=====================
"Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu."
Ketika usaha kita gagal, ketika impian kita kandas ditengah jalan, bagaimana sikap kita? Ada banyak orang yang terbenam dalam kegagalan itu dan menjadi sulit untuk bangkit. Ada pula orang yang kemudian menyalahkan Tuhan bahkan mengalami kepahitan pada Tuhan. Sebaliknya ketika orang berhasil, banyak diantara mereka yang menjadi lupa diri, tenggelam dalam percaya diri yang berlebihan dan meninggalkan Tuhan. Hasil positif bisa kita peroleh lewat kerja keras kita, lewat usaha kita yang sungguh-sungguh, namun semua itu tidaklah berarti tanpa adanya penyertaan Tuhan. Apa sebenarnya yang bisa membuat kita berhasil?
Mari kita lihat kisah Yusuf pada kitab Kejadian. Dalam pasal 37 kita melihat betapa Yusuf diperlakukan semena-mena oleh saudara-saudaranya yang iri hati pada dirinya. Dia dilemparkan ke dalam sumur, lalu dijual kepada saudagar-saudagar Meridian yang kemudian membawa Yusuf ke Mesir. Bayangkan penderitaan Yusuf tersebut. Apakah dia membenci Tuhan? Apakah Yusuf menyalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang terjadi pada dirinya? Tidak. Alkitab tidak mencatat hal-hal seperti itu. Dalam Kejadian 39, justru Alkitab menyatakan kebalikannya. Kita bisa melihat bagaimana kedekatan Yusuf dengan Tuhan, sehingga Tuhan senantiasa menyertai Yusuf. Dan penyertaan itu membuat Yusuf menjadi orang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya. Ayat bacaan hari ini dengan jelas menyatakan bahwa yang membuat Yusuf selalu berhasil adalah karena penyertaan Tuhan, dan bukan karena kehebatan dirinya sendiri. "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu." (Kejadian 39:2)
Berulang-ulang penekanan tentang hal tersebut dicatat di ayat-ayat selanjutnya. Ayat berikutnya berbunyi: "Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf." (ay 3-4). Ketika Yusuf kemudian dipenjara, kembali kita temukan ayat yang menyatakan tentang penyertaan Tuhan. "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.....Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil." (ay 21,23).
Penyertaan Tuhan merupakan sebuah kunci yang sangat penting dalam perjalanan setiap keberhasilan dalam hidup Yusuf. Apa yang membuat Yusuf mendapat penyertaan dari Tuhan? Ada beberapa hal yang bisa kita lihat lewat kisah hidupnya.
- Yusuf selalu rajin bekerja "Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri." (ay 6)
- Yusuf tetap menjaga kekudusan Lihatlah bagaimana Yusuf digoda oleh istri Potifar, namun dia memilih untuk tidak berzinah. "...Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" (ay 9)
- Yusuf menjauhi dosa "Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar." (ay 12)
- Yusuf adalah orang yang jujur Dia tidak memanfaatkan situasi dan berbuat curang meskipun peluang ada didepan mata. Yusuf melakukan segalanya sesuai dengan mandat yang diberikan kepadanya. "...Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku, bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya.." (ay 8-9).
- Yusuf tidak mendendam Atas segala kejadian pahit yang dia alami, dia tidak pernah mendendam. Baik ketika disiksa oleh saudara-saudaranya dalam Kejadian 37, maupun ketika dimasukkan ke dalam penjara (39:20).
- Yusuf memiliki sikap positif Dia tidak pernah bersungut-sungut, mengeluh atau menyesali nasib. Yusuf selalu punya sikap positif dalam perjalanan hidupnya.
Semua hal di atas menunjukkan bahwa Yusuf selalu taat dan percaya pada Tuhan. Dalam kondisi tidak enak dia tidak sekalipun ragu akan Tuhan. Dan sebaliknya ketika ada kesempatan untuk mendapat kenikmatan duniawi, dia tidak terjebak sama sekali. Semua itu menunjukkan kedekatan Yusuf dengan Tuhan. Tidak heran jika kemudian Tuhan menyertai Yusuf, dan penyertaan Tuhan itu membuat apapun yang dibuat Yusuf menjadi berhasil.
Untuk memperoleh kesuksesan sejati, ingatlah bahwa semua itu bukanlah semata-mata karena kekuatan kita, tapi karena ada campur tangan Tuhan dalam hidup kita. Intinya adalah bagaimana kita hidup berkenan di hadapan Tuhan. Bagaimana kedekatan kita dengan Tuhan, apakah kita selalu rindu untuk datang padaNya, membawa pujian dan hormat kita kepada Tuhan. Bagaimana kita mampu percaya sepenuhnya pada Tuhan dan tidak mengeluh walau sedang dalam keadaan sulit sekalipun. Ketika semua itu kita lakukan, Tuhan akan memberi penyertaanNya dalam hidup kita, maka keberhasilan pun akan menjadi bagian kita. Marilah kita belajar dari kisah Yusuf dan dapatkanlah keberhasilan yang berasal dari Tuhan.
Tuhan menyertai anak-anakNya yang taat sehingga apapun yang diperbuat akan berhasil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar