Ayat bacaan: Amsal 5:1
==================
"Hai anakku, perhatikanlah hikmatku, arahkanlah telingamu kepada kepandaian yang kuajarkan,supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan."
Tinggal di lingkungan perkampungan yang sama selama beberapa tahun membuat saya menyadari satu hal: betapa orang-orang tua di sekitar saya hobi menakut-nakuti anaknya. Jika anak tidak mau makan, ibunya akan berkata.."ayo makan, nanti makanannya diambil om itu!" ada anjing lewat? "hayo.. digigit anjing ntar! hiii.. anjing, anjing!". Kalau anaknya tidak menurut ketika dipanggil? "awas, ada hantu! nanti dimakan hantu!" Tadi siang, ada seorang anak kecil yang jatuh, ibunya langsung berkata, "makanya jangan bandel! nanti di bawa ke dokter, om dokternya jahat, kamu disuntik pakai suntik besar!" Saya tidak heran melihat banyak yang sudah besar tapi berlari ketakutan melihat anak anjing kecil, yang sebenarnya sama sekali tidak peduli padanya. Saya tidak heran ketika banyak orang berbadan besar takut ke dokter. Ada seorang preman yang waktu itu ke dokter gara-gara menderita beberapa bacokan di tubuhnya, dia masih gagah berjalan ke dokter, tapi begitu dokter mengambil suntik, dia menangis ketakutan!Saya tidak heran kalau banyak orang selalu ketakutan karena merasa di mana-mana ada hantu. Ada juga orang tua yang memukul kursi jika anaknya terjatuh, saya sudah berulang kali melihat hal seperti itu. "kursinya nakal ya? sini ibu pukul!" Saya tidak heran kalau ketika besar si anak akan selalu mencari kambing hitam. Belum lagi kalau menyangkut wilayah beda kepercayaan. Bentuk-bentuk pelarangan berteman, makan dan minum di rumah yang berbeda kepercayaan dan lain-lain sangat mudah kita jumpai pada kehidupan sehari-hari.
Anak adalah anugrah Tuhan bagi ibu dan bapanya. Mereka dilahirkan bagaikan kertas kosong yang siap ditulis oleh orang tuanya. Jika kita mendidik anak dengan warna yang salah, anak akan penuh coretan tanpa makna dalam perjalanan kehidupannya. Mitos-mitos dan bentuk-bentuk "menakut-nakuti" untuk membuat anak patuh tentu tidak sejalan dengan firman Tuhan, dan tidak baik bagi perkembangan kejiwaan si anak. Anak pun bisa jadi salah kaprah dalam memandang kehidupan. Di beberapa negara, anak-anak diajar menjadi pembawa bom bunuh diri, membawa senjata, membunuh dan lain-lain, karena mereka bak kertas kosong, mereka pun akan terbentuk menjadi pembunuh.
Ayat hari ini menggambarkan dengan jelas bagaimana cara mendidik anak yang baik. Mengajar anak dengan hikmat yang berasal dari Tuhan, mendidik anak dengan bekal-bekal yang bijaksana, itulah yang seharusnya dilakukan oleh para orang tua.Orang tua harus memberi kesempatan yang cukup bagi si anak untuk tumbuh dan belajar dari setiap kesalahannya. Kita tidak bisa memaksakan si anak agar menjadi mahluk sempurna secara instan, apalagi dengan tujuan untuk kebanggaan orang tuanya dan bukan untuk kebaikan si anak. Orang tua pun harus bisa meluangkan waktu yang cukup dan keteladanan yang baik bagi anak-anaknya, karena bagaimanapun figur orang tua sangat dibutuhkan oleh mereka sebagai contoh nyata bagaimana mereka harus hidup. Pada Efesus 6:4 orang tua pun diperingatkan agar selalu mendidik anak sesuai ajaran dan nasihat Tuhan. Bagaimanapun anak adalah anugrah dari Tuhan, milik Tuhan. Karena itu, didiklah mereka hikmat dan kebijaksanaan yang hanya berasal dari Tuhan.
Membentuk pribadi anak haruslah sesuai dengan ajaran dan nasihat Tuhan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2008
(1183)
-
▼
Juli
(94)
- Buah Semangka Berbentuk Kubus
- Buah Semangka Berbentuk Kubus
- Lima Macam Penyesalan
- Belajar Perkalian
- Belajar Perkalian
- Mendidik Anak Dengan Hikmat
- Mendidik Anak Dengan Hikmat
- RUANGAN
- Tuhan Yang Menjadi Manusia
- Tuhan Yang Menjadi Manusia
- Keberhasialan sejati
- Beda Generasi, Beda Selera
- Beda Generasi, Beda Selera
- Sulit Memaafkan Diri Sendiri
- Sulit Memaafkan Diri Sendiri
- Tidak Ada Penonton
- Tokoh-Tokoh Nyata
- Tokoh-Tokoh Nyata
- Layang-layang
- Takut Terbang
- Takut Terbang
- Lowongan pekerjaan
- Wanita Ciptaan Tuhan
- Rumput Tetangga Lebih Hijau
- Rumput Tetangga Lebih Hijau
- Minum Air dlm keadaan perut kosong
- Positif Thinking
- Realistis Dong...
- Realistis Dong...
- Pohon-pohon Tertua
- Pohon-pohon Tertua
- Are you happy with your life?
- Band rohani : LIFETREE
- Menjadi Besar Karena Melayani
- Menjadi Besar Karena Melayani
- KADANGKALA HIDUPMU MENANGIS
- Karena KasihNya Begitu Besar
- Karena KasihNya Begitu Besar
- Pergumulan Melawan Daging
- Renungan Kiriman: Esensi Diri
- Renungan Kiriman: Esensi Diri
- Lirik Lagu rohani : Dia Mengerti
- Dikasihi Allah, Disukai Manusia (2)
- Dikasihi Allah, Disukai Manusia (2)
- 12 Pelukan Sehari
- Dikasihi Allah,Disukai Manusia (1)
- Dikasihi Allah,Disukai Manusia (1)
- Promosi Gratis
- Promosi Gratis
- From An Angel
- Smoke Gets In Your Eyes
- Smoke Gets In Your Eyes
- KUNG FU PANDA
- Lowongan Pekerjaan Sales
- Melewatkan Kesempatan
- Melewatkan Kesempatan
- GAPTEK GITU LHO
- Kisah Orang Lumpuh
- Kisah Orang Lumpuh
- Membatasi Kemarahan
- Membatasi Kemarahan
- Album Stand Out (by Giving My Best)
- TERGERAK BERTINDAK
- Apa Motivasi Anda?
- Apa Motivasi Anda?
- 20 Things to Remember
- Celoteh Supir Angkot
- Celoteh Supir Angkot
- Kisah Ratu Victoria
- Imperfect Woman (Kisah hidup He Ah Lee)
- Stem Piano
- Stem Piano
- 10 Unsur Kepribadian Milyuner
- Hanya Menjalankan Kewajiban
- Hanya Menjalankan Kewajiban
- Tips Hidup Lebih Sehat
- Utusan Yesus
- Utusan Yesus
- Friend in you
- Berbalik Arah
- Berbalik Arah
- Menyalakan Kembali Api
- Mengetahui Tujuan Hidup
- Mengetahui Tujuan Hidup
- Dalam Tangan Siapa?
- Diskriminasi? No Way!
- Diskriminasi? No Way!
- Si Anak Sulung (2) : Sukacita Kedua
- Si Anak Sulung (2) : Sukacita Kedua
- Secret to be happy
- Si Anak Sulung (1)
- Si Anak Sulung (1)
- MENCINTAI ORANG YANG SPECIAL
- Sesuai atau tidak sesuai?
-
▼
Juli
(94)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar