Ayat bacaan: 1 Korintus 15:10
======================
"Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang.."
Hidup dari panggung ke panggung lainnya meliput berbagai acara musik selama beberapa tahun membuat saya memperoleh begitu banyak kisah yang jarang dipublikasikan orang. Saya bertemu berbagai macam artis dengan segala tingkah polah masing-masing. Ada yang ramah dan bersahabat, ada yang pintar berbasa-basi, ada pula yang cuek bahkan angkuh. Ada yang mau terbuka bercerita apa saja, ada yang lekas curiga. Ketenaran bukanlah alat ukur untuk sombong tidaknya seseorang, karena secara umum artis-artis yang sudah makan garam selama puluhan tahun justru sangat ramah dan bersahabat. Salah seorang artis senior yang pasti anda kenal baik jika saya sebut namanya bercerita bahwa ia kecewa melihat perilaku banyak artis muda saat ini. Mereka arogan, gampang memandang rendah orang lain bahkan dengan tidak segan-segan berani memerintah orang yang lebih senior dari mereka. Ada banyak diantara mereka, katanya, yang tidak mau merapikan alat musiknya sendiri dan hanya melenggang keluar dari panggung begitu pertunjukan selesai. Honor sangat menentukan bagi mereka, berkurang sedikit saja maka mereka akan uring-uringan bermain atau malah menolak untuk tampil. Cerita ini saya peroleh dari seorang artis legendaris kita yang kecewa melihat generasi muda dengan sikap arogan. "Mereka lupa bahwa semua itu berasal dari Tuhan dan bukan karena kehebatan mereka." katanya.
Saya memahami betul perasaannya, dan apa yang ia katakan memang menjadi gambaran secara umum mengenai kondisi panggung hiburan saat ini. Memang tidak semua, karena saya juga bertemu dengan artis-artis muda yang rendah hati, ramah dan bersahabat. Ada pula yang masih tetap melayani Tuhan dengan rajin walaupun ia sudah mencapai kesuksesan. Memang benar, kemampuan yang mereka peroleh adalah hasil kerja keras mereka belajar dan latihan hingga sukses. Tetapi kemampuan untuk menerima pelajaran, bakat dan sebagainya pun berasal dari Tuhan. Itulah sebabnya sangatlah penting bagi kita untuk menyadari betul siapa dan dimana posisi kita sebenarnya. Kita memang harus bekerja dan berusaha keras dalam hidup, tetapi tanpa kasih karuniaNya tidak akan ada satupun yang bisa kita capai. Tanpa kasih karuniaNya tidak akan ada pencapaian-pencapaian luar biasa yang bisa kita peroleh. Tanpa Tuhan, kita bukanlah apa-apa. Kita ada sebagaimana diri kita sekarang, itu adalah atas penyertaanNya, atas kasih karuniaNya.
Paulus menyadari betul hal ini dan dia pun menyampaikan "Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku." (1 Korintus 15:10). Aku ada sebagaimana aku ada sekarang, itu adalah hasil kasih karunia Allah, dan semua itu tidak ada yang sia-sia. Kita pun demikian. Kita ada sebagaimana kita sekarang, itu adalah hasil kasih karunia Allah. Pada kesempatan lain ia kembali mengingatkan hal yang mirip: "Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami." (2 Korintus 4:7). Bukankah berkat, kekuatan atau talenta itu semuanya berasal dari Tuhan? Paulus merupakan hamba Tuhan yang begitu luar biasa dalam mewartakan kabar keselamatan. Tetapi dengan tulus ia mengakui bahwa keberhasilan pelayanannya bukanlah atas hasil keberanian dan kehebatannya. Bukan karena kepintaran, kekuatan dan kesanggupannya saja, melainkan berasal dari karunia Allah yang menyertainya. Maka sudah sepantasnya pula kemuliaan menjadi milik Tuhan dan bukan untuk kita pakai menyombongkan diri di hadapan orang lain.
Yesus berkata: "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa." (Yohanes 15:5). Kita akan berbuah banyak jika kita berada didalam Dia dan Dia berada di dalam kita. Tanpa itu kita bukanlah apa-apa. Ayub mengatakan bahwa manusia itu singkat umurnya. "Seperti bunga ia berkembang, lalu layu, seperti bayang-bayang ia hilang lenyap dan tidak dapat bertahan." (Ayub 14:2). Apalah artinya kita tanpa kasih karunia Tuhan? Maka dari itu kita harus ingat bahwa tidak ada satupun alasan yang bisa kita pakai untuk memegahkan atau menyombongkan diri, merasa hebat ketika kita mengalami keberhasilan dalam berbagai hal. Without God we're nothing.
Jika kita menelusuri kisah hidup Yusuf dalam kitab Kejadian, kita pun bisa melihat bagaimana Yusuf muda terus berpindah dari satu masalah ke dalam masalah berikutnya. Tetapi lihatlah bagaimana ia tetap berbuah dan berhasil dalam setiap langkahnya, termasuk ketika ia sedang dalam masalah. Semua itu bukan karena kehebatannya melainkan karena penyertaan Tuhan atas dirinya. Daud tahu itu, dan Alkitab jelas mencatat akan hal itu. "..karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil." (Kejadian 39:23b). Dalam keadaan sulit sekalipun kita bisa tetap menuai keberhasilan, dan itu semua karena ada Tuhan yang menyertai kita, ada Roh Tuhan yang memampukan kita untuk maksimal. Dalam kitab Zakharia dikatakan: "Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam." (Zakharia 4:6).
Ada banyak orang yang jatuh justru disaat mereka mulai merasakan kesuksesan atau keberhasilan. Bahkan di antara orang percaya sekalipun termasuk hamba-hamba Tuhan bisa terjatuh karena kesombongan. Kemuliaan seharusnya menjadi hak Tuhan dan bukan hak kita. Dan lihat Firman Tuhan pun berkata: "Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil." (Yohanes 3:30). Janganlah kita sampai berani mencuri apa yang menjadi hak Tuhan. Ingatlah bahwa kita ada sebagaimana kita ada sekarang adalah hasil dari kasih karunia Tuhan. Semakin tinggi kita naik, semakin rendah hati pula kita seharusnya. Ingatlah bahwa Roh Kudus hanya bisa bekerja bagi orang yang hatinya dipenuhi kerendahan dan mau dibentuk. Jika kesuksesan hadir hari ini, bersyukurlah dan jangan jadikan itu untuk bersikap angkuh dan lupa diri. Sebaliknya pakailah itu untuk memberkati sesama dan memuliakan Tuhan atas segala kasih karuniaNya yang luar biasa yang telah Dia curahkan atas kita.
Bukan kuat dan hebat kita, tetapi kasih karunia Allah-lah yang menjadikan kita sebagaimana kita hari ini
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2011
(1879)
-
▼
April
(176)
- Pemeliharaan Allah
- Hidup oleh Iman
- Hidup oleh Iman
- Sumber pujian
- Menciptakan Peluang
- Di Puncak Gunung
- Di Puncak Gunung
- 30 April - Kis 4:13-21; Mrk 16:9-15
- 30 April - Kis 4:13-21; Mrk 16:9-15
- Allah mengatur segala sesuatu
- 29 April - Kis 4:1-12; Yoh 21:1-14
- 29 April - Kis 4:1-12; Yoh 21:1-14
- 28 April - Kis 3:11-26; Luk 24:35-48
- 28 April - Kis 3:11-26; Luk 24:35-48
- Membubung dalam Kemenangan
- Mempertahankan Kejujuran
- Mempertahankan Kejujuran
- Kebesaran Allah
- Kata Tepat Dalam Waktu Yang Tepat
- Berbakti kepada Orang Tua
- Berbakti kepada Orang Tua
- Kasih Allah yang besar.
- Didapati Setia
- 27 April - Kis 3:1-10; Luk 24:13-35
- 27 April - Kis 3:1-10; Luk 24:13-35
- 26 April - Kis 2:36-41; Yoh 20:11-18
- 25 April - Kis 2:14.22-32; Mat 28:8-15
- 25 April - Kis 2:14.22-32; Mat 28:8-15
- 26 April - Kis 2:36-41; Yoh 20:11-18
- Sempurna dalam Kelemahan
- Sempurna dalam Kelemahan
- Semua akan binasa tetapi Engkau tetap ada.
- Roh Menghakimi
- Kekerasan Terhadap Anak
- Kekerasan Terhadap Anak
- Doa seorang sengsara.
- Kehendak Diri yang Keras
- Tidak Berbuah
- Tidak Berbuah
- Hari Raya Paska - Kebangkitan Tuhan - Kis 10:34a.3...
- Hari Raya Paska - Kebangkitan Tuhan - Kis 10:34a.3...
- Hidup dengan benar.
- Bai Fang Li : Sebuah Kasih Luar Biasa
- Bai Fang Li : Sebuah Kasih Luar Biasa
- Allah sang Pahlawan.
- Malam Paskah - Kej 1:1-2:2; Kel 14:15-15:1; Yes 55...
- Malam Paskah - Kej 1:1-2:2; Kel 14:15-15:1; Yes 55...
- 22 April - Jumat Agung: Yes 52:13- 53:12; Ibr 4:14...
- 22 April - Jumat Agung: Yes 52:13- 53:12; Ibr 4:14...
- Sumber Kekuatan
- Sumber Kekuatan
- Tuhan Selalu Punya Cara
- Penyerahan diri pada dosa berarti terpisah dari Al...
- Pesan Paskah
- Sesama Manusia
- Sesama Manusia
- Kesalehan yang palsu berarti kemunafikan
- 21 April - Kamis Putih: Kel 12:1-8.11-14; 1Kor 11:...
- 21 April - Kamis Putih: Kel 12:1-8.11-14; 1Kor 11:...
- I Shall Not Lack
- I Shall Not Lack
- Penyembahan berhala = penyakit rohani.
- Kisah Sebuah Benih
- Ketika Allah Diam
- Sulit Dihubungi
- Sulit Dihubungi
- Pemimpin-pemimpin yang mencari untung
- 20 April - Yes 50:4-9a; Mat 26:14-25
- 20 April - Yes 50:4-9a; Mat 26:14-25
- 19 April - Yes 49:1-6; Yoh 13:21-33.36-38
- 19 April - Yes 49:1-6; Yoh 13:21-33.36-38
- Ketika Api Padam
- Processor Overheat
- Processor Overheat
- Rumah doa bagi segala bangsa
- Inilah Waktu Penggenapan Janji-Nya
- Fear of Flying
- Fear of Flying
- Rancangan yang luar biasa
- 18 April - Yes 42: 1-7; Yoh 12: 1-11
- 18 April - Yes 42: 1-7; Yoh 12: 1-11
- Berulang-ulang
- Berulang-ulang
- 17 April - Hari Minggu Palma - Yes 50:4-7; Fil 2:6...
- 17 April - Hari Minggu Palma - Yes 50:4-7; Fil 2:6...
- Pemeliharaan yang pasti
- Masuklah ke Kanaan Anda Sekarang !
- Berkat Kasih Karunia
- Berkat Kasih Karunia
- 16 April - Yeh 37:21-28; Yoh 11:45-56
- 16 April - Yeh 37:21-28; Yoh 11:45-56
- Hamba yang menderita
- Berpikir Sambil Berdoa
- Berjalan dalam Bimbingan Tuhan
- Berjalan dalam Bimbingan Tuhan
- Kemerdekaan tanpa bayar
- 14 April - Kej 17:3-9; Yoh 8:51-59
- 14 April - Kej 17:3-9; Yoh 8:51-59
- Tuhan Dapat Dipercaya
- Tuhan Dapat Dipercaya
-
▼
April
(176)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar