Judul: Untuk kita taati seutuhnyaAda dua respons terhadap kehadiran Daud sebagai raja Israel. Pertama, menjadikan Daud sebagai sekutu dan kedua, menganggap Daud sebagai musuh. Hiram, raja negeri Tirus, memilih sikap pertama (11) sementara orang Filistin mengambil sikap kedua (17-25).
Hiram menolong Daud dalam membangun istana di Yerusalem, kota yang baru ditaklukkan Daud. Hiram menyediakan segala sesuatu yang diperlukan, baik bahan bangunan maupun pekerja-pekerja. Namun orang Filistin tidak demikian. Mereka justru bermaksud menangkap Daud saat mendengar bahwa Daud menjadi raja (17). Menanggapi hal itu, Daud mencari pimpinan Allah (19). Tentu saja Allah menghargai ketergantungan Daud kepada-Nya dan menjanjikan kemenangan hingga Daud berhasil mengalahkan Filistin di Baal Perazim (20-21). Kemenangan pertama tidak membuat Daud menjadi pongah atau membanggakan diri. Ia tahu benar bahwa kemenangan itu datangnya dari Allah. Maka ketika orang Filistin menyerbu untuk kedua kalinya, Daud tetap merasa perlu untuk mencari kehendak Allah dan menaati Dia (22-25). Dalam hal ini, Daud memberi teladan untuk mencari kehendak Allah dalam apa pun yang kita lakukan.
Namun saat tinggal di Yerusalem, selain membangun istana Daud juga membangun keluarga dengan mengambil gundik dan istri dari Yerusalem (13). Dengan memiliki istana dan keluarga, Daud bermaksud memantapkan posisinya sebagai raja Israel. Padahal ia telah memiliki beberapa istri dan anak sebelum ia pergi ke Yerusalem (2Sam 2:2, 3:2-5). Dalam hal ini, Daud tidak mengindahkan peringatan Allah terhadap raja Israel, "Juga janganlah ia mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang...." (Ul 17:17). Di kemudian hari Daud menghadapi banyak masalah dengan anak-anaknya, juga akibat hubungannya dengan banyak perempuan. Ini tentu tak patut ditiru. Kita tak bisa mematuhi perintah Allah secara parsial. Kita tak bisa juga memilih-milih mana bagian firman Tuhan yang kita ingin taati dan mana yang tidak karena keseluruhan firman tertuju bagi kita untuk kita taati.
Diskusi renungan ini di Facebook:https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
Sumber : www.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar