Ayat bacaan: Mazmur 103:13
======================
"Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia."
Seperti apa figur ayah yang sayang kepada anaknya? Ada banyak anak yang menganggap bahwa ayah yang baik adalah ayah yang selalu menuruti kemauan mereka, tidak pernah memarahi apalagi menghukum. Ini adalah persepsi yang keliru, karena ada saat-saat ketika si anak bersalah dan ia harus dihukum agar bisa belajar dari kesalahannya. Menuruti segala-galanya secara buta sama sekali tidak mendidik dan hanya akan merusak masa depan si anak dalam banyak hal. Baik kepribadiannya, pola pikirnya, kemandirian bahkan kesehatannya. Ambil contoh jika seorang anak sangat suka permen yang manis rasanya. Anak-anak tidak tahu bahwa permen yang dikonsumsi terlalu banyak bisa merusak gigi dan kesehatan mereka. Bayangkan jika orang tuanya menuruti terus setiap mereka minta permen, apa yang akan terjadi? Tugas orang tua selain mencukupi kebutuhan anak-anaknya juga untuk mendidik, menasihati dan memberitahukan atau menjelaskan apa yang baik dan mana yang buruk. Ada kalanya pula orang tua harus memberi hukuman, dan itupun wajar sepanjang dilakukan dengan batas tertentu, tidak menyakiti anak secara fisik apalagi meninggalkan bekas luka, dan didasari oleh kasih.
Ada banyak orang juga yang menyalah artikan Tuhan sebagai Bapa. Mereka menganggap bahwa apabila Tuhan itu Bapa yang baik, maka Tuhan seharusnya terus memberi apapun yang mereka minta. Seperti halnya bapa duniawi, inipun tidak akan mendidik jika dilakukan Tuhan. Ada kalanya kita tidak tahu apa yang kita minta, tidak menyadari bahwa itu bisa merusak dan menghancurkan kita. Dan hal ini diingatkan oleh Yakobus yang berkata "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." (Yakobus 4:3). Percayalah bahwa Tuhan sayang kepada kita dan hanya menginginkan kebaikan buat kita. Nothing but the goodness for us. Dia tahu kapan harus memberi, kapan harus menunda dan kapan harus menolak. Dan itu semua demi kebaikan kita sendiri juga.
Sebuah ayat yang sudah sangat kita kenal diangkat dari Mazmur Daud berbunyi: "Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia." (Mazmur 103:13). Ini adalah ayat yang menekankan bagaimana Tuhan memposisikan diriNya bukan sebagai diktator yang absolut, kejam dan tidak punya perasaan, melainkan sebagai bapa yang sayang kepada anak-anakNya. Bapa duniawi yang baik tentu mengenal anak-anaknya dan tahu harus melakukan apa demi kebaikan anaknya, seperti itu pula Bapa yang tentu jauh lebih tahu dan mengenal betul masing-masing ciptaanNya. dan ayat berikutnya dalam Mazmur di atas mengatakan "Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu." (ay 14). Yes, we are only dust. Sehebat-hebatnya kita, kita hanyalah terbuat dari debu. Tanpa Tuhan apa yang bisa kita perbuat? Tuhan mengenal kita, dan berita baiknya, Dia sayang kepada kita seperti bapa yang sayang kepada anak-anaknya. Ketika Yesus turun ke dunia, hubungan kita dengan Tuhan dipulihkan, dan Dia mengajarkan kita secara langsung untuk memanggil Tuhan sebagai Bapa. Hubungan antara Bapa Surgawi dan kita anak-anakNya pun dipertegas, diperbaharui secara penuh oleh Yesus.
Yesus merupakan bukti nyata betapa besar kasih sayang Bapa Surgawi kepada kita. Paulus mengatakan "Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?" (Roma 8:32). Dan secara jelas sebuah ayat emas dalam Injil Yohanes mengatakan: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). Dari sini kita bisa melihat bukti nyata sayangnya Tuhan kepada kita secara begitu transparan. We are what we are today, it's all because of His loving care towards us. Mari kita renungkan pula Firman Kristus berikut ini: "Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Matius 7:9-11). Dia tidak akan menunda apalagi berpelit kasih, Dia siap memberikan setiap yang meminta kepadaNya, tapi lihatlah bahwa apa yang akan Dia berikan tidak akan pernah berupa sesuatu yang menjerumuskan kita. Dia hanya akan memberikan "YANG BAIK", seperti yang dikatakan Yesus.
Ada kalanya seorang anak harus diperingatkan bahkan dihukum agar menyadari dan bisa belajar dari kesalahannya, Tuhan pun akan melakukannya apabila kita kedapatan bersalah. Kalaupun kita mendapatkan hajaran dan didikan dari Tuhan yang mungkin saja dirasa keras, semua itu pun tetap demi kebaikan kita sendiri juga. "Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup? Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya." (Ibrani 12:10). Ayat berikut dari Penulis Ibrani mengatakan bahwa ada kalanya pengajaran itu terasa perih, tetapi pada suatu ketika kelak kita akan bersyukur karenanya. "Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya." (ay 11). Bapa duniawi yang baik tahu kapan harus memberi, menunda dan menolak. Dia tahu kapan harus mengingatkan, menasihati, menegur dan menghukum. Jika bapa dunia yang notabene manusia juga seperti kita tahu apa yang terbaik bagi anak-anaknya, apalagi Bapa Surgawi kita. Sadari kasih sayang Tuhan senantiasa, dan percayakan segalanya ke dalam tanganNya, karena Dia yang paling tahu apa yang kita perlukan, dan Dia sungguh mengasihi anak-anakNya.
Give thanks to God for His Fatherly love
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2011
(1879)
-
▼
Juni
(143)
- Patuh Pada Pemerintah
- 1 Juli - HR HATI YESUS YANG MAHAKUDUS: Ul 7:6-11; ...
- 1 Juli - HR HATI YESUS YANG MAHAKUDUS: Ul 7:6-11; ...
- Ketika Terjepit
- Ketika Terjepit
- Peran Dalam Cerita Keluarga
- Mendidik Anak yang Berakhlak Baik
- Mendidik Anak yang Berakhlak Baik
- 30 Juni - Kej 22:1-19; Mat 9:1-8)
- 30 Juni - Kej 22:1-19; Mat 9:1-8)
- 29 Juni - HR ST PETRUS DAN ST PAULUS: Kis 12:1-11;...
- 29 Juni - HR ST PETRUS DAN ST PAULUS: Kis 12:1-11;...
- Meraih Tangan-Nya
- Gembira dalam Bekerja
- Gembira dalam Bekerja
- 28Juni - Kej 19:15-29; Mat 8:23-27
- 28Juni - Kej 19:15-29; Mat 8:23-27
- Sahabat Sampai Akhir
- Tertawalah
- Tertawalah
- Bagaimana Memperoleh Curahan Berkat Allah ??...
- Ditolong Oleh Buaya
- Restore
- Restore
- 27 Juni - Kej 18:16-33; Mat 8:18-22
- 27 Juni - Kej 18:16-33; Mat 8:18-22
- Tertawa Adalah Obat Yang Paling Mujarab
- Indahnya Sebuah Kebersamaan
- Faktor Keberuntungan
- Faktor Keberuntungan
- 26 Juni - HR TUBUH DAN DARAH KRISTUS: Ul 8:2-3.14b...
- 25 Juni - Kej 18:1-15; Mat 8:5-17
- 25 Juni - Kej 18:1-15; Mat 8:5-17
- 26 Juni - HR TUBUH DAN DARAH KRISTUS: Ul 8:2-3.14b...
- Teguran Tuhan (2)
- Teguran Tuhan (2)
- Menjadi Berkat Bagi Orang Lain
- Give the Best For Him
- Teguran Tuhan (1)
- Teguran Tuhan (1)
- 23 Juni - Kej 16:1-12.15-16; Mat 7:21-29
- 23 Juni - Kej 16:1-12.15-16; Mat 7:21-29
- Mantapnya Percaya
- Proses
- Proses
- 22 Juni - Kej 15:1-12. 17-18; Mat 7:15-20
- 22 Juni - Kej 15:1-12. 17-18; Mat 7:15-20
- Mematuhi Larangan
- Mematuhi Larangan
- Kesalehan di Dalam Rumah
- 21 Juni - Kej 13;2.5-18; Mat 7:6.12-14
- 21 Juni - Kej 13;2.5-18; Mat 7:6.12-14
- Jalan Buntu
- Jalan Buntu
- Istirahat Bagi yang Lelah
- Bapa Sayang Anaknya
- Bapa Sayang Anaknya
- 20 Juni - Kej 12:1-9; Mat 7:1-5
- 20 Juni - Kej 12:1-9; Mat 7:1-5
- HR TRITUNGGAL MAHAKUDUS: Kel 34:4b-6.8-9; 2Kor 12:...
- HR TRITUNGGAL MAHAKUDUS: Kel 34:4b-6.8-9; 2Kor 12:...
- Berjalan Dalam Damai Sejahtera Allah
- Fokus Pada Kebaikan Tuhan
- Membangun Parit, Menuai Berkat (2)
- Membangun Parit, Menuai Berkat (2)
- Membangun Parit, Menuai Berkat (1)
- Membangun Parit, Menuai Berkat (1)
- 18 Juni - 2Kor 12:1-10; Mat 6:24-34
- 17 Juni - 2Kis 11:18.21b-30; Mat 6:19-23
- 17 Juni - 2Kis 11:18.21b-30; Mat 6:19-23
- 18 Juni - 2Kor 12:1-10; Mat 6:24-34
- Menyadari Kebaikan Tuhan
- Menyadari Kebaikan Tuhan
- Penghalang Pandangan
- Penghalang Pandangan
- 16 Juni - 2Kor 11:1-11; Mat 6:7-15
- 16 Juni - 2Kor 11:1-11; Mat 6:7-15
- 15 Juni - 2Kor 9:6-11; Mat 6:1-6.16-18
- 14 Juni - 2Kor 8:1-9; Mat 5:43-48)
- 14 Juni - 2Kor 8:1-9; Mat 5:43-48)
- 15 Juni - 2Kor 9:6-11; Mat 6:1-6.16-18
- 12 juni - HR PENTAKOSTA: Kis 2:1-11; 1Kor 12:3b-7,...
- 12 juni - HR PENTAKOSTA: Kis 2:1-11; 1Kor 12:3b-7,...
- Sibuk
- Sibuk
- Kuasa Pengampunan
- Walk in their shoes...
- Terima Kasih, Tuhan
- Terima Kasih, Tuhan
- 13 Juni - 2Kor 6:1-10; Mat 5:38-4
- 13 Juni - 2Kor 6:1-10; Mat 5:38-4
- Siapa yang Bertahta?
- Siapa yang Bertahta?
- Alkitab Menjawab Semua Pertanyaan
- Alkitab Menjawab Semua Pertanyaan
- Monumen Kehidupan
- Ora et Labora
- Ora et Labora
- 11 Juni - Kis 12:21b; 13:1-3; Mat 10:7-13
- 11 Juni - Kis 12:21b; 13:1-3; Mat 10:7-13
-
▼
Juni
(143)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar