Ayat bacaan: 1 Samuel 15:24
=====================
"Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka."
Apa yang ada di benak kebanyakan orang ketika terlambat? Rata-rata akan segera memutar otak untuk mencari alasan yang paling masuk akal. Jalanan macet, kehabisan bensin, ban pecah, mogok, dan banyak lagi alasan-alasan lainnya akan segera dijadikan alternatif untuk dipilih. Seandainya ada sekolah khusus di bidang membuat alasan, mungkin kita sudah bisa mendapatkan gelar setara doktor atau bahkan profesor. Betapa kreatifnya otak kita dalam merancang alasan. Jika berselisih dengan seseorang pun sama saja. Ketimbang menyampaikan maaf dengan tulus, kita akan lebih suka mengeluarkan jurus "sebab-akibat". "Saya terpaksa harus berbuat itu karena kamu begini, begitu.." dan sebagainya. Padahal kalau kita pikir baik-baik, semua keputusan ada di tangan kita. Kita cenderung untuk mencari alasan ketika bersalah, bahkan ketika kita sedang meminta maaf pun seringkali alasan-alasan ini masih juga tercetus keluar dari bibir kita. Setidaknya untuk mengurangi konsekuensi yang harus kita tanggung akibat kesalahan kita syukur-syukur jika bisa melepaskan kita sepenuhnya.
Kemarin kita sudah melihat bahwa sikap seperti ini sudah terjadi pada awal kejatuhan manusia dalam dosa. Sikap Adam dan Hawa yang ketahuan melanggar larangan Tuhan dengan memakan buah dari pohon pengetahuan akan baik dan buruk tidak mereka sikapi dengan jantan atau dewasa. Bukannya meminta maaf dengan tulus tetapi malah saling melempar kesalahan dan mencari alasan agar tidak dipersalahkan. Di awal terpuruknya manusia ke dalam dosa buat kali pertama, kecenderungan mencari alasan ini sudah terjadi, mendahului berbagai dosa-dosa lainnya yang akan muncul kelak setelahnya. Hari ini mari kita lihat sebuah contoh lain dalam mencari alasan lewat pribadi Saul.
Saul memulai segala sesuatu dengan sangat indah. Ia dikatakan sebagai orang yang elok rupanya dan bertubuh tinggi (1 Samuel 9:2). Ia juga dikatakan sebagai pribadi yang rendah hati (ay 20-21), penuh Roh Allah seperti halnya nabi (10:10-13). Tetapi awal yang indah itu ternyata tidak mampu ia pertahankan. Mulai dari 1 Samuel pasal 13 kita melihat tanda kejatuhan Saul. Kegemilangannya tidak diikuti dengan ketaatan dan kesetiaan pada Tuhan. Ia mulai kehilangan kesabaran, ia mulai dilanda ketakutan akan kehilangan jabatan sebagai raja dan berbagai kekhawatiran lainnya. Bukannya menyerahkan pada Tuhan, tetapi ia justru meminta petunjuk dari arwah karena gentar menghadapi bangsa Filistin dan takut tidak didukung lagi oleh bangsanya. (13:11-12).
Pada 1 Samuel 15 kita bisa melihat bagaimana Saul kembali membangkang terhadap Tuhan. Pada saat itu Saul diperintahkan untuk menumpas orang Amalek secara total, termasuk ternak-ternak yang mereka miliki. (ay 3). Tapi apa yang dilakukan Saul? "Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka." (ay 9). Saul dan rakyatnya tidak menuruti perintah Tuhan. Mereka menyimpan ternak-ternak yang gemuk dan hanya menghabisi yang berada dalam kondisi buruk. Mereka merasa sayang jika membuang kesempatan untuk bisa menjadi makmur lewat ternak-ternak hasil rampasan itu. Dan akibatnya marahlah Tuhan. Tuhan bankah mengatakan "Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." (ay 11). Ketika teguran Allah disampaikan lewat Samuel, apa reaksi Saul? Saul segera bikin berbagai macam alasan. "Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas." (ay 15). "Bukan membangkang, tapi justru kami sengaja menyimpannya untuk dipersembahkan kepada Tuhan kok.." begitu kira-kira pembelaan diri Saul. Alasan itu kembali ia ulangi pada ayat berikutnya. "Tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas itu, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di Gilgal." (ay 21). Ketika Samuel terus mencecarnya hingga ia tidak bisa berkelit lagi, ia pun mengeluarkan alasan berikutnya. "Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka." (ay 24). Kali ini Saul berdalih bahwa ia terpaksa melanggar karena takut kepada rakyat yang dipimpinnya. Saul memberikan berbagai alasan untuk memberi pembenaran atas pelanggarannya. Semua ini adalah pilihan yang keliru. Manusia mungkin bisa ditipu dengan alasan, tetapi kita tidak akan pernah bisa mengelabui Tuhan karena Tuhan jelas tahu segala-galanya. Tidak ada satupun yang tersembunyi bagi Tuhan. Kita bisa melihat akibatnya, karena segala awal gemilang yang ada pada Saul harus berakhir dengan kejatuhan dan kebinasaan.
Sesungguhnya tidak ada satupun hal yang tersembunyi bagi Tuhan. Mungkin kita bisa memperdaya manusia lewat alasan-alasan yang kita ciptakan, tetapi itu tidak akan pernah mampu memperdaya Tuhan. Pada saatnya kelak kita harus mempertanggungjawabkan segala-galanya di hadapan tahta Tuhan, termasuk pula berbagai alasan yang mungkin kita anggap biasa-biasa saja atau bukan apa-apa dibanding dosa-dosa lainnya yang menurut kita lebih serius. Dari contoh Saul kita bisa melihat bahwa terus bikin alasan bisa membuat kita kehilangan kepercayaan dari Tuhan. Pilihan ada pada kita. Apakah kita mau mengaku dengan jujur dan bertanggung jawab atas kesalahan kita, lalu mau bersikap dewasa dengan menanggung konsekuensinya atau kita memilih untuk terus membela diri dengan berbagai alasan lalu kehilangan kepercayaan Tuhan. Besok kita akan melihat sosok lain yang memilih untuk mengakui secara jantan seluruh kesalahannya dan bagaimana Tuhan memandang hal itu.
Jangan rusak permintaan maaf kita dengan berbagai alasan
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2010
(1807)
-
▼
November
(152)
- 2 Des - Yes 26:1-6; Mat 7:21.24-27
- 2 Des - Yes 26:1-6; Mat 7:21.24-27
- Berlaku Ramah
- From RHO-ers: “Konek” sama TUHAN
- From RHO-ers: “Konek” sama TUHAN
- 1 Des - Yes 25:6-10a; Mat 15:29-37
- 1 Des - Yes 25:6-10a; Mat 15:29-37
- Pengorbanan
- From RHO-ers: Tuhan Yang Menanam
- From RHO-ers: Tuhan Yang Menanam
- 30 Nov - Rm 10:9-18; Mat 4:18-22
- 30 Nov - Rm 10:9-18; Mat 4:18-22
- From RHO-ers: Penundaan
- From RHO-ers: Penundaan
- Mengikut Yesus Dari Kejauhan
- 29 Nov - Yes 2:1-5; Mat 8:5-11
- 29 Nov - Yes 2:1-5; Mat 8:5-11
- From RHO-ers: Tergerak, Lalu Bergerak
- From RHO-ers: Tergerak, Lalu Bergerak
- Di Mana Perabot Anda?
- Minggu Adven I - Yes 2:1-5; Rm 13:11-14a; Mat 24:3...
- Minggu Adven I - Yes 2:1-5; Rm 13:11-14a; Mat 24:3...
- Belum Seberapa
- From RHO-ers: Tutup Pendamaian
- From RHO-ers: Tutup Pendamaian
- 27 Nov - Why 22:1-7; Luk 21:34-36
- 27 Nov - Why 22:1-7; Luk 21:34-36
- Making Excuses (3): Kisah Daud
- Making Excuses (3): Kisah Daud
- Tragedi Bukanlah Sebuah Hukuman
- Bukan Roti Biasa
- Making Excuses (2): Kisah Saul
- Making Excuses (2): Kisah Saul
- 25 Nov - Why 18:1-2.21-23; 19:1-3.9a; Luk 21:20-28
- 25 Nov - Why 18:1-2.21-23; 19:1-3.9a; Luk 21:20-28
- Making Excuses (1 ): Kisah Adam dan Hawa
- Making Excuses (1 ): Kisah Adam dan Hawa
- Jika Anda Percaya Pada Tuhan...
- 24 Nov - Why 15:1-4; Luk 21:12-19
- 24 Nov - Why 15:1-4; Luk 21:12-19
- Kemurahan Hati
- Kemurahan Hati
- Pencuri Keakraban
- 23 Nov - Why 14;14-20; Luk 21:5-11
- 23 Nov - Why 14;14-20; Luk 21:5-11
- 22 nov - Why 14:1-3.4b-5; Luk 21:1-4)
- 22 nov - Why 14:1-3.4b-5; Luk 21:1-4)
- Apakah Anda Punya Waktu Sebentar?
- Berjalan Dalam Rencana Tuhan
- Berjalan Dalam Rencana Tuhan
- KASIH KRISTUS
- Mata Air bagi Jiwa
- Mata Air bagi Jiwa
- Tidak Menyerah Hadapi Tragedi
- 21 Nov -HR TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA A...
- 21 Nov -HR TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA A...
- JadilahTeladan
- JadilahTeladan
- Apapun Jawaban-Nya, Percayalah!
- 20 Nov - Why 11:4-12; Luk 20:27-40
- 20 Nov - Why 11:4-12; Luk 20:27-40
- Tuhan di atas Panggung Jazz
- Tuhan di atas Panggung Jazz
- Glowing In The Dark
- 19 Nov - Why 10:8-11; Luk 19:45-48
- 19 Nov - Why 10:8-11; Luk 19:45-48
- 18 Nov - Why 5:1-10; Luk 19:41-44
- 18 Nov - Why 5:1-10; Luk 19:41-44
- Memberi Dengan Sukacita
- Figur Ayah
- Figur Ayah
- Mempertontonkan Iman
- Terus Belajar
- Terus Belajar
- 17 Nov - Why 4:1-11; Luk 19:11-28
- 16 Nov - Why 3:1-6.14-22; Luk 19:1-10
- 16 Nov - Why 3:1-6.14-22; Luk 19:1-10
- 17 Nov - Why 4:1-11; Luk 19:11-28
- Kristen Make-Up
- Ruang bagi Iblis
- Ruang bagi Iblis
- 15 Nov - Why 1:1-4; 2:1-5a; Luk 18:35-43
- 15 Nov - Why 1:1-4; 2:1-5a; Luk 18:35-43
- I Need Jesus
- Jomblo, Siapa Takut?
- Jomblo, Siapa Takut?
- Menimba Pelajaran dari Kitab Suci
- Menimba Pelajaran dari Kitab Suci
- Waspadai Isi Dompet Anda
- 14 Nov - Mg Biasa XXXIII: Mal 4:1-2a; 2 Tes 3:7-12...
- 14 Nov - Mg Biasa XXXIII: Mal 4:1-2a; 2 Tes 3:7-12...
- PeDe Aja Lagi
- Pertolongan Tepat Waktu
- Pertolongan Tepat Waktu
- 13 Nov - 3Yoh 5-8; Luk 18:1-8
- 13 Nov - 3Yoh 5-8; Luk 18:1-8
- Menikmati Proses
- Menanam Benih Hingga Tumbuh
- Menanam Benih Hingga Tumbuh
- 12 Nov - 2Yoh 4-9; Luk 17:26-37
-
▼
November
(152)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar