Ayat bacaan: Matius 2:10
==================
"Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka."
Ketika saya kecil, saya begitu gembira setiap kali memasuki bulan September. Kenapa? Karena itu artinya dalam dua minggu kedepan saya akan merayakan ulang tahun. Berarti sebentar lagi saya akan mendapatkan hadiah-hadiah, dan sering pula ulang tahun saya dirayakan dengan pesta mengundang teman-teman dan saudara-saudara. Maka sepanjang dua minggu pertama saya akan begitu ceria menanti hari ulang tahun saya tersebut. Tidak hanya ulang tahun, orang biasanya akan bersukacita ketika menanti sesuatu yang menyenangkan dan bermakna khusus bagi mereka. Pesta Natal dan Tahun Baru, liburan, konser musisi kesayangan, dan sebagainya. Penggemar bola tidak akan sabar menanti tim favoritnya untuk tampil di televisi di akhir pekan. Maka banyak diantara mereka yang telah mempersiapkan diri menjelang penampilan timnya seperti janji nonton bareng dengan teman-teman, mempersiapkan snack dan sebagainya. Adik saya punya hobi nonton film. Ketika film yang ia tunggu mendekati waktunya untuk tampil di bioskop, ia pun sibuk menanti dengan bergairah. Beberapa kali ia malah rela pergi jauh-jauh ke Malaysia, hanya karena film yang ia nanti lebih cepat diputar disana.
Di bulan Desember ini kita memperingati kelahiran Yesus Kristus. Bayangan hiasan-hiasan Natal di pusat-pusat perbelanjaan dan berbagai tempat lainnya hadir di pikiran kita. Kita mendengar lagu-lagu Natal yang terasa jauh lebih indah dibanding bulan-bulan sebelumnya. Banyak diantara kita yang sangat senang memasuki bulan Desember, karena sebentar lagi akan ada pesta perayaan Natal dan Tahun Baru, ada banyak yang punya tradisi tukar-tukaran kado, liburan, merangkai pohon natal bersama keluarga, menghias rumah agar lebih semarak dan sebagainya. Semua itu sering membuat kita lebih ceria dalam bekerja, dan tidak terlalu banyak mengeluh ketika menghadapi pekerjaan menumpuk. Semua itu sama sekali tidak salah. Tapi sudahkah kita memikirkan kado buat Yesus sendiri?
Ketika kita bersukacita menyambut datangnya hari Natal, ada hal yang lebih penting yang seharusnya menjadi sumber sukacita kita ketimbang perayaan, pesta, kado dan sebagainya. Hal tersebut adalah kehadiran Kristus di dunia untuk menebus dosa-dosa kita, menghapus dosa dunia, dan menjadi sebuah jalan menuju keselamatan. Itu hal yang sangat luar biasa, yang menggambarkan besarnya kasih Allah pada kita manusia yang selalu berbuat dosa. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16). Bayangkan apa jadinya jika Yesus tidak hadir di planet bumi ini, apa yang akan terjadi dengan hidup kita? Kristus lahir ke dunia, hadir di tengah-tengah kita hingga mati di kayu salib, semua itu untuk kita. Semua itu untuk kita, anak-anakNya yang Dia kasihi. Orang-orang majus dari Timur berangkat menuju Betlehem untuk menyembah bayi Yesus (Matius 2:2). Perjalanan yang mereka tempuh cukup jauh, namun semua kelelahan itu sirna berubah menjadi sukacita ketika mereka melihat bintang yang menunjukkan arah dimana Yesus lahir.
Kita mundur sedikit melihat apa yang dikatakan malaikat kepada Yusuf lewat mimpinya. "Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." (Matius 1:21), "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel (arti Imanuel adalah Allah ada bersama kita)" (ay 23). Kelahiran Yesus karena kasih Allah yang begitu besar memberi dampak yang luar biasa besar bagi hidup dan keselamatan kita. Dan untuk itulah kita bersukacita. Jika demikian, apa kado yang paling tepat buat Yesus? Yesus hanya membutuhkan satu hal saja, yaitu hati kita. Hati kita yang terbuka, percaya kepadaNya dan selalu menyembahNya. Hati yang didasari iman sehingga Kristus diam di dalam hati, sehingga kita akan berakar dan berdasar oleh kasih. Hati yang penuh kasih kepada sesama, seperti halnya kasih Kristus kepada kita. "Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." (Markus 12:33). Memasuki bulan Desember, mari siapkan hati kita sebagai hadiah yang indah bagi Yesus. Renungkan makna kehadiran Yesus di dunia. Mari penuhi hati dan mulut kita dengan ucapan syukur, bukan didasari hanya pada perayaan dan pesta, namun dasarkan pada kasihNya yang begitu besar pada kita.
Berikan kado yang terbaik buat Kristus yaitu hati kita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2008
(1183)
-
▼
Desember
(109)
- Menantikan Tuhan Dalam Memasuki Tahun Baru
- Menantikan Tuhan Dalam Memasuki Tahun Baru
- I AM A SIMPLE MAN, Merenungkan Akhir Waktu
- Jangan Takut!
- Jangan Takut!
- Belajar Dari Empat Binatang Kecil (4) : Cicak
- Belajar Dari Empat Binatang Kecil (4) : Cicak
- Resep Pacaran Anak TUHAN | renungan harian remaja
- Hidup Bijak Dengan Uang sejak Dini | renungan hari...
- Belajar Dari Empat Binatang Kecil (3) : Semut
- Belajar Dari Empat Binatang Kecil (3) : Semut
- Belajar Dari Empat Binatang Kecil (2) : Pelanduk
- Belajar Dari Empat Binatang Kecil (2) : Pelanduk
- SEMANGKUK NASI PUTIH
- Bersyukur dan berbahagia
- KISAH BESI DAN AIR
- Belajar Dari Empat Binatang Kecil (1) : Belalang
- Belajar Dari Empat Binatang Kecil (1) : Belalang
- Go Tell It On The Mountain
- Go Tell It On The Mountain
- Del Nacimento, Tentang Kelahiran
- Merry Christmas and Happy New Year
- Merry Christmas and Happy New Year
- Joy To The World!
- Joy To The World!
- White Christmas
- White Christmas
- Anda Spesial
- Pelayan Yang Baik Hati
- Tips Mencari Sahabat Sejati | renungan harian remaja
- JESUS MY SAVIOR! | renungan harian remaja
- Suatu cerita yang indah | renungan harian remaja
- Cara gunakan sendoknya? gak sama...
- Give Love On Christmas
- Give Love On Christmas
- Ambil Bagian Dalam Pekerjaan Tuhan
- Ambil Bagian Dalam Pekerjaan Tuhan
- Gunung Merapi
- Gunung Merapi
- Danau Galilea dan Laut Mati
- Kisah Penatah Batu
- Hexos dan Suara di Padang Gurun
- Pernikahan Bukan Peternakan
- Pernikahan Bukan Peternakan
- Nenek dan Cucunya
- Burung Yang Kedinginan
- Bertumbuh
- Bertumbuh
- Kegagalan Adalah Kesuksesan Yang Tertunda
- Kegagalan Adalah Kesuksesan Yang Tertunda
- Satu Tubuh
- Raja Segala Raja
- Bergembira Dalam Kelelahan
- Bergembira Dalam Kelelahan
- Broken Ceiling
- Broken Ceiling
- Ikan Cod dan Catfish
- Mercusuar dan Kapten yang Keras Kepala
- Kaleng Coca Cola
- Kaleng Coca Cola
- Anak Katak Dan Hujan
- Dia Buka Jalan
- Dia Buka Jalan
- Yesus Memberi Kelegaan
- Yesus Memberi Kelegaan
- Bangkitlah dan Menjadi Teranglah
- Bangkitlah dan Menjadi Teranglah
- Tuhan Tahu
- Malaikat Pelindung
- You Are Not Alone
- Elang dan Kalkun
- Anak Katak Dan Hujan
- Menyampaikan Kebenaran Dengan Keramahan
- Menyampaikan Kebenaran Dengan Keramahan
- Menabrak Tembok
- Menabrak Tembok
- Pencuri Sukacita
- Belajarlah Dari Burung
- Bersyukurlah...
- Kemiskinan Yang Paling Miskin
- Kemiskinan Yang Paling Miskin
- Dilarang Memancing
- Sahabat Sejati
- Jangan Mengeluh Seberat Apapun Hidupmu
- MUJIZAT NYANYIAN SEORANG KAKAK
- Jalan Menuju Keselamatan
- Jalan Menuju Keselamatan
- Belajar Dari Ibu Penjual Jamu
- Belajar Dari Ibu Penjual Jamu
- Kisah Sukses : Natasha Skin care
- Ketika Bunda Diciptakan
- Syukur
- Antara Menjadi Emas dan Menjadi Arang
- Everyday Is A Test
- Everyday Is A Test
- Walk With God
- Walk With God
- Kisah Sukses : Colonel Harland Sanders (KFC)
- Bebas Dari Dakwaan Iblis
- Bebas Dari Dakwaan Iblis
-
▼
Desember
(109)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar