nama Baik
- Menjaga Nama Baik
- Kebahagiaan Itu Ada Dimana-mana
- Dalam Tangan Siapa ?
- Bangkit Dari Kegagalan
- A.S.A.P
- HAL KECIL YG MENJENGKELKAN
- Situasi Baru
- Situasi Baru
- CINTA YANG MENGHANGUSKAN
-
▼
November
(138)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar