Ayat bacaan: Amsal 22:1
=======================
"Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas."
Menjaga nama baik keluarga tentu merupakan hal yang penting. Orang tua yang sudah dengan susah payah membesarkan kita tentu berharap bahwa anaknya akan berhasil menjadi orang yang berguna. Betapa bangganya orang tua jika anak-anaknya mampu hidup dengan baik dan benar di masyarakat, menjadi anak yang berbakti pada orang tuanya, mereka akan merasa bahwa jerih payah mereka tidak sia-sia. Sebaliknya betapa perih hati mereka, jika anak-anaknya berbuat hal-hal yang tidak terpuji. Seringkali konsekuensi dari perilaku yang tidak benar tidak hanya harus ditanggung si pelaku, tapi lebih luas lagi juga akan mengenai keluarga dan orang tuanya. Tidak hanya dalam keluarga, tapi di dalam pekerjaan pun orang akan dituntut untuk menjaga nama baik dan martabat tempatnya bekerja. Sering kita lihat bahwa satu-dua orang melakukan tindakan keliru, maka instansi/lembaga/perusahaan atau badan di mana ia bekerja akan mendapat cap negatif dari masyarakat.
Pentingnya menjaga nama baik itu pun disadari oleh Salomo. Ia berkata bahwa "nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik dari pada perak dan emas." (Amsal 22:1). Sekaya apapun seseorang, namun jika ia tidak disukai orang, semuanya tidak akan berarti. Banyak orang lupa menjaga nama baik demi mengejar harta, dan pada akhirnya penyesalan lah yang mereka dapati. Ketika seorang anggota DPR tertangkap karena korupsi, keluarga besarnya mengecam dan berkata bahwa perbuatannya itu tidak saja merugikan dirinya, tapi juga memalukan dan mencemarkan nama baik keluarga besarnya.
Satu hal yang harus kita ingat, selain menjadi anak dari orang tua kita, dan menyandang nama keluarga, kita juga menyandang status sebagai anak Allah. Allah mengasihi kita sebagai anak-anakNya, Dia telah memberikan begitu banyak berkat dan karunia agar kita mampu untuk hidup ditengah-tengah dunia yang sulit ini, dan berbagai kemampuan untuk hidup benar. Yohanes menyadari benar akan hal itu. "Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah.." (1 Yoh 3:1). Karena itu sebagai anak Bapa, tentu kita pun harus menjaga nama baikNya. Bayangkan apa yang terjadi jika kita mengaku sebagai anak Tuhan tapi kelakuan kita jauh dari firman-Nya, jauh dari mencerminkan pribadiNya, maka kita akan menjadi batu sandungan bagi orang disekeliling kita. Secara tidak langsung kita menghalangi orang untuk mengenal pribadi Tuhan yang benar. Sebaliknya, jika kita bisa menjadi teladan, terang dan garam bagi orang lain, tentu disana nama Tuhan akan dipermuliakan. Dan itulah yang harus kita lakukan, sebagai orang yang menyandang predikat sebagai anak Tuhan.
Dalam satu dari 10 Firman Tuhan yang diturunkan pada Musa, Tuhan mengingatkan kita untuk menghormati ayah dan ibu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu. (Ulangan 5:16). Di mata Tuhan, menjaga kehormatan orang tua sangatlah penting. Dengan demikian, sangat penting juga bagi kita untuk menjaga kekudusan dan hidup benar sesuai firman Tuhan untuk menjaga nama baik Bapa di surga. Kita harus senantiasa menjaga pikiran, perkataan dan perbuatan kita agar kita tidak mencemarkan nama Tuhan dan memberi pemahaman yang salah tentang bagaimana Kristus mengasihi manusia. Janganlah kita menjadi batu sandungan yang malah semakin menjauhkan orang lain untuk mengenal Kristus. Tuhan Yesus pun mengingatkan hal serupa, bahwa "pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik". (Matius 7:17). Sebagai anak Allah, haruslah kita mencerminkan pribadi Allah sesungguhnya. Peribahasa "like father like son" harus kita jadikan sebuah dasar yang mampu menggambarkan Allah dalam kehidupan kita. "Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Mat 5:48)
Sebagai anak Allah kita harus menjaga nama baik Bapa dan memuliakanNya dalam kehidupan sehari-hari
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2008
(1183)
-
▼
November
(138)
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (6) : Pergaulan Buruk
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (6) : Pergaulan Buruk
- Tuhan tak main Kucing-Kucingan
- Memperbesar Kapasitas
- Empat Obat Mujarab
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (5) : Rutinitas
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (5) : Rutinitas
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (4) : Cinta Dunia
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (4) : Cinta Dunia
- Harta Warisan
- 20 Tips For A Good & Happy Life
- Mencapai Kemaksimalan Hidup
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (3) : Kepahitan Terhada...
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (3) : Kepahitan Terhada...
- Pentingnya Waktu
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (2) : Kepahitan Terhada...
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (2) : Kepahitan Terhada...
- Kupu-Kupu dan Kaktus
- Biarkan Tuhan Menilaimu
- Tuhan Itu Baik
- Curriculum Vitae Yesus Kristus
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (1) : Prolog
- Kehilangan Kasih Mula-Mula (1) : Prolog
- KUNCI PERTAMA BERKAT
- We Are The Body Of Christ
- We Are The Body Of Christ
- Hadiah Seorang Malaikat Kecil
- Kisah sejati seorang KAKA
- Sang Akrobat
- Tuhan dan Pengembara
- GOOGLE, Tuhan dan Kita
- Etika dan Sopan Santun
- Etika dan Sopan Santun
- Bekerja Sungguh-Sungguh Untuk Tuhan
- Bekerja Sungguh-Sungguh Untuk Tuhan
- Terbiasa Dalam Dosa
- Terbiasa Dalam Dosa
- For a Successful Married Life
- Kita Tidak DibiarkanNya Sendirian
- Kita Tidak DibiarkanNya Sendirian
- Kisah Sukses : William Colgate
- Maaf, Saya Tidak Punya Waktu!!
- Kembali Ke Basic
- Salibnya Pendek
- Teguran Allah (2) : Berbahagialah Jika Ditegur
- Teguran Allah (2) : Berbahagialah Jika Ditegur
- Berjalan dengan Keong
- Orang Besar Berpikir Besar
- Teguran Allah (1) : Bileam dan Keledainya
- Teguran Allah (1) : Bileam dan Keledainya
- Undangan
- Memikul Salib
- APAKAH ANDA SUDAH DEWASA?
- Tetap Setia Melayani Tuhan
- Tetap Setia Melayani Tuhan
- Lompatlah !
- Optimis Vs Pesimis
- SAAT DALAM MASALAH
- Kebijaksanaan Penggali Tambang
- KUNCI SURGA DAN KEAJAIBAN 25
- 1 Lawan 600, Menang 1
- 1 Lawan 600, Menang 1
- Jangan mudah menyerah
- Perumpamaan Sebatang Pensil
- Mungkin Ya, Mungkin Tidak
- Mimi: Sang Tikus
- Berdoalah Dengan Sederhana
- Berdoalah Dengan Sederhana
- Pemecah Batu
- Katak Tuli
- Iri Hati (2) : Mencabut Kabel Iman
- Iri Hati (2) : Mencabut Kabel Iman
- Tuhan Turun Tangan
- Memiliki Menikmati Memberkati
- Friends ’till the end,
- Iri Hati (1) : Jangan Sepelekan Perasaan Iri
- Iri Hati (1) : Jangan Sepelekan Perasaan Iri
- Butir Padi Pertanda Kasih
- Kisah Tiga Pohon
- Tempayan Yang Retak
- Depresi Dalam Kegelapan
- Depresi Dalam Kegelapan
- PUSH UP
- Hidupmu Sudah Diatur Oleh Tuhan
- Tuhan Tahu
- Melihat Apa Yang Kita Miliki
- Memaafkan
- Meningkatkan Kapasitas
- Meningkatkan Kapasitas
- Delapan Kado Indah
- Menjaga Nama Baik
- Menjaga Nama Baik
- Kebahagiaan Itu Ada Dimana-mana
- Dalam Tangan Siapa ?
- Bangkit Dari Kegagalan
- A.S.A.P
- HAL KECIL YG MENJENGKELKAN
- Situasi Baru
- Situasi Baru
- CINTA YANG MENGHANGUSKAN
-
▼
November
(138)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar