Ayat bacaan: Kejadian 16:2
====================
"Berkatalah Sarai kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak. Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai."
Melanjutkan renungan kemarin, hari ini kita lihat kisah Sara, istri Abraham. Tuhan menjanjikan keturunan, seorang anak kandung bagi Abraham yang waktu itu sudah berusia sangat lanjut. (Kej 15:4). Bukan cuma menjanjikan keturunan, tapi Tuhan pun menjanjikan banyak keturunan, sebanyak bintang di langit (Kej 15:5). Sarai (belakangan namanya diganti Tuhan menjadi Sara) ketika itu sudah menopause, secara logika tidak ada lagi peluang bagi Sarai untuk bisa mengandung. Abraham dan Sara adalah orang beriman, bahkan Abraham dijuluki bapak orang beriman karena keteguhan imannya yang luar biasa dan keberaniannya bergumul dalam mentaati Tuhan. Tapi orang yang beriman belum tentu sanggup hidup tanpa ragu. Seringkali logika manusia menutupi iman, hingga membuat orang lupa kalau di dalam Tuhan tidak ada yang mustahil.
Maka pada suatu kali Sara pun berkata pada Abraham seperti yang kita baca pada ayat bacaan hari ini. Mereka percaya bahwa Abraham akan diberi keturunan, tapi tidak percaya bahwa Tuhan ada di atas logika manusia. Tuhan tidak pernah berkata bahwa Abraham harus mengusahakan anak dari orang lain, tapi Sara menyimpulkan sendiri berdasarkan logikanya, "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak." Dan Abraham pun setuju. Lewat hamba Sara yang bernama Hagar, lahirlah Ismael. Ini sebuah keputusan dimana konsekuensinya berlanjut hingga hari ini, meskipun mungkin kita bisa memahami apa yang dirasakan Abraham dan Sara waktu itu. Ketika Ismael lahir, Abraham telah berumur 86 tahun. Ketika Sara akhirnya mengandung dan melahirkan Ishak, Abraham berusia 100 tahun. Sedang Sara sendiri waktu itu sudah berusia 90 tahun. Ketidaksabaran menimbulkan keraguan, malah mereka mengambil tindakan berdasarkan keraguan, bukan keimanan. Lihat hasilnya: sampai sekarang kita sulit melihat "dua keturunan Abraham" hidup rukun.
Ketika kita berdoa, banyak orang berharap bahwa Tuhan menjawab doa kita dengan instan. Bahkan ada pula yang langsung mencari alternatif lain dan akhirnya terjerumus dalam kuasa kegelapan. Dari kisah Abraham ini kita bisa belajar bahwa ketidaksabaran menghasilkan keraguan, dan jika itu dijadikan dasar, ada konsekuensi yang harus kita tanggung. Semua akibat kita belum mampu percaya dan bergantung sepenuhnya pada Tuhan.
Wajar memang jika dalam hidup ini kita masih sering diliputi keraguan, tapi jagalah agar keraguan itu jangan sampai membuat iman kita luntur, atau kita akhirnya memilih bertindak berdasarkan keraguan kita karena artinya sama saja dengan kita tidak percaya pada Tuhan. Tidak hanya dalam hal menantikan keturunan, tapi juga dalam berbagai pergumulan kita dalam hidup. Kita juga bisa belajar bahwa Tuhan tidak pernah lupa pada kita. Meskipun Abraham harus menunggu cukup lama, tapi janji Tuhan tetap digenapi, sesuai waktunya Tuhan. Semua yang dirancangkan Tuhan atas hidup anak-anakNya adalah yang terbaik. Berkaca dari dua renungan kemarin dan hari ini, mari kita terus tekun berdoa, percaya bahwa Tuhan mendengar doa kita, dan percaya kepadaNya dengan iman teguh tanpa ragu. Dalam kamus Tuhan tidak ada hal yang mustahil. Yakinlah bahwa Tuhan menyediakan segala sesuatu yang terbaik bagi anda dan saya, sesuai waktuNya Tuhan.
Jangan sampai keraguan menguasai hidup dan membuat kita mengambil jalan pintas yang salah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2008
(1183)
-
▼
September
(91)
- Kisah Gideon
- Kisah Gideon
- Should we Divorce?
- Sela
- Sela
- Dahulukan Allah
- Christian comment graphics for friendster, myspace
- Event : KKR GEMA 2008
- Diam Di Kaki Tuhan
- Diam Di Kaki Tuhan
- Pemberontakan dan Pengampunan
- Kasih Sejati
- Kasih Sejati
- DIA mati untukmu
- Koruptor
- Koruptor
- BERSUKACITA DI TENGAH PENDERITAAN
- Gembalakanlah Domba-Ku
- Gembalakanlah Domba-Ku
- Anda punya E-mail?
- Mengasihi Musuh
- Mengasihi Musuh
- Jangan Menghakimi
- Jangan Menghakimi
- BANGKIT DARI KEGAGALAN
- Orang Asing
- Orang Asing
- Alkitab Menyehatkan
- Serangan Teroris di Hotel Marriott, Pakistan : Wh...
- Serangan Teroris di Hotel Marriott, Pakistan : Wh...
- Kemurahan Tuhan
- Lirik Lagu Rohani : Album Restoration - By UX Band
- Judgment Night : Awas Salah Jalan
- Judgment Night : Awas Salah Jalan
- Di Balik Minuman Isotonik
- Lord Of War
- Lord Of War
- Service Excellence
- Service Excellence
- Piano
- Bersepeda Bersama Yesus
- Membangun Sikap Positif
- Membangun Sikap Positif
- Warna Persahabatan
- Eutikhus Yang Malang
- Eutikhus Yang Malang
- Renungan : Benih
- Allah Segala Bangsa
- Allah Segala Bangsa
- Christian comment graphics for friendster, myspace
- Akibat Ketidaktaatan
- Akibat Ketidaktaatan
- Renungan : Jadilah Pelita
- 7 Tahun Tragedi Serangan 11 September
- 7 Tahun Tragedi Serangan 11 September
- Belajar dari Semut
- Mengerti Firman Tuhan
- Mengerti Firman Tuhan
- Sahabat Sejati
- Sahabat Sejati
- JANGAN PERNAH MENYERAH
- Semanis Madu
- Semanis Madu
- Lirik rohani : Doa mengubah segala sesuatu
- Ingin Punya Anak (2) : Kisah Sara, istri Abraham
- Ingin Punya Anak (2) : Kisah Sara, istri Abraham
- Tanda-Tanda Luka
- Ingin Punya Anak (1) : Kisah Hana, Ibu Samuel
- Ingin Punya Anak (1) : Kisah Hana, Ibu Samuel
- Apakah Saya Menarik?
- Bad Day? No Way!
- Bad Day? No Way!
- 21 things girls dont realize
- Tiada Yang Tersembunyi
- Tiada Yang Tersembunyi
- Singsingkan Lengan Baju
- Singsingkan Lengan Baju
- Christian comment graphics for friendster, myspace
- Kesaksian : Bersyukur selalu
- Kantong Anggur Baru
- Kantong Anggur Baru
- Senyum
- Mewariskan Iman Turun Temurun
- Mewariskan Iman Turun Temurun
- Kekuatan didalam diri kita
- As A Man Thinketh
- As A Man Thinketh
- Kisah Di balik Lagu "Tak Tersembunyi Kuasa Allah"
- Harga Manusia
- Harga Manusia
- CINTA DAN KASIH
-
▼
September
(91)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar