Judul: Diluputkan dari tindakan anarkisHidup dalam pelarian membuat karakter menjadi keras. Itulah yang dialami oleh Daud dan gerombolannya. Untuk menghidupi kelompok yang besar ini, Daud mengarahkan pengikutnya untuk melindungi lahan peternakan dan pertanian dari tuan-tuan tanah di sekeliling mereka, dengan imbalan makan dan minum mereka ditanggung. Namun, Daud menjaga benar anak buahnya untuk tidak mencuri atau bertindak kasar sehingga mengganggu dan merugikan tanah pertanian atau peternakan tersebut.
Masalah terjadi ketika Nabal, seorang tuan tanah yang lahannya telah dijaga oleh kelompok Daud menolak untuk memberikan bayaran kepada mereka, dan bahkan mengusir mereka dengan kasar. Terprovokasi dengan sikap yang kasar tersebut, Daud mengerahkan anak buahnya untuk menyerbu dan membunuh semua laki-laki dari peternakan Nabal. Tindakan emosional tersebut tentu saja tidak bisa dibenarkan. Akan tetapi, itulah kenyataan yang sedang akan terjadi. Kalau sampai terjadi, bukan hanya peternakan Nabal yang tertimpa musibah, kelompok Daud pun akan tercemar sebagai tidak beda dengan perampok dan pembunuh.
Di sinilah kita melihat perlindungan Allah bagi Daud. Tuhan memakai istri dari si bebal Nabal untuk mencegah tindakan anarkis, yang kelak bisa akan sangat disesali. Pepatah "Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna" tidak sampai terulang dalam sejarah Daud (lihat renungan 26 Mei 2014). Daud pun sangat mensyukuri tindakan Abigail yang mencegahnya dari perbuatan brutal menumpahkan darah orang lain. Kematian Nabal meredakan amarah Daud dan merasakan keadilan Allah ditegakkan.
Tuhan tahu, tantangan hidup anak Tuhan di dunia ini tidak mudah. Walau mau menjalankan hidup kudus, ada saja hal yang bisa memprovokasi atau menggoda kita untuk jatuh dalam dosa. Akan tetapi, Tuhan juga siap menolong kita, bahkan lewat orang yang tidak kita sangka. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mendekat pada Tuhan sehingga tidak mudah tergoda atau terprovokasi situasi sekeliling kita.
Diskusi renungan ini di Facebook:https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
Sumber : www.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar