Ayat bacaan: Mark 6:7-8
===================
"Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan"
Salah satu profesi sampingan saya adalah sebagai wartawan musik, khususnya jazz. Dalam event2 jazz biasanya saya ikut meliput atau wawancara, baik sendiri atau terkadang bareng rekan dari radio. Suatu kali saya ngobrol dengan rekan saya dari sebuah radio, dia berkata sedang menunggu free pass untuk masuk ke sebuah event jazz. Harga tiketnya sendiri sebenarnya cukup murah, tapi dia hanya mau datang jika mendapatkan tiket gratis atau free pass. "gue nggak mau keluar duit, ini kan tugas, ya harusnya difasilitasi dong.." begitu kira-kira katanya. Fasilitas itu bukan cuma kesempatan masuk gratis, tapi juga ongkos lainnya alias uang jalan. Saya rasa apa yang ia katakan masuk akal, karena untuk urusan itu tentu ada beberapa ongkos yang harus ia keluarkan selama perjalanan. Bagi anda yang mengutus salah seorang pegawai untuk mengantar barang atau menyampaikan sesuatu pada orang lain juga pastinya harus memberikan ongkos atau uang saku untuk dijalan. Ini bukan hal aneh, bukan hal unik, bukan hal baru, tapi merupakan hal yang hampir setiap saat kita lakukan. Yang unik justru ayat bacaan hari ini, ketika Yesus mengutus kedua belas muridNya untuk tugas seperti yang dilakukan Yesus.
Apa yang dilakukan Yesus cukup unik. Dia mengutus murid-muridNya berdua-dua alias berpasangan, dan melarang mereka membawa apapun, termasuk bekal dan uang. Ini bentuk utusan Tuhan, untuk sebuah tugas Ilahi. Kalau dipikir-pikir, untuk tugas biasa dari atasan yang orang biasa juga kita akan protes kalau ditugasi tanpa dibekali apa2. Katakanlah orang yang diutus pemimpin sebuah negara, dia pastilah harus tampil rapi, kalau bisa dengan stelan jas mewah dan berpenampilan ekstra keren. Bagaimana dengan sebuah tugas dari Tuhan? Tuhan Yesus malah melarang utusan-Nya membawa bekal.
Sepintas mungkin aneh, tapi kalau kita cermati baik-baik, Tuhan Yesus mengajarkan tiga hal penting. Satu, Yesus mendidik para muridNya untuk percaya sepenuhnya pada Dia. Tidak bergantung pada harta, materi dan atribut-atribut duniawi lainnya, tapi berharap penuh pada apa yang disediakan Allah buat mereka. Kedua, segala kemewahan mudah untuk membuat orang berubah menjadi sombong, tapi sebagai murid Yesus, yang selalu berpegang pada kasih setia Allah akan terhindar dari kesombongan. Ketiga, Yesus tahu bahwa sebagai manusia, para murid-muridNya, termasuk kita, bisa setiap saat menjadi lemah, terkadang bisa hilang motivasi, lelah dan sebagainya, maka Dia mengutus berpasang-pasangan, bukan sendirian, agar bisa saling membantu dan menguatkan.
Tugas mewartakan kasih Tuhan Yesus, mewartakan siapa pribadi Yesus kepada saudara-saudara kita bukanlah tugas ringan. Tapi bukan pula tugas yang tidak mungkin dilakukan. Jika kita mengalami kasih Yesus dan bersungguh-sungguh dalam komitmen mengabarkan Injil, kitapun akan mendapat kekuatan dari Allah. Kita tidak akan pernah ditinggalkan sendirian, kita juga akan dilengkapi dengan kuasa-kuasa yang siap dipakai untuk mengemban tugas Amanat Agung. Apakah lewat perbuatan, lewat perkataan, lewat mukjizat, atau apapun yang bisa kita lakukan, lakukanlah dengan sungguh-sungguh. Tidak perlu takut atau malu dalam mewartakan Injil, tidak perlu ragu, atau merasa tidak sanggup, karena kuat kuasa Tuhan akan selalu beserta kita setiap saat.
Bukan karena kekuatan kita, tapi karena kuasa Tuhan bekerja atas kita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2008
(1183)
-
▼
Juli
(94)
- Buah Semangka Berbentuk Kubus
- Buah Semangka Berbentuk Kubus
- Lima Macam Penyesalan
- Belajar Perkalian
- Belajar Perkalian
- Mendidik Anak Dengan Hikmat
- Mendidik Anak Dengan Hikmat
- RUANGAN
- Tuhan Yang Menjadi Manusia
- Tuhan Yang Menjadi Manusia
- Keberhasialan sejati
- Beda Generasi, Beda Selera
- Beda Generasi, Beda Selera
- Sulit Memaafkan Diri Sendiri
- Sulit Memaafkan Diri Sendiri
- Tidak Ada Penonton
- Tokoh-Tokoh Nyata
- Tokoh-Tokoh Nyata
- Layang-layang
- Takut Terbang
- Takut Terbang
- Lowongan pekerjaan
- Wanita Ciptaan Tuhan
- Rumput Tetangga Lebih Hijau
- Rumput Tetangga Lebih Hijau
- Minum Air dlm keadaan perut kosong
- Positif Thinking
- Realistis Dong...
- Realistis Dong...
- Pohon-pohon Tertua
- Pohon-pohon Tertua
- Are you happy with your life?
- Band rohani : LIFETREE
- Menjadi Besar Karena Melayani
- Menjadi Besar Karena Melayani
- KADANGKALA HIDUPMU MENANGIS
- Karena KasihNya Begitu Besar
- Karena KasihNya Begitu Besar
- Pergumulan Melawan Daging
- Renungan Kiriman: Esensi Diri
- Renungan Kiriman: Esensi Diri
- Lirik Lagu rohani : Dia Mengerti
- Dikasihi Allah, Disukai Manusia (2)
- Dikasihi Allah, Disukai Manusia (2)
- 12 Pelukan Sehari
- Dikasihi Allah,Disukai Manusia (1)
- Dikasihi Allah,Disukai Manusia (1)
- Promosi Gratis
- Promosi Gratis
- From An Angel
- Smoke Gets In Your Eyes
- Smoke Gets In Your Eyes
- KUNG FU PANDA
- Lowongan Pekerjaan Sales
- Melewatkan Kesempatan
- Melewatkan Kesempatan
- GAPTEK GITU LHO
- Kisah Orang Lumpuh
- Kisah Orang Lumpuh
- Membatasi Kemarahan
- Membatasi Kemarahan
- Album Stand Out (by Giving My Best)
- TERGERAK BERTINDAK
- Apa Motivasi Anda?
- Apa Motivasi Anda?
- 20 Things to Remember
- Celoteh Supir Angkot
- Celoteh Supir Angkot
- Kisah Ratu Victoria
- Imperfect Woman (Kisah hidup He Ah Lee)
- Stem Piano
- Stem Piano
- 10 Unsur Kepribadian Milyuner
- Hanya Menjalankan Kewajiban
- Hanya Menjalankan Kewajiban
- Tips Hidup Lebih Sehat
- Utusan Yesus
- Utusan Yesus
- Friend in you
- Berbalik Arah
- Berbalik Arah
- Menyalakan Kembali Api
- Mengetahui Tujuan Hidup
- Mengetahui Tujuan Hidup
- Dalam Tangan Siapa?
- Diskriminasi? No Way!
- Diskriminasi? No Way!
- Si Anak Sulung (2) : Sukacita Kedua
- Si Anak Sulung (2) : Sukacita Kedua
- Secret to be happy
- Si Anak Sulung (1)
- Si Anak Sulung (1)
- MENCINTAI ORANG YANG SPECIAL
- Sesuai atau tidak sesuai?
-
▼
Juli
(94)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar