Sewaktu SD, saya suka sekali memperhatikan mama mengolah adonan terigu menjadi roti atau kue tart; sering juga mencolek kue-kue yang masih setengah matang di dalam oven. Saya masih ingat betul, ketika Mixer Kue (mesin pengaduk adonan roti) belum begitu banyak beredar, mama masih menggunakan alat sederhana dari kawat berbentuk spiral untuk mengaduk adonan roti dan tak jarang pula mengaduk dengan tangan saja. Mama orang yang pengertian. Dia meladeni juga curiosity ku yang kebangetan…Jadi, dia beritahu juga bahan-bahan apa saja yang penting untuk membuat kue..Saya masih ingat bahan-bahan itu antara lain, backing powder, vanili, mentega, terigu, telur dan yang paling penting fermipan atau bibit roti atawa ragi..Bahan terakhir inilah yang membuat adonan roti mengembang…Saya memperhatikan proses pengembangan adonan itu berlangsung antara satu hingga dua jam. Setelah itu baru dijadikan donat atau jenis roti lainnya. Oh ya, mama saya trampil buat kue dan melayani pesanan kue.
Pengalaman itu membuat saya cukup memahami arti Kerajaan Allah. Yesus mengumpakannya seperti biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di kebunnya lalu biji itu tumbuh dan menjadi pohon sekaligus hunian bagi burung-burung. Juga kerajaan Allah seperti ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir atau mengembang merata seluruhnya..(Lukas 13:18-21)
Biji dan ragi adalah kenyataan Kerajaan Allah. Lalu kerajaan Allah itu apa? Kita mesti ingat apa yang Yesus katakan dan kerjakan untuk memahami itu. “Ketika aku menyembuhkan orang lumpuh, membangkitkan orang mati, mentahirkan yang buta, sesungguhnya Kerajaan Allah itu telah datang padamu”. Maksudnya, Kerajaan Allah adalah peristiwa di mana Allah merajai hati kita, menjadi dorongan dan tujuan dasar pilihan-pilihan hidup kita sehari-hari. Hati kita menjadi hati yang terbuka seperti Allah menyambut dan mengasihi sesama tanpa syarat…Cara hidup kita sebagai orang Katolik menjadi kesaksian yang pertama dan utama tentang Kerajaan Allah, yang menjadi daya tarik bagi banyak orang. Kerajaan Allah adalah anugerah Cuma-Cuma dari Allah, tapi kita mesti seperti si penabur yang menabur dan memelihara biji itu sampai tumbuh; seperti perempuan yang mengaduk adonan roti sampai mengembang dan siap disantap. Tuhan butuh anda untuk mewujudkan kerajaan-Nya. Bagaimana mungkin? Kita mulai dari hal-hal yang kecil dan sederhana, seperti biji dan ragi tadi; masuk kantor tepat waktu, setia pada tugas-tugas yang dipercayakan, mendukung dan menghibur teman yang lagi down, selalu menyapa selamat pagi-selamat siang-selamat sore untuk teman-teman di kantor atau sekolah; menyediakan bantuan khusus bagi saudara kita yang tidak mampu…Masukkan salah satunya dalam schedule harian anda…Kecil-kecil tapi lama-lama bersama perbuatan kecil-kecil dari saudara-saudari kita lainnya,kita sedang ikut serta mewujudkan Kerajaan Allah.
Salam,
Ronald,s.x.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar