"Seluruh rakyat terpikat kepadaNya dan ingin mendengarkan Dia"
(Why 10:8-11; Luk 19:45-48)
"Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ, kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." Tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat serta orang-orang terkemuka dari bangsa Israel berusaha untuk membinasakan Dia, tetapi mereka tidak tahu, bagaimana harus melakukannya, sebab seluruh rakyat terpikat kepada-Nya dan ingin mendengarkan Dia" (Luk 19:45-48), demikian kutipan Warta Gembira hari ini.
Berrefleksi atas bacaan-bacaan hari ini saya sampaikan catatan-catatan sederhana sebagai berikut:
· Kehadiran dan karya Yesus, Penyelamat dunia, antara lain menyingkapkan apa yang tersembunyi dalam kedalamam lubuk hati manusia: mereka yang percaya kepadaNya semakin terpikat dan senang mendengarkan ajaran-ajaranNya, sedangkan mereka yang tak percaya kepadaNya semakin tergerak untuk memusnahkanNya. Memang itulah yang juga masih terjadi pada masa kini: orang-orang baik, benar dan jujur yang berani membongkar aneka kejahatan dalam hidup dan kerja bersama, terutama yang dilakukan oleh para pejabat dan penguasa, maka mereka dengan segala upaya disingkirkan oleh para penguasa atau pejabat, yang merasa terganggu dengan sepak terjang maupun suara orang-orang benar tersebut. Namun karena mereka takut terhadap rakyat, maka cara menyingkirkan nampak begitu halus dan konstitusional. Sebagai contoh yang terjadi di Indonesia antara lain kaus 'Bank Century'. Meskipun harus menghadapi aneka ancaman atau terror dari mereka yang berkuasa, kami berharap kepada para pejuang kebenaran dan kejujuran jalan terus dan tetaplah tegar serta jangan takut, dan percayalah bahwa 'rakyat terpikat pada cara hidup dan cara kerja serta perjuangan anda'. Dengan ini kami juga berharap kepada para penguasa dan pejabat untuk dengan rendah hati mendengarkan suara dan dambaan rakyat serta menanggapinya dengan sungguh-sungguh: bekerjalah sedemikian rupa sehingga rakyat terpikat pada anda serta senang mendengarkan arahan atau omongan anda. Kasus penyelamatan 33 orang pegawai tambang di Chile yang terjebak selama 69 hari dalam kedalaman lebih dari 600 m bulan lalu sungguh menjadi inspirasi luar biasa bagi para penguasa maupun pejabat. Semoga apa yang dilakukan oleh presiden Chile menjadi teladan dan dicontoh oleh para pemimpin Negara di dunia ini.
· "Engkau harus bernubuat lagi kepada banyak bangsa dan kaum dan bahasa dan raja." (Why 10:11), demikian kata malaikat kepada seseorang yang telah 'makan gulungan kitab kehidupan'. Saya merasa apa yang dilakukan oleh presiden Chile sesuai dengan apa yang dikatakan oleh malaikat tersebut: ia telah makan gulungan kitab kehidupan, sehingga berani mengorbankan milyardan rupiah demi 33 warganya yang harus diselamatkan, dan apa yang dilakukan sungguh menjadi nubuat bagi seluruh bangsa dan pemimpin dunia, sehingga para pemimpin dunia berterima kasih dan bersyukur kepada presiden Chile maupun rakyatnya. Banyak bangsa dan pemimpin yang baik dan berbudi pekerti luhur terkesima menyaksikan peristiwa penyelamatan tersebut dan tergerak untuk melakukan apa yang sama di negaranya. Pada hari-hari terakhir tahun Liturgy ini kita memang diingatkan pentingnya memperhatikan keselamatan jiwa manusia, maka hendaknya keselamatan jiwa manusia senantiasa menjadi barometer atau ukuran keberhasilan usaha dan pelayanan, bukan harta benda atau uang. Ada motto 'vox populi, vox Dei' = suara rakyat/bangsa, suara Tuhan. Motto ini kiranya mengingatkan dan mengajak para pemimpin dunia atau Negara dimanapun untuk senantiasa mendengarkan dambaan rakyat serta melayaninya demi kesejahteraan dan keselamatan mereka. Tanda keberhasilan utama dan pertama-tama pelayanan seorang pemimpin adalah rakyatnya atau yang ia pimpin hidup dalam damai sejahtera baik lahir maupun batin, phisik maupun spiritual. Kami berharap kepada para bupati/walikota, gubernur, presiden beserta para menteri atau pembantunya di negeri Indonesia tercinta ini sungguh berpihak para rakyat, melayani, membahagiakan dan mensejahterakan rakyat, bukan untuk memperkaya diri, keluarga maupun kerabat-kerabatnya. Semoga pemberitaan di berbagai mass media, entah cetak maupun elektorik tentang penyelamatan 33 pegawai tambang di Chile menjadi contoh yang inspiratif dan selanjutnya juga diusahakan di seluruh dunia.
"Atas petunjuk peringatan-peringatan-Mu aku bergembira, seperti atas segala harta Ya, peringatan-peringatan-Mu menjadi kegemaranku, menjadi penasihat-penasihatku Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak. Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku." (Mzm 119:14.24.72.103)
Jakarta, 19 November 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar