Bacaan hari ini: Kejadian 39:1-12
Ayat mas hari ini: Kejadian 39:12
Bacaan Alkitab Setahun: 1Tawarikh 17-19
Suatu kali ada seorang pemuda yang bertanya demikian, “Apa yang harus saya lakukan jika suatu hari saya jalan-jalan di pantai lalu melihat seorang wanita dengan pakaian ala kadarnya? Kan pada saat itu saya tidak
sengaja melihatnya.” Jawabannya bukan pura-pura tidak melihat, menutup mata, atau mengalihkan pandangan ke arah yang lain, tetapi “LARILAH”. Pergilah dari tempat itu jangan berdiam diri. Mengapa? Karena kita harus menyadari kelemahan kita untuk jatuh dalam dosa.
Apa yang dilakukan oleh Yusuf sangatlah tepat. Ketika godaan datang, ia tidak cuma “pura-pura tidak melihat”, tetapi benar-benar lari ke luar. Padahal saat itu sangatlah mudah bagi Yusuf untuk berbuat dosa sekaligus menutupinya. Pertama, dalam rumah Potifar pada saat itu sepi, tidak ada siapa-siapa. Kedua, Yusuf memiliki kuasa yang sangat besar untuk menutup mulut semua pegawainya agar tak memberitahukan perselingkuhannya kepada Potifar. Yusuf adalah seorang kepala rumah tangga yang mana semua pegawai di rumah itu harus tunduk kepada perintahnya, terlebih jikalau istri potifar terlibat disana. Jadi, secara posisi Yusuf berada di posisi yang aman untuk berbuat dosa. Akan tetapi, Yusuf tak melakukannya, dan ia tidak diam di tempat, tetapi ia lari meninggalkan godaan tersebut.
Dalam hidup ini, jangalah sekali-kali merasa kuat terhadap godaan. Seperti Tuhan Yesus juga pernah mengingatkan, “roh memang penurut tetapi daging lemah” (Matius 26:41). Intinya jangan “bermain-main” dengan godaan, sebab akan ada satu titik di mana kita malah akan terseret. Jangan! Larilah menjauh.
JIKALAU ADA SINGA DI DEPAN JALAN, KENAPA TIDAK MENCARI JALAN LAIN UNTUK MENGHINDARINYA
Penulis: Riand Yovindra
Ayat mas hari ini: Kejadian 39:12
Bacaan Alkitab Setahun: 1Tawarikh 17-19
Suatu kali ada seorang pemuda yang bertanya demikian, “Apa yang harus saya lakukan jika suatu hari saya jalan-jalan di pantai lalu melihat seorang wanita dengan pakaian ala kadarnya? Kan pada saat itu saya tidak
sengaja melihatnya.” Jawabannya bukan pura-pura tidak melihat, menutup mata, atau mengalihkan pandangan ke arah yang lain, tetapi “LARILAH”. Pergilah dari tempat itu jangan berdiam diri. Mengapa? Karena kita harus menyadari kelemahan kita untuk jatuh dalam dosa.
Apa yang dilakukan oleh Yusuf sangatlah tepat. Ketika godaan datang, ia tidak cuma “pura-pura tidak melihat”, tetapi benar-benar lari ke luar. Padahal saat itu sangatlah mudah bagi Yusuf untuk berbuat dosa sekaligus menutupinya. Pertama, dalam rumah Potifar pada saat itu sepi, tidak ada siapa-siapa. Kedua, Yusuf memiliki kuasa yang sangat besar untuk menutup mulut semua pegawainya agar tak memberitahukan perselingkuhannya kepada Potifar. Yusuf adalah seorang kepala rumah tangga yang mana semua pegawai di rumah itu harus tunduk kepada perintahnya, terlebih jikalau istri potifar terlibat disana. Jadi, secara posisi Yusuf berada di posisi yang aman untuk berbuat dosa. Akan tetapi, Yusuf tak melakukannya, dan ia tidak diam di tempat, tetapi ia lari meninggalkan godaan tersebut.
Dalam hidup ini, jangalah sekali-kali merasa kuat terhadap godaan. Seperti Tuhan Yesus juga pernah mengingatkan, “roh memang penurut tetapi daging lemah” (Matius 26:41). Intinya jangan “bermain-main” dengan godaan, sebab akan ada satu titik di mana kita malah akan terseret. Jangan! Larilah menjauh.
JIKALAU ADA SINGA DI DEPAN JALAN, KENAPA TIDAK MENCARI JALAN LAIN UNTUK MENGHINDARINYA
Penulis: Riand Yovindra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar