Ayat bacaan: 2 Timotius 2:24
=======================
"sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang.."
Dalam mengajar saya berhadapan dengan berbagai orang dengan daya tangkap yang berbeda-beda. Saat ini saya tengah mengajar sebuah kelas kursus singkat sebulan dengan jumlah siswa 6 orang. Kali ini saya merasa sungguh sulit mengajarkan mereka. Mengapa? Karena daya tangkap ke enam siswa tersebut sama-sama lemah. Saya pun harus berulang-ulang mengajarkannya, dan setiap kali harus memperpanjang waktu mengajar agar mereka punya lebih banyak waktu untuk belajar. Ada kalanya rasa kesal mulai muncul, terutama ketika mereka bingung pada bagian yang padahal baru saja saya sebutkan. Tapi saya segera membuang rasa kesal itu dan tetap bersikap ramah. Saya yakin kekesalan tidak akan menyelesaikan masalah, malah sebaliknya akan membuat mereka akan semakin tidak mengerti. Justru dengan ketenangan dan keramahan, mereka akan bisa menangkap pelajaran dengan lebih baik, meskipun saya harus meluangkan lebih banyak waktu.
Pulang mengajar hari ini, saya diingatkan dengan ayat bacaan diatas. Paulus mengingatkan Timotius, dan tentu bagi kita semua, bahwa sebagai seorang hamba Tuhan, ia tidak boleh emosi, tetapi haruslah ramah kepada semua orang. Timotius juga dituntut untuk cakap mengajar, sabar dan dengan lemah lembut menuntun orang dalam pelayanannya. (2 Timotius 2:24) Kenapa demikian? "sebab mungkin Tuhan memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dan memimpin mereka sehingga mereka mengenal kebenaran, dan dengan demikian mereka menjadi sadar kembali, karena terlepas dari jerat Iblis yang telah mengikat mereka pada kehendaknya." (masih pada ayat 24). Ketika orang melawan dan menentang kebenaran, Timotius haruslah memperbaikinya dengan ramah, sabar dan lemah lembut, karena Tuhan selalu bersikap adil dalam memberikan kesempatan bagi siapapun untuk bertobat, tanpa terkecuali, tanpa pandang bulu. Tidak ada pilih kasih bagi Tuhan, karena siapapun manusia itu adalah hasil ciptaanNya yang Dia kasihi. "Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!" (Roma 3:29). Tuhan tidak menganak-emaskan suatu bangsa tertentu, Dia akan memberi berkat melimpah dan keselamatan bagi siapapun yang berseru kepadaNya. "Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan dari semua orang, kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan." (Roma 10:12-13). Tapi bagaimana orang bisa mengenal Tuhan jika mereka belum percaya? Bagaimana orang bisa mengenal Tuhan tanpa ada yang memberitakan-Nya? (ay 14). Oleh sebab itulah Kristus sendiri mengutus kita lewat Amanat Agung untuk mewartakan kabar gembira bagi semua orang. "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (Matius 28:19-20). Persoalannya adalah bagaimana kita bisa memberitakan tentang kebenaran dan keselamatan dalam Kristus jika kita mengandalkan emosi dan kekerasan? Disinilah kita melihat pentingnya sebuah kelemah-lembutan, kesabaran dan keramahan yang berpusat pada kasih.
Kita tidak akan mampu mewartakan kabar gembira apapun jika kita memakai pola pemaksaan, kekerasan, penyiksaan dan sebagainya. Selain hal tersebut tidak akan membawa manfaat apa-apa dan malah semakin menjauhkan orang dari kebenaran, hal tersebut juga bertentangan dengan firman Tuhan. Kita justru diajak untuk bersabar dan tetap bersikap ramah. Dengan cara demikianlah kita bisa melepaskan mereka dari jerat iblis. Lihat, orang-orang yang melawan dan menolak kebenaran bukanlah musuh sesungguhnya yang harus kita perangi, tapi mereka adalah korban-korban jeratan iblis. Jika anda rindu pada mereka agar bisa diselamatkan, wartakanlah kabar gembira dengan ramah, sabar dan lemah lembut. Kenalkan Kristus dengan kasih, karena kebenaran tanpa kasih adalah sesuatu yang tidak akan pernah bisa menyentuh hati. Ada kesempatan bagi siapapun untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan, dan itu bisa terjadi jika kita mampu menjadi anak-anakNya yang rindu untuk mengenalkan Kristus Sang Juru Selamat dengan ramah dan penuh kasih.
Kebenaran dinyatakan dengan sikap mengasihi akan menyentuh hati dan membawa keselamatan bagi mereka yang belum percaya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2008
(1183)
-
▼
Desember
(109)
- Menantikan Tuhan Dalam Memasuki Tahun Baru
- Menantikan Tuhan Dalam Memasuki Tahun Baru
- I AM A SIMPLE MAN, Merenungkan Akhir Waktu
- Jangan Takut!
- Jangan Takut!
- Belajar Dari Empat Binatang Kecil (4) : Cicak
- Belajar Dari Empat Binatang Kecil (4) : Cicak
- Resep Pacaran Anak TUHAN | renungan harian remaja
- Hidup Bijak Dengan Uang sejak Dini | renungan hari...
- Belajar Dari Empat Binatang Kecil (3) : Semut
- Belajar Dari Empat Binatang Kecil (3) : Semut
- Belajar Dari Empat Binatang Kecil (2) : Pelanduk
- Belajar Dari Empat Binatang Kecil (2) : Pelanduk
- SEMANGKUK NASI PUTIH
- Bersyukur dan berbahagia
- KISAH BESI DAN AIR
- Belajar Dari Empat Binatang Kecil (1) : Belalang
- Belajar Dari Empat Binatang Kecil (1) : Belalang
- Go Tell It On The Mountain
- Go Tell It On The Mountain
- Del Nacimento, Tentang Kelahiran
- Merry Christmas and Happy New Year
- Merry Christmas and Happy New Year
- Joy To The World!
- Joy To The World!
- White Christmas
- White Christmas
- Anda Spesial
- Pelayan Yang Baik Hati
- Tips Mencari Sahabat Sejati | renungan harian remaja
- JESUS MY SAVIOR! | renungan harian remaja
- Suatu cerita yang indah | renungan harian remaja
- Cara gunakan sendoknya? gak sama...
- Give Love On Christmas
- Give Love On Christmas
- Ambil Bagian Dalam Pekerjaan Tuhan
- Ambil Bagian Dalam Pekerjaan Tuhan
- Gunung Merapi
- Gunung Merapi
- Danau Galilea dan Laut Mati
- Kisah Penatah Batu
- Hexos dan Suara di Padang Gurun
- Pernikahan Bukan Peternakan
- Pernikahan Bukan Peternakan
- Nenek dan Cucunya
- Burung Yang Kedinginan
- Bertumbuh
- Bertumbuh
- Kegagalan Adalah Kesuksesan Yang Tertunda
- Kegagalan Adalah Kesuksesan Yang Tertunda
- Satu Tubuh
- Raja Segala Raja
- Bergembira Dalam Kelelahan
- Bergembira Dalam Kelelahan
- Broken Ceiling
- Broken Ceiling
- Ikan Cod dan Catfish
- Mercusuar dan Kapten yang Keras Kepala
- Kaleng Coca Cola
- Kaleng Coca Cola
- Anak Katak Dan Hujan
- Dia Buka Jalan
- Dia Buka Jalan
- Yesus Memberi Kelegaan
- Yesus Memberi Kelegaan
- Bangkitlah dan Menjadi Teranglah
- Bangkitlah dan Menjadi Teranglah
- Tuhan Tahu
- Malaikat Pelindung
- You Are Not Alone
- Elang dan Kalkun
- Anak Katak Dan Hujan
- Menyampaikan Kebenaran Dengan Keramahan
- Menyampaikan Kebenaran Dengan Keramahan
- Menabrak Tembok
- Menabrak Tembok
- Pencuri Sukacita
- Belajarlah Dari Burung
- Bersyukurlah...
- Kemiskinan Yang Paling Miskin
- Kemiskinan Yang Paling Miskin
- Dilarang Memancing
- Sahabat Sejati
- Jangan Mengeluh Seberat Apapun Hidupmu
- MUJIZAT NYANYIAN SEORANG KAKAK
- Jalan Menuju Keselamatan
- Jalan Menuju Keselamatan
- Belajar Dari Ibu Penjual Jamu
- Belajar Dari Ibu Penjual Jamu
- Kisah Sukses : Natasha Skin care
- Ketika Bunda Diciptakan
- Syukur
- Antara Menjadi Emas dan Menjadi Arang
- Everyday Is A Test
- Everyday Is A Test
- Walk With God
- Walk With God
- Kisah Sukses : Colonel Harland Sanders (KFC)
- Bebas Dari Dakwaan Iblis
- Bebas Dari Dakwaan Iblis
-
▼
Desember
(109)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar