Ayat bacaan: Yohanes 13:34
======================
"Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi."
Seorang pendeta pernah memberi kesaksian yang menarik. Ia bercerita bahwa selama belasan tahun, setiap kali membeli ayam untuk istrinya, ia selalu membelikan bagian dada. Selama masa pacaran, ia melihat istrinya selalu makan bagian dada, sehingga ia beranggapan pastilah istrinya menyukai dada ayam. Setelah belasan tahun berjalan, ketika mereka saling membuka diri satu sama lain, barulah ia tahu bahwa sebenarnya istrinya paling suka bagian paha ayam. Lalu mengapa istrinya dulu selalu memilih bagian dada? Ternyata dada ia pilih karena ia tahu suaminya menyenangi bagian paha. Belasan tahun berjalan, tapi masih juga ada hal-hal yang belum diketahui mengenai pasangan hidup. Ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anda dan saya.
Seringkali kita menganggap bahwa apa yang kita sukai pastilah disukai juga oleh pasangan kita, anak kita, keluarga, teman-teman atau orang lain. Ada banyak ayah yang beranggapan bahwa jika mereka mampu mencukupi kebutuhan materi dari anak-anak atau istrinya, ia sudah menjalankan fungsi sebagai ayah teladan. Padahal mungkin pada banyak kesempatan, anak dan istrinya jauh lebih membutuhkan perhatian dan kehadirannya ketimbang pemenuhan kebutuhan materi. Selama saya mengajar dan berinteraksi dengan banyak orang sepanjang hidup saya, saya sampai pada satu kesimpulan: manusia diciptakan Tuhan berbeda-beda. Baik dari sifat, tingkah laku, hobi, kegemaran, dan sebagainya. Artinya, apa yang saya suka, belum tentu orang lain suka. Apa yang terbaik bagi saya, belum tentu terbaik bagi orang lain.
Tuhan Yesus mengajarkan demikian: "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." (Yohanes 13:34). Kemudian di kesempatan lain: "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu." (Yohanes 15:12) dan "Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."(Yohanes 15:17). Perintah Yesus adalah untuk mengasihi orang lain, seperti Tuhan Yesus sendiri telah mengasihi kita. Bagaimana Yesus mengasihi kita? Tuhan Yesus mengasihi kita secara luar biasa, hingga mengorbankan diriNya untuk mati di atas kayu salib agar kita semua tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Mengasihi sesama seperti bagaimana Yesus mengasihi kita akan membuat kita harus mulai memikirkan untuk mengasihi orang lain sesuai dengan apa yang mereka butuhkan/inginkan, dan kemudian berusaha untuk memberikan tepat seperti itu. Bukan menurut kita, namun menurut mereka. Karena semua orang berbeda kebutuhan/keinginannya.
Dalam kondisi seperti ini, dibutuhkan sebuah pengertian mendalam mengenai "bahasa kasih" agar kita bisa menjangkau hati orang-orang disekitar kita. Yang saya maksudkan dengan bahasa kasih adalah sesuatu yang kita berikan kepada orang lain yang didasarkan sesuai dengan apa yang mereka harapkan, bukan menurut apa yang kita sukai. Ada 5 hal yang biasanya menjadi "bahasa kasih" bagi orang:
1. Kata-kata pujian
Orang yang memiliki bahasa kasih ini biasanya akan bahagia atau merasa dikasihi jika mereka mendapatkan kata-kata positif, seperti dukungan, pujian, pengakuan dan lain-lain. Jika mereka mendapatkan sebaliknya, seperti cacian, kata kasar, melecehkan dan sebagainya, akan menjadi sesuatu yang sangat menyakitkan.
2. Saat Bersama
Jenis ini akan merasa dikasihi jika orang yang mereka sayangi mau meluangkan waktu untuk mendengarkan mereka, berbincang-bincang dari hati ke hati, jalan-jalan dan sebagainya.
3. Hadiah
Tipe seperti ini akan sangat senang jika mendapat pemberian, meski yang paling sederhana sekalipun.
4. Bantuan
Orang dengan tipe bahasa kasih seperti ini akan sangat bahagia jika orang yang mereka sayangi mau meluangkan waktu untuk membantu mereka, meski sedang sangat sibuk. Itu akan sangat berarti bagi mereka.
5. Sentuhan
Tapping on the shoulder, atau bagi suami-istri atau orang tua pada anak: pelukan, ciuman atau gandengan tangan, bisa berarti yang sangat besar bagi mereka.
Beda orang, beda bahasa kasih. Sudahkah anda mengetahui bahasa kasih dari pasangan anda,anak-anak anda, teman anda, dan orang tua anda? Dalam menggenapkan perintah Kristus untuk mengasihi orang seperti halnya Dia mengasihi kita, kita harus tahu apa yang paling mereka butuhkan, sama seperti Yesus mengetahui betul apa yang paling kita butuhkan. Meskipun segala sesuatu yang kita berikan dengan tujuan baik didasari kasih yang tulus tetaplah baik adanya, ada kalanya curahan kasih kita tidak akan maksimal jika kita salah memberi. Terkadang tanpa mengetahui bahasa kasih dari orang yang kita sayangi, kita bisa gagal dalam menyatakan kasih kita pada mereka. Malah bisa berujung pada pertengkaran, karena kita merasa pemberian kita tidak dihargai, mereka merasa tidak diperhatikan dan lain-lain. Jika Yesus mengasihi kita dengan memberikan yang terbaik buat kita, karena Dia tahu betul apa yang kita butuhkan, ini saatnya kita memberikan yang terbaik pula buat orang-orang yang kita kasihi, dengan mengenal terlebih dahulu apa yang paling mereka butuhkan sesuai dengan bahasa kasih mereka. Mari kenali bahasa kasih masing-masing, dan nyatakanlah kasih dengan maksimal.
Kenali bahasa kasih dari orang-orang yang kita sayangi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2009
(1366)
-
▼
April
(97)
- Bahasa Kasih
- Bahasa Kasih
- Masihkah Perlu Gengsi dalam Hidup?
- Mengingini Milik Orang Lain
- Mengingini Milik Orang Lain
- Hari-hari baik
- Hidup Nyaman Dalam Dosa
- Hidup Nyaman Dalam Dosa
- Sesal Kemudian Tak Berguna
- Sesal Kemudian Tak Berguna
- Always have a Dream
- Makan Malam Berkesan
- Sentuhlah Aku
- Saved By An Angel
- Saved By An Angel
- Tetap Berkecukupan
- Hidup Ini Singkat
- Hidup Ini Singkat
- Jangan Merasa Kesal
- Shiny, Happy People
- Shiny, Happy People
- POSITIVE MIND SET
- Jangan Bimbang
- Jangan Bimbang
- You and God
- 1 Jam tanpa dosa
- Harakiri
- Harakiri
- No Mountain Is Too High To Reach
- Kembali ke jalan Tuhan
- Melihat Sisi Menarik
- Melihat Sisi Menarik
- Dilambatkan
- Mau atau Tidak
- Mau atau Tidak
- TUHAN BEKERJA DI ATAS KELEMAHAN KITA
- Apa arti hidup saya?
- KEGELAPAN DI ANTARA BINTANG-BINTANG
- Penipu
- Penipu
- Jangan Fokus Pada Resiko
- Jangan Fokus Pada Resiko
- Let God Guide You
- Mempergunakan Talenta
- Mempergunakan Talenta
- Why Don't We Pray
- Tahta Untuk Sang Putri
- Hidup Baik di Tengah Masyarakat
- Hidup Baik di Tengah Masyarakat
- Indah Pada Waktunya
- Indah Pada Waktunya
- MENJAGA LIDAH
- HANYA SEBUAH KELING
- The World's Greatest Dad
- The World's Greatest Dad
- Aku Bertanya Kepada Tuhan
- Orang Samaria Yang Murah Hati
- Orang Samaria Yang Murah Hati
- Kebangkitan Yesus
- Kebangkitan Yesus
- Persahabatan
- Yesus Buka Jalan
- Yesus Buka Jalan
- Bukakanlah Aku Pintu-Pintu Malam - Supernova Kita
- Ruwet Tapi Indah
- Sudah Selesai
- Sudah Selesai
- Bunga Berduri Yang Indah
- Cara Daniel Menghadapi Masalah
- Cara Daniel Menghadapi Masalah
- Seperti Anjing Yang Menggigit Tulang
- Perpisahan yang Elegik?
- Menghadapi Tuduhan
- Menghadapi Tuduhan
- Sebuah Koin Penyok
- Meneladani Kesabaran Cha
- Meneladani Kesabaran Cha
- ANDAI BISA MEMILIH
- Sst..Saya Sedang Ujian
- Sst..Saya Sedang Ujian
- WANITA PENDARAHAN 12 TAHUN
- Tuhan Telah Mati dan Kitalah Penontonnya
- Diberkati Untuk Memberkati
- Diberkati Untuk Memberkati
- Cinta Kasih di Hati
- Rumah Tua
- Bagi Allah segala sesuatu mungkin
- Tuhan Pelihara Kita
- Tuhan Pelihara Kita
- Why...?
- Why...?
- 40 Do and Don't
- Sikap Hati Ayub
- Sikap Hati Ayub
- Sikap Hati Yusuf
- Sikap Hati Yusuf
- Kisah si Anne yang menyentuh
-
▼
April
(97)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar