Ayat bacaan: Ayub 33:14-16
======================
"Karena Allah berfirman dengan satu dua cara, tetapi orang tidak memperhatikannya.Dalam mimpi, dalam penglihatan waktu malam, bila orang nyenyak tidur, bila berbaring di atas tempat tidur,maka Ia membuka telinga manusia dan mengejutkan mereka dengan teguran-teguran"
Kali ini renungan harian akan saya isi dengan sepenggal kesaksian menjelang pernikahan kami di awal bulan Februari yang lalu. Proses untuk membicarakan keinginan saya untuk menikah tidaklah gampang. Setelah sekian tahun saya belum juga mendapat "keberanian" untuk memohon persetujuan dan restu dari ayah saya. Ayah saya belum menerima Yesus dan menganut agama yang mayoritas dianut oleh penduduk di negara ini. Pada satu malam setelah memarkir mobil, saya mendengar suara dalam hati saya yang mengatakan kira2 begini:"siap2 untuk ngomong sama papa ya.. waktunya tiba." Saya pun kaget. Bagaimana mungkin? apa saya harus telepon sekarang juga? 10 menit saya masih menimbang2, tiba2 telepon saya berbunyi. Ayah saya menelepon, dan mengatakan bahwa dia akan ke Jakarta, dan meminta saya untuk menjumpainya disana. Saya pun tahu, ini saatnya untuk bicara.
Saya mengira saya bakal harus menjelaskan panjang lebar dan meminta dengan susah payah agar pernikahan saya yang sedianya akan dilangsungkan di Gereja direstui olehnya. Saya mengira bahwa ayah saya akan menolak hadir disana, kalaupun beliau setuju. Ternyata ketika saya katakan bahwa saya hendak menikah, ayah saya tersenyum dan berkata bahwa dia sudah lama menunggu berita ini dan menyerahkan segala sesuatunya pada saya dan (calon) istri saya. Haleluya. Tuhan ternyata telah sediakan semuanya terlebih dahulu. Saya hanya perlu menyampaikan tanpa harus bersitegang sama sekali.
Itu awal dari sebuah proses pra nikah dimana campur tangan Tuhan sangat nyata dalam setiap langkah. Tapi apa yang saya ceritakan diatas barulah sebuah awal. Ayat bacaan hari ini berbicara mengenai bagaimana Tuhan bisa menyampaikan keinginanNya di malam hari, bahkan ketika orang sedang nyenyak tidur. Seminggu menjelang pernikahan, setiap malam ayah saya bermimpi didatangi oleh ibu saya yang telah dipanggil Tuhan beberapa tahun yang lalu. Selama seminggu penuh, ayah bercerita bahwa ibu saya berpesan dalam mimpi2nya agar ayah bisa mewakili ketidakhadiran ibu di dunia ini, dan melancarkan segala sesuatu. Seminggu penuh ayah saya diingatkan untuk bergembira, bersukacita, dan menjaga agar seluruhnya berjalan dengan baik. "Tidak ada satu malam pun tanpa kehadiran mama dalam mimpi lengkap dengan pesan2nya.." begitu kata ayah saya. Dan puncaknya adalah malam sebelum pemberkatan. Kehadiran ibu dalam mimpi ayah saya tidak lagi memberikan pesan2, tapi hanya memberi sebuah penglihatan bahwa kami bertiga, ayah, ibu dan saya, tengah tertawa bahagia sambil berenang. Dan pada saat pemberkatan, ayah saya hadir dalam Gereja dengan wajah sangat bahagia. Tidak ada wajah keterpaksaan, tidak ada penolakan, melainkan sukacita dan air mata bahagia. "Mama ada disini, dan dia sangat senang.." begitu katanya setelah kami berdua diberkati dan sah menjadi suami istri.
Tuhan bisa berbicara pada manusia lewat berbagai cara. Inilah yang dijelaskan Elihu kepada Ayub seperti yang dapat kita baca pada pasal 33. Tuhan tidak pernah diam dalam setiap pergumulan kita, walaupun terkadang apa yang kita alami menurut kita seolah2 tidak mendapat jawaban apa2 dariNya. Kepada ayah saya, Tuhan berbicara lewat mimpi dan penglihatan pada waktu malam, persis seperti bunyi ayat bacaan hari ini. Dan saya yakin, seminggu penuh Allah mengutus malaikatNya untuk menasihati dan memberikan sukacita pada ayah saya, dan sang Malaikat tampil dalam penglihatan melalui wujud ibu saya. Satu hal lagi yang dapat diambil dari kesaksian saya adalah, bahwa apapun yang sejalan dengan keinginan Tuhan, ketika kita taat dengan sungguh2 dan percaya sepenuhnya padaNya, apapun yang menurut akal manusia mustahil, bagi Allah bukanlah perkara sulit. Percayalah, Allah peduli pada segala persoalan anda.
Tuhan bisa menyatakan isi hati dan keinginanNya lewat berbagai-bagai cara. Jika anda percayakan hidup sepenuhnya dalam tangan Allah, maka tidak ada yang mustahil
Senin, 23 Juni 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2008
(1183)
-
▼
Juni
(86)
- Keahlian
- Keahlian
- Dua Buah Kutub
- Seperti Anjing Mati
- Seperti Anjing Mati
- Melepaskan Yang Tertahan
- Melepaskan Yang Tertahan
- Your Idea of a Good Friend
- Dalam Tangan Tuhan
- Dalam Tangan Tuhan
- Butiran Pasir
- Butiran Pasir
- ESENSI DIRI
- Setiap Langkah adalah Anugerah
- Keteguhan Hati Seperti Intan
- Keteguhan Hati Seperti Intan
- Iri Hati
- Iri Hati
- Nasihat Seminggu Penuh
- Nasihat Seminggu Penuh
- Ojo Selingkuh...
- Berhasil dan Gagal
- Home Sweet Home
- Home Sweet Home
- Hikmah Dari Setiap Kejadian
- Menutup Pintu
- Menutup Pintu
- Terperangkap Dalam Botol
- Terperangkap Dalam Botol
- What Family Is
- Di balik lagu "sentuh hatiku"
- Tong Kosong Nyaring Bunyinya
- Tong Kosong Nyaring Bunyinya
- You Ask Why?
- Ibu
- Mencari Tuhan
- Mencari Tuhan
- Cantik yang sesungguhnya
- Apa kata Tuhan tentang CINTA?
- Orang Biasa
- Orang Biasa
- Kehendak Bebas
- Kehendak Bebas
- Sang Dadu
- Menyerahkan Sepenuhnya
- Menyerahkan Sepenuhnya
- RELAX AND PRAY
- Singkat Seperti Bunga
- Singkat Seperti Bunga
- Tips Meredakan "Bad Mood"
- Meringankan Beban
- Meringankan Beban
- The Power of Reward
- Ruang Kosong
- Ruang Kosong
- Kue dari Tuhan
- Judi Bola
- Judi Bola
- Tips Memulai Hari dengan Cerah
- Euro 2008
- Euro 2008
- Tujuh keajaiban dunia
- Jadilah Garam Dunia
- Jadilah Garam Dunia
- I Have A Dream
- I Have A Dream
- Waktu Dan Cinta
- Kasihilah Musuhmu
- Kasihilah Musuhmu
- Perampas Sukacita
- Perampas Sukacita
- Nothing last forever
- Bersungut-Sungut
- Bersungut-Sungut
- Demi Tuhan
- Demi Tuhan
- Hidup Yang Penuh Harapan
- Fairy Tales
- Fairy Tales
- Humor : SEKOLAH MINGGU
- Larilah dan Jadilah Pemenang
- Larilah dan Jadilah Pemenang
- Wanita bijaksana
- Perfeksionis
- Perfeksionis
- Dare to Discipline
-
▼
Juni
(86)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar