Judul: Belajar bersandar lagi pada TuhanLuput dari dilema, Daud dan pasukannya menghadapi masalah baru. Selama ini mereka telah meninggalkan para istri dan anak-anak mereka untuk berperang bagi Akhis. Ternyata tempat tinggal mereka di Ziklag, telah diserbu dan dijarah orang Amalek, termasuk anak istri mereka ditawan. Kesedihan para pengikut Daud begitu besar sampai-sampai mereka hendak merajam Daud, yang mereka anggap bertanggung jawab atas malapetaka mereka.
Dalam keadaan kepepet, Daud kembali mencari petunjuk Tuhan (6-8). Kesadaran bahwa ia tidak dapat menyelesaikan masalah yang begitu besar dan serius ini, membuat Daud berpaling kepada Tuhan. Maka atas petunjuk Tuhan pula, Daud dan pasukannya berhasil mengalahkan Amalek serta merampas pulang semua yang dirampas. Tindakan iman Daud ini mengembalikan kepekaan rohaninya. Pertama, ia tidak merendahkan sebagian pasukannya yang keletihan dalam perjalanan ke tempat musuh. Ia justru mengajarkan para pasukannya bahwa sebagai satu tim mereka harus sepenanggungan dan sependeritaan (23-25). Hal itu ditunjukkannya dengan berbagi jarahan dengan pasukan yang tidak ikut berperang. Kedua, Daud tetap ingat dirinya sebagai bagian dari umat Israel. Maka, ia pun memberikan sebagian jarahan itu kepada para pemimpin suku Yehuda. Tindakannya sekaligus memulihkan kepercayaan mereka terhadap Daud, yang mungkin memudar saat melihat Daud ada di pihak musuh.
Semua yang terjadi dalam hidup Daud merupakan proses pembentukan iman dan karakter yang mempersiapkannya untuk menggantikan Saul menjadi raja atas Israel. Perjalanan hidup kita masing-masing pasti berbeda dari Daud maupun satu sama lainnya. Namun, kerumitan masalah yang kita hadapi mungkin sama, bisa jadi lebih. Jangan pernah menyerah kalah, apalagi kehilangan pengharapan. Allah yang sama yang dikenal dan dipercayai Daud, ialah Allah yang kita kenal dan sembah dalam Kristus. Dia menyertai kita dan mengizinkan masalah membentuk kita agar lebih bersandar kepada Tuhan dan lebih peka terhadap panggilan kita.
Diskusi renungan ini di Facebook:https://www.facebook.com/groups/santapan.harian/
Sumber : www.sabda.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar