II Korintus 9:6
“Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.”
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 25; Filipi 2; 1 Raja-Raja 11-12
Ayat diatas merupakan salah satu kebenaran alkitab yang mengajarkan prinsip tabur tuai. Jika kita menabur, maka pasti akan menuai dengan apa yang kita tabur. Tanpa mengurangi pengertian diatas, yang ingin saya sampaikan saat ini bukan soal menuai “sedikit atau banyak”, tetapi kesediaan kita untuk memberi menurut kerelaan hati masing-masing memberi dengan rasa syukur dan sukacita, tanpa rasa sedih dan paksa.
Tuhan mau kita memberi bukan karena hal kebiasaan atau rutinitas, tetapi Dia mau kita memberi dengan tulus dan ikhlas. Pemberian yang Tuhan kehendaki adalah bagaimana cara kita memberi dan apa motivasi kita dalam memberi kepada-Nya. Milikilah nilai dan makna yang benar agar pemberian kita berbau harum di hadapan Tuhan.
Banyak orang Kristen yang berorientasi kepada “berkat yang akan mereka terima” ketika mereka memberi untuk Tuhan. Mereka percaya bahwa kalau mereka memberi kepada Tuhan, maka Tuhan akan balas memberkati mereka. Hal ini tidaklah salah, tetapi jika orang Kristen memberi dengan motivasi seperti itu, justru mereka menjadi kecewa dan menyalahkan Tuhan. Ketika mereka belum mendapatkan berkat, mereka akan berkata, “Saya kan sudah banyak memberi kepada Tuhan, kok sampai sekarang hidup saya masih begini-begini saja?” dan masih banyak lagi nada ungkapan kekecewaan pada Tuhan.
Tuhan mengasihi orang-orang yang memberi dengan sukacita sebagai persembahan yang keluar dari hati yang tulus, sebagai wujud kasih kepada-Nya yang telah begitu baik bagi kita semua, tanpa mengharapkan balasan apapun dari Tuhan dan kita wajib memberi persembahan yang terbaik bagi Tuhan.
Bagian kita adalah memberi dengan tulus, dan bagian Tuhanlah yang akan memberkati kita seturut kasih dan kemurahan-Nya. Jangan kita pernah berpikir bagaimana saya memberi supaya Tuhan membalas, tetapi mulailah kita berpikir bagaimana cara saya memberi sehingga Tuhan berkenan atas pemberian saya. Marilah kita memberi dengan tidak termotivasi oleh berkat, tetapi oleh kesadaran, bahwa memberi kepada Tuhan adalah bagian dari ibadah kepada Tuhan.
Memberi yang terbaik kepada Tuhan adalah sesuatu yang seharusnya setiap orang Kristen lakukan.
“Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.”
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 25; Filipi 2; 1 Raja-Raja 11-12
Ayat diatas merupakan salah satu kebenaran alkitab yang mengajarkan prinsip tabur tuai. Jika kita menabur, maka pasti akan menuai dengan apa yang kita tabur. Tanpa mengurangi pengertian diatas, yang ingin saya sampaikan saat ini bukan soal menuai “sedikit atau banyak”, tetapi kesediaan kita untuk memberi menurut kerelaan hati masing-masing memberi dengan rasa syukur dan sukacita, tanpa rasa sedih dan paksa.
Tuhan mau kita memberi bukan karena hal kebiasaan atau rutinitas, tetapi Dia mau kita memberi dengan tulus dan ikhlas. Pemberian yang Tuhan kehendaki adalah bagaimana cara kita memberi dan apa motivasi kita dalam memberi kepada-Nya. Milikilah nilai dan makna yang benar agar pemberian kita berbau harum di hadapan Tuhan.
Banyak orang Kristen yang berorientasi kepada “berkat yang akan mereka terima” ketika mereka memberi untuk Tuhan. Mereka percaya bahwa kalau mereka memberi kepada Tuhan, maka Tuhan akan balas memberkati mereka. Hal ini tidaklah salah, tetapi jika orang Kristen memberi dengan motivasi seperti itu, justru mereka menjadi kecewa dan menyalahkan Tuhan. Ketika mereka belum mendapatkan berkat, mereka akan berkata, “Saya kan sudah banyak memberi kepada Tuhan, kok sampai sekarang hidup saya masih begini-begini saja?” dan masih banyak lagi nada ungkapan kekecewaan pada Tuhan.
Tuhan mengasihi orang-orang yang memberi dengan sukacita sebagai persembahan yang keluar dari hati yang tulus, sebagai wujud kasih kepada-Nya yang telah begitu baik bagi kita semua, tanpa mengharapkan balasan apapun dari Tuhan dan kita wajib memberi persembahan yang terbaik bagi Tuhan.
Bagian kita adalah memberi dengan tulus, dan bagian Tuhanlah yang akan memberkati kita seturut kasih dan kemurahan-Nya. Jangan kita pernah berpikir bagaimana saya memberi supaya Tuhan membalas, tetapi mulailah kita berpikir bagaimana cara saya memberi sehingga Tuhan berkenan atas pemberian saya. Marilah kita memberi dengan tidak termotivasi oleh berkat, tetapi oleh kesadaran, bahwa memberi kepada Tuhan adalah bagian dari ibadah kepada Tuhan.
Memberi yang terbaik kepada Tuhan adalah sesuatu yang seharusnya setiap orang Kristen lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar