Ayat bacaan: Filemon 1:11
=========================
"dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku."
Perselisihan yang terjadi dalam sebuah rumah tangga adalah hal yang pasti pernah dialami semua orang yang sudah berkeluarga. Seringkali pertengkaran dimulai dengan sebuah perselisihan yang sebetulnya ringan, tapi kemudian emosi semakin meningkat sehingga yang bertengkar bisa terlihat seperti kucing berkelahi seperti gambar disebelah kiri. Apa yang biasanya menyebabkan pertengkaran menjadi besar? Salah satu yang paling sering adalah faktor mengungkit-ungkit kesalahan di masa lalu. Masalah yang sebenarnya sudah diselesaikan pun kembali beterbangan keluar sehingga suasana malah semakin memanas. Saya pernah membaca kisah sebuah keluarga yang kemudian berakhir dengan perceraian karena kebiasaan suaminya yang selalu mengungkit masa lalu dikala bertengkar. Ada pepatah yang mengatakan, "sekali lancung ke ujian, seumur hidup orang tidak percaya." Pepatah ini menggambarkan betapa sulitnya mengampuni, betapa sulitnya menerima perubahan/pertobatan seseorang. Seolah-olah ada cap/stempel "sekali begitu tetap begitu" yang melekat pada seseorang yang pernah berbuat salah, dan cap itu seakan permanen dan tidak bisa dibersihkan.
Hari ini saya diingatkan pada surat Paulus untuk Filemon. Filemon mempunyai seorang hamba bernama Onesimus. Onesimus pernah merugikan Filemon, kemungkinan mencuri sesuatu dan kemudian kabur (Filemon 1:18). Sesuai hukum Romawi saat itu, hukuman untuk jenis kejahatan ini adalah hukuman mati. Filemon kemudian bertemu dengan Paulus, dan kemudian setelah dilayani Paulus, Onenimus pun bertobat dan menerima Kristus. Hidupnya pun mengalami perubahan. Onenimus disuruh pulang kembali pada Filemon. Kemudian sepucuk surat dilayangkan Paulus kepada Filemon untuk memintanya menerima kehadiran Onenimus kembali, karena Onenimus yang sekarang bukanlah Onenimus yang dulu lagi, seperti yang kita lihat dari ayat bacaan hari ini. Paulus meminta agar Filemon mau memaafkan Onenimus dan menerimanya kembali, bukan lagi sebagai seorang hamba, tapi sebagai saudara yang kekasih di dalam Tuhan. (ay 16). Cara pendekatan Paulus yang elegan dan bijaksana untuk mendamaikan keduanya sungguh digambarkan secara menarik dalam surat Filemon. Dia tidak menempatkan diri sebagai seorang pemimpin rohani atau yang lebih tinggi dari Filemon, tapi menganggap bahwa Filemon sebagai saudara dan teman sekerja. Tidak ada paksaan atau perintah dari Paulus, malah secara luar biasa Paulus pun menyatakan siap menanggung segala kerugian yang pernah dibuat Onenimus. Intinya Paulus meminta agar Filemon tidak lagi mengungkit kesalahan di masa lalu dan mau menerima Onenimus kembali sebagai saudara seiman, karena Onenimus sudah berubah.
Sebagai murid Yesus yang taat, Paulus mengajarkan prinsip pengampunan seperti apa yang diajarkan Yesus. Pengampunan dari Kristus adalah pengampunan yang tuntas. Dia tidak pernah mengungkit lagi dosa yang telah kita akui di masa lalu. Oleh sebab itulah kita pun harus berbuat hal yang sama kepada saudara-saudara kita. "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."(Matius 6:14-15). Kita harus siap untuk mengampuni tanpa batas seperti yang firmanNya dalam perikop "Perumpamaan Tentang Pengampunan" (Matius 18:21-35). Dalam doa yang diajarkan Yesus Kristus pun kita membaca: "dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami" (Matius 6:12). Disini kita melihat bahwa ada hubungan antara mengampuni dan diampuni.
Seorang teolog bernama Henry Ward Beecher pernah menulis: "Forgiveness ought to be like a canceled note torn in two, and burned up, so that it never can be shown against one." Ya, bagaikan nota yang sudah dibatalkan, disobek dan dibakar, sehingga tidak lagi bisa dipakai untuk mendakwa apa-apa, itulah bentuk pengampunan tuntas yang sesungguhnya. Janganlah mengungkit-ungkit masa lalu terutama ketika bertengkar, dan belajarlah memaafkan secara tuntas seperti halnya Kristus mengampuni kita juga secara tuntas.
Terus mengungkit masa lalu mengakibatkan frustasi dan mempersulit pembaruan di masa depan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2008
(1183)
-
▼
Oktober
(133)
- Sekawanan Angsa Dan Badai Salju
- Tidak Semua Orang Farisi....
- Tidak Semua Orang Farisi....
- What Should I Do In Everydays?
- Kadangkala Hidupmu Menangis
- Mari dan Lihatlah
- Mari dan Lihatlah
- Bangkit Dari Kegagalan
- Berhenti Saja ?
- Terburu-buru menarik Kesimpulan
- Terburu-buru menarik Kesimpulan
- Cepatlah bertumbuh "dewasa"
- Kentang
- Unity
- Unity
- EMAS DAN KEKASIH
- Rahmat Tuhan
- Berserah
- Mengejar Yang Tidak Kelihatan
- Mengejar Yang Tidak Kelihatan
- Kekuatan Sebuah Pujian
- Humor : TIGA ORANG MISIONARIS
- Jangan Mengungkit Masa Lalu
- Jangan Mengungkit Masa Lalu
- RAHMAT TUHAN
- Jejak-Jekak Kaki : Behind The Footprints Story
- Butir Padi Pertanda Kasih
- Maju Kena Mundur Kena
- Maju Kena Mundur Kena
- Delapan Kado Indah
- Dimanakah Kebahagiaan ?
- LUKISAN BAHAGIA
- The Gift
- Tempat Yang Disediakan Bagi Orang-Orang Penakut
- Tempat Yang Disediakan Bagi Orang-Orang Penakut
- BERSERAH
- Tumpangan Bagi Orang Asing
- Tumpangan Bagi Orang Asing
- Menikmati Kebosanan
- Kunci Pertama Berkat
- Pagar dan Sahabat
- Mewaspadai Tiga Hal (3) : Keangkuhan
- Mewaspadai Tiga Hal (3) : Keangkuhan
- Ketika Tuhan Mengatakan "Tidak"
- BERHENTI SAJA ?
- Mewaspadai Tiga Hal (2) : Keinginan Mata
- Mewaspadai Tiga Hal (2) : Keinginan Mata
- Batu, Kerikil dan Pasir
- APAKAH DOA MENGUBAH SESUATU ?
- JANGAN PERNAH MENUKAR KEBAHAGIAAN DENGAN KEMEWAHAN
- Mewaspadai Tiga Hal (1) : Keinginan Daging
- Mewaspadai Tiga Hal (1) : Keinginan Daging
- Cara Pandang Terhadap Beban Hidup
- Under Construction
- Under Construction
- Biola
- DON’T EVER GIVE UP
- Live Life To The Fullest
- Live Life To The Fullest
- Bersyukurlah Senantiasa Atas Kasih SetiaNya
- Bersyukurlah Senantiasa Atas Kasih SetiaNya
- LEBAR-SEMPIT, DUNIA-SURGA, FANA-KEKAL. MAU YANG MANA?
- Proses Panjang Sajian Makanan
- Proses Panjang Sajian Makanan
- Sebelum Kamu Mengeluh
- HADIAH PALING BERHARGA
- Produk Produk Berbahaya
- Produk Produk Berbahaya
- Berkat Yang Tersamar
- Ayam Glonggongan
- Ayam Glonggongan
- Dua Elang Dan Seekor Katak
- 7 Ways To Save A Relationship
- Filosofi Semut
- Ember Dan Pasir
- Dua Buah Ember
- Tanpa Mukjizat
- Tanpa Mukjizat
- Pohon Apel
- Batu Ajaib
- Batang Gelagah
- Cobalah Periksa
- Cobalah Periksa
- KASIH
- Semua Karena Anugerah Nya
- Bibit Kacang Hijau Yang Tak Bertumbuh
- Allah Bapa Seperti Pemulung
- Kapan Kawin? Surga dan Kita...
- Tuhan Selalu Beserta Kita
- Tuhan Selalu Beserta Kita
- Bola Masuk Ke Kantong Kertas
- Bobot Sebuah Doa
- Monumen Kebanggaan Nasional
- Monumen Kebanggaan Nasional
- Aku Berharga di Mata-NYA
- Kebahagiaan Ditukar Dengan Kemewahan
- Kau Melihat Dunia Hanya Sebatas Pandanganmu
- PELAJARAN DARI MASALAH
- Berdoalah Sampai Sesuatu Terjadi
- Fountain Of Life
-
▼
Oktober
(133)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar