Ayat bacaan: Efesus 6:4
=================
"Fathers, do not irritate and provoke your children to anger [do not exasperate them to resentment], but rear them [tenderly] in the training and discipline and the counsel and admonition of the Lord."
Seorang pendeta bercerita dalam konseling-konseling yang ia lakukan ia menemukan sebuah kesimpulan bahwa rata-rata dari mereka yang bermasalah ternyata berawal dari kehilangan figur ayah dalam hidup mereka. Itulah akar permasalahan yang paling sering ia temukan. Akarnya satu, yaitu kehilangan figur ayah, namun outputnya bisa timbul dalam bentuk masalah yang berbeda-beda. Ada yang bermasalah dengan kepribadian seperti menjadi tertutup, suka menyendiri atau menjadi orang yang selalu haus perhatian, mencari kebahagiaan lewat obat-obatan terlarang, terlibat pergaulan yang salah bahkan ada pula yang terjebak dalam seks bebas karena mereka selalu haus akan kasih sayang. Ada yang kemudian menjadi orang yang bersifat kejam dan banyak lagi bentuk-bentuk deviasi atau penyimpangan yang kemudian terbentuk pada diri seseorang bermula dari ketidakadaan figur seorang ayah dalam masa lalu mereka.
Ada banyak ayah yang dengan mudah menyerahkan tanggung jawab mengurus anak kepada ibu. Mengapa tidak, saya kan bekerja dari pagi sampai malam, sementara istri hanya diam di rumah? Wajar dong kalau saya tidak lagi punya waktu dan berminat untuk mengurusi perihal anak? Itu alasan yang sudah sangat umum dikemukakan oleh banyak ayah. Yang lebih memprihatinkan, ada banyak pula diantara para ibu yang juga melemparkan tanggung jawab ini kepada orang lain, baby sitter atau pembantu misalnya, karena mereka tidak mau repot. Jika hilang figur ayah saja sudah berat, apalagi hilang dua-duanya. Hal seperti ini jelas akan mengganggu pertumbuhan kepribadian mereka yang dapat berakibat fatal bagi masa depan anak-anak.
Kembali mengenai figur ayah, Alkitab berulang kali menyatakan pentingnya bagi seorang ayah untuk berperan aktif secara langsung dalam pertumbuhan anaknya sejak kecil hingga beranjak dewasa. Meski peran ibu tidak terbantahkan sangat penting, figur ayah pun tidaklah kalah pentingnya. Bagaimana jika kita sebagai ayah sudah terlalu capai bekerja? Itu tidak cukup sebagai alasan, karena biar bagaimanapun kita masih harus bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anak yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Bayangkan jika kita menjadi ayah-ayah yang kaku, kasar, tidak mau tahu terhadap mereka, terlalu keras bahkan ringan tangan, apa akibatnya nanti nasib anak-anak kita?
Firman Tuhan yang saya angkat menjadi ayat bacaan hari ini berbicara keras memperingatkan para ayah agar jangan melupakan tugas mereka terhadap anak-anaknya. "Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." (Efesus 6:4). Dalam bahasa Inggris (Amplified) dikatakan, "Fathers, do not irritate and provoke your children to anger [do not exasperate them to resentment], but rear them [tenderly] in the training and discipline and the counsel and admonition of the Lord." Wahai para ayah, berhentilah memprovokasi anak-anak dengan sikap yang keras dan kasar. Jangan membuat anak-anak menjadi malas bertemu dengan anda. Jangan sampai mendengar suara mobil anda saja mereka sudah menggigil ketakutan dan berlari masuk ke kamar. Apa yang seharusnya dilakukan para ayah? Dalam ayat ini dikatakan seorang ayah seharusnya memperlakukan anaknya dengan lembut, sedemikian rupa sehingga anda bisa mendidik mereka baik dalam hal etika, sopan santun, disiplin dan terlebih dalam pengenalan akan Tuhan. Itu yang seharusnya menjadi tugas ayah, tidak peduli seberat apapun kita bekerja untuk mencari nafkah.
Kembali dalam surat lainnya kita menemukan peringatan untuk ayah. Dalam surat Kolose dikatakan demikian: "Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya." (Kolose 3:21). Dalam bahasa Inggrisnya dikatakan "Fathers, do not provoke or irritate or fret your children [do not be hard on them or harass them], lest they become discouraged and sullen and morose and feel inferior and frustrated. [Do not break their spirit.]". Kali ini Paulus menyinggung soal tawar hati yang bisa dimiliki oleh anak-anak melalui figur ayah yang tidak dijalankan dengan baik. Tawar hati ketika dijabarkan sesuai versi Inggrisnya menjadi kehilangan kepercayaan diri, murung, pahit, rendah diri, patah semangat bahkan frustasi. Berawal dari berbagai perasaan negatif ini mereka bisa timbul menjadi pribadi-pribadi yang bermasalah. Tentu tidak ada satupun orang tua yang ingin hal ini terjadi bukan? Oleh karena itu, kita sebagai para ayah baik yang sudah memiliki anak atau yang kelak menjadi ayah harus memperhatikan hal ini.
Anak-anak butuh dikenalkan kepada firman Tuhan sejak dini. Hanya menyerahkan kepada para guru sekolah minggu atau pendidikan formal tidaklah cukup, sebab firman Tuhan secara jelas menyatakan sebagai orang tua "haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun." (Ulangan 6:7). Lebih daripada itu orang tua pun harus pula menjadi teladan terhadap ketaatan akan firman Tuhan yang kita ajarkan. (ay 9-10). Anak-anak akan selalu mencontoh bagaimana sikap orang tuanya, oleh karena itulah kita juga harus benar-benar memperhatikan cara hidup kita disamping mengajarkannya berulang-ulang kepada mereka.
Intensitas anak bermasalah yang semakin tinggi menunjukkan berkurangnya ayah yang berfungsi sebagaimana mestinya di masa kini. Marilah kita sebagai ayah-ayah Kristiani mampu bersikap sesuai anjuran firman Tuhan. Adalah penting bagi kita untuk memulainya sejak dini agar kelak kita bisa bangga dan bahagia melihat mereka semua berhasil di bidangnya masing-masing. Attention fathers, are you ready?
Jadilah ayah teladan yang dekat dengan anak-anaknya
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2010
(1807)
-
▼
November
(152)
- 2 Des - Yes 26:1-6; Mat 7:21.24-27
- 2 Des - Yes 26:1-6; Mat 7:21.24-27
- Berlaku Ramah
- From RHO-ers: “Konek” sama TUHAN
- From RHO-ers: “Konek” sama TUHAN
- 1 Des - Yes 25:6-10a; Mat 15:29-37
- 1 Des - Yes 25:6-10a; Mat 15:29-37
- Pengorbanan
- From RHO-ers: Tuhan Yang Menanam
- From RHO-ers: Tuhan Yang Menanam
- 30 Nov - Rm 10:9-18; Mat 4:18-22
- 30 Nov - Rm 10:9-18; Mat 4:18-22
- From RHO-ers: Penundaan
- From RHO-ers: Penundaan
- Mengikut Yesus Dari Kejauhan
- 29 Nov - Yes 2:1-5; Mat 8:5-11
- 29 Nov - Yes 2:1-5; Mat 8:5-11
- From RHO-ers: Tergerak, Lalu Bergerak
- From RHO-ers: Tergerak, Lalu Bergerak
- Di Mana Perabot Anda?
- Minggu Adven I - Yes 2:1-5; Rm 13:11-14a; Mat 24:3...
- Minggu Adven I - Yes 2:1-5; Rm 13:11-14a; Mat 24:3...
- Belum Seberapa
- From RHO-ers: Tutup Pendamaian
- From RHO-ers: Tutup Pendamaian
- 27 Nov - Why 22:1-7; Luk 21:34-36
- 27 Nov - Why 22:1-7; Luk 21:34-36
- Making Excuses (3): Kisah Daud
- Making Excuses (3): Kisah Daud
- Tragedi Bukanlah Sebuah Hukuman
- Bukan Roti Biasa
- Making Excuses (2): Kisah Saul
- Making Excuses (2): Kisah Saul
- 25 Nov - Why 18:1-2.21-23; 19:1-3.9a; Luk 21:20-28
- 25 Nov - Why 18:1-2.21-23; 19:1-3.9a; Luk 21:20-28
- Making Excuses (1 ): Kisah Adam dan Hawa
- Making Excuses (1 ): Kisah Adam dan Hawa
- Jika Anda Percaya Pada Tuhan...
- 24 Nov - Why 15:1-4; Luk 21:12-19
- 24 Nov - Why 15:1-4; Luk 21:12-19
- Kemurahan Hati
- Kemurahan Hati
- Pencuri Keakraban
- 23 Nov - Why 14;14-20; Luk 21:5-11
- 23 Nov - Why 14;14-20; Luk 21:5-11
- 22 nov - Why 14:1-3.4b-5; Luk 21:1-4)
- 22 nov - Why 14:1-3.4b-5; Luk 21:1-4)
- Apakah Anda Punya Waktu Sebentar?
- Berjalan Dalam Rencana Tuhan
- Berjalan Dalam Rencana Tuhan
- KASIH KRISTUS
- Mata Air bagi Jiwa
- Mata Air bagi Jiwa
- Tidak Menyerah Hadapi Tragedi
- 21 Nov -HR TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA A...
- 21 Nov -HR TUHAN KITA YESUS KRISTUS RAJA SEMESTA A...
- JadilahTeladan
- JadilahTeladan
- Apapun Jawaban-Nya, Percayalah!
- 20 Nov - Why 11:4-12; Luk 20:27-40
- 20 Nov - Why 11:4-12; Luk 20:27-40
- Tuhan di atas Panggung Jazz
- Tuhan di atas Panggung Jazz
- Glowing In The Dark
- 19 Nov - Why 10:8-11; Luk 19:45-48
- 19 Nov - Why 10:8-11; Luk 19:45-48
- 18 Nov - Why 5:1-10; Luk 19:41-44
- 18 Nov - Why 5:1-10; Luk 19:41-44
- Memberi Dengan Sukacita
- Figur Ayah
- Figur Ayah
- Mempertontonkan Iman
- Terus Belajar
- Terus Belajar
- 17 Nov - Why 4:1-11; Luk 19:11-28
- 16 Nov - Why 3:1-6.14-22; Luk 19:1-10
- 16 Nov - Why 3:1-6.14-22; Luk 19:1-10
- 17 Nov - Why 4:1-11; Luk 19:11-28
- Kristen Make-Up
- Ruang bagi Iblis
- Ruang bagi Iblis
- 15 Nov - Why 1:1-4; 2:1-5a; Luk 18:35-43
- 15 Nov - Why 1:1-4; 2:1-5a; Luk 18:35-43
- I Need Jesus
- Jomblo, Siapa Takut?
- Jomblo, Siapa Takut?
- Menimba Pelajaran dari Kitab Suci
- Menimba Pelajaran dari Kitab Suci
- Waspadai Isi Dompet Anda
- 14 Nov - Mg Biasa XXXIII: Mal 4:1-2a; 2 Tes 3:7-12...
- 14 Nov - Mg Biasa XXXIII: Mal 4:1-2a; 2 Tes 3:7-12...
- PeDe Aja Lagi
- Pertolongan Tepat Waktu
- Pertolongan Tepat Waktu
- 13 Nov - 3Yoh 5-8; Luk 18:1-8
- 13 Nov - 3Yoh 5-8; Luk 18:1-8
- Menikmati Proses
- Menanam Benih Hingga Tumbuh
- Menanam Benih Hingga Tumbuh
- 12 Nov - 2Yoh 4-9; Luk 17:26-37
-
▼
November
(152)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar