Ayat bacaan: Amsal 18:14
===================
"Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?"
Mana yang lebih anda suka, bertemu dengan orang yang antusias terhadap sesuatu atau yang hidup tanpa semangat? Saya lebih suka bertemu dengan orang-orang yang antusias. Dari sinar matanya saja biasanya saya sudah bisa menangkap aura positif. Bahasa tubuhnya, cara berbicara dan lain-lain akan sangat terlihat dari pola pikir mereka. Hidup tanpa semangat akan membuat orang terlihat "layu" tanpa gairah. Sebaliknya orang-orang yang antusias dan bersemangat akan terlihat berseri-seri dan ceria. Apakah itu artinya mereka hidup tanpa masalah? Tentu saja tidak. Saya sudah bertemu dengan banyak orang yang bisa tetap terlihat bergairah meski mereka sedang menghadapi masalah. Sebaliknya ada orang-orang yang tidak punya semangat hidup meski mereka sedang tidak ditimpa persoalan berat. Performa dari orang yang bersemangat pun seringkali jauh di atas orang-orang yang hidup tanpa semangat. Seorang teman mengatakan bahwa dalam membuka lowongan pekerjaan ia lebih mementingkan pola pikir positif, antusiasme, gairah dan semangat ketimbang gelar dan keahlian. "Soal kerja bisa diajar," katanya, "tetapi sikap positif dan semangat sulit untuk diubah." lanjutnya.
Saya setuju dengan pendapatnya. Dari banyak kisah orang-orang yang sukses saya sering melihat kesuksesan mereka berawal dari sebuah kata: semangat. Tidak selalu harus berawal dari modal besar, koneksi dan sebagainya, tetapi sebuah semangat pantang mundur, sikap positif memandang sesuatu dan antusiasme dalam melakukan sesuatu seringkali mampu membawa sebuah hasil yang bahkan berada di luar dugaan kita. Firman Tuhan pun menganjurkan kita menjadi pribadi-pribadi yang memiliki semangat hidup. Mengapa tidak? Bukankah Tuhan sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkan kita dan akan senantiasa memberkati pekerjaan baik yang kita lakukan dengan sungguh-sungguh? Mungkin kita mulai dengan pekerjaan kecil yang tampaknya tidak ada apa-apanya, tetapi siapa bilang Tuhan tidak mampu memakai itu menjadi ladang berkat?
Amsal Salomo berkata demikian: "Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?" (Amsal 18:14). Lihatlah betapa semangat mampu membuat kita kuat menanggung penderitaan seperti apapun. Tetapi apa yang bisa kita perbuat ketika kita tidak memiliki semangat lagi? Ada sebuah kalimat bijak yang pernah saya baca: "Ketika kita tidak lagi punya semangat, maka kehidupan pun pada hakekatnya berhenti sampai disitu." Semangat bisa berfungsi sebagai bahan bakar yang membuat kita bisa meraih masa depan yang cerah. Tanggung jawab yang besar ataupun kecil apabila dilakukan dengan antusiasme dan gairah yang tinggi akan mampu kita selesaikan dengan hasil terbaik. Jangan bermimpi untuk menggapai sesuatu yang besar jika kita tidak memiliki semangat.
Dalam Perjanjian Lama kita bisa membaca kisah raja Asa yang melakukan pembaharuan atau reformasi terhadap bangsa Yehuda yang dipimpinnya. Sebelum ia melakukannya, ia terlebih dahulu didatangi oleh nabi Azarya bin Oded yang diberikan mandat oleh Allah untuk menyampaikan pesan kepada raja Asa. Rangkaian pesan dari Allah pun disampaikan, dan salah satunya adalah mengenai semangat. "Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!" (2 Tawar4ikh 15:7). Tuhan menjanjikan upah bagi orang-orang yang memiliki semangat. Itu didengar oleh Asa, dan proses reformasi menyeluruh pun ia lakukan. Alkitab pun kemudian mencatat hasil signifikan dari usahanya. "Tidak ada perang sampai pada tahun ketiga puluh lima pemerintahan Asa." (ay 19).
Ada hubungan erat antara sikap antusias, gairah dan semangat dengan suasana hati. Hati yang gembira dipenuhi sukacita akan membuat kita bisa memandang sisi positif dari segala hal, bahkan dari keadaan sulit atau penderitaan sekalipun. Dalam Amsal kita bisa membaca sebuah ayat yang sudah tidak asing lagi bagi kita mengenai hubungan ini: "Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat." (Amsal 15:13). Itulah sebabnya orang-orang yang antusias air mukanya biasanya berseri-seri, matanya berbinar memancarkan semangat, sebuah penampilan yang tidak terlihat dari orang-orang yang tidak memiliki semangat hidup. Sikap hati akan sangat menentukan bagaimana reaksi kita memandang kehidupan. Kembali Salomo berkata: "Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang."(Amsal 17:22).
Firman Tuhan berkata "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya." (Efesus 2:10). ini sebuah firman Tuhan yang besar artinya bagi kita. Dia mau agar kita hidup di dalam rencanaNya, dimana Dia akan membimbing dan menyertai kita dalam setiap langkah untuk menuai apa yang telah Dia sediakan bagi kita. Mengapa kita harus hidup tanpa semangat jika seperti ini? Masalah boleh saja datang, dalam prosesnya kita akan berhadapan dengan banyak kesulitan, tetapi kita harus menghadapinya dengan semangat, yang akan memampukan kita untuk terus bertahan melewati batu-batu ujian dengan tegar. Ada upah yang disediakan Tuhan bagi mereka yang tahan banting dalam membangun usahanya. "Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah." (2 Korintus 3:14).
Apapun yang anda hadapi hari ini, hadapilah dengan semangat. Tetaplah hidup dalam pengharapan dan percayalah sepenuhnya pada Tuhan. Itu akan membuat hati kita tetap memiliki sukacita yang sejati, dan dari sana kita akan mampu bersemangat dan tetap bersikap positif, penuh rasa antusias dalam melakukan pekerjaan kita. Sebuah sukacita sejati sesungguhnya berasal dari Tuhan dan tidak pernah tergantung dari keadaan yang kita hadapi. Itulah sebabnya orang-orang yang berpikir positif dan bersemangat tidak akan menyerah meski batu yang harus mereka loncati besar dan tinggi. Kesempatan akan berlalu sia-sia jika kita menyikapinya tanpa semangat, sebaliknya setiap kesempatan kecil sekalipun bisa sangat berharga jika kita sikapi dengan semangat yang besar. Karena itu, tetaplah semangat!
Semangat adalah bahan bakar yang memampukan kita untuk meraih keberhasilan
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2010
(1807)
-
▼
Oktober
(155)
- MASALAHNYA ADALAH DOSA
- Gema
- Gema
- 1 Nov -HR SEMUA ORANG KUDUS: Why 7:2-4.9-14; 1Yoh ...
- 1 Nov -HR SEMUA ORANG KUDUS: Why 7:2-4.9-14; 1Yoh ...
- Mg Biasa XXXI - Keb 11:22-12:2; 2Tes 1:11-2:2; Luk...
- Mg Biasa XXXI - Keb 11:22-12:2; 2Tes 1:11-2:2; Luk...
- Diampuni dan Disucikan
- Diampuni dan Disucikan
- Jadilah Padaku Menurut Kehendak-Mu
- Orang Tua Yang Penuh Sukacita
- Kunci Rahasia Kesuksesan Hubungan antara Suami dan...
- Kunci Rahasia Kesuksesan Hubungan antara Suami dan...
- 28 Okt - Ef 2:19-22; Luk 6:12-19
- 28 Okt - Ef 2:19-22; Luk 6:12-19
- Dipilih Menjadi Keluarga Allah
- Think Like a Champion
- Think Like a Champion
- Tukang Cukur
- Tukang Cukur
- Mengendalikan Diri
- Belajar Dari Anak Kecil
- Mengucap Syukur
- Mengucap Syukur
- 27 Okt - Ef 6:1-9; Luk 13:22-30
- 27 Okt - Ef 6:1-9; Luk 13:22-30
- Berinteraksi Sebagai Mahluk Sosial
- Berinteraksi Sebagai Mahluk Sosial
- SAAT JANJI TUHAN TERTUNDA
- 26 Okt - Ef 5:21-33; Luk 13:18-21
- 26 Okt - Ef 5:21-33; Luk 13:18-21
- 25 Okt - Ef 4:32-5:8; Luk 13:10-17
- 25 Okt - Ef 4:32-5:8; Luk 13:10-17
- Menceritakan Kesaksian
- Menceritakan Kesaksian
- Membuat Hidup Lebih Indah
- You Make the Difference
- Menanggapi Firman Tuhan dengan Sepenuhnya
- Menanggapi Firman Tuhan dengan Sepenuhnya
- Motif Yang Benar
- Aku Melangkah Lagi
- Aku Melangkah Lagi
- Berjalan Dalam Ketaatan
- 23 Okt - Ef 4:7-16; Luk 13:1-9
- 23 Okt - Ef 4:7-16; Luk 13:1-9
- Mengorbankan Penampilan
- Mengorbankan Penampilan
- Pembeli Istimewa
- 22 Okt - Ef 4:1-6; Luk 12:54-59
- 22 Okt - Ef 4:1-6; Luk 12:54-59
- Kisah Anak Penyemir Sepatu
- Moral Manusia Akhir Zaman
- Moral Manusia Akhir Zaman
- Mikroskop dan Teleskop Kehidupan
- 21 Okt - Ef 3:14-21; Luk 12:49-53
- 21 Okt - Ef 3:14-21; Luk 12:49-53
- 20 Okt - Ef 3:2-12; Luk 12:39-48
- 20 Okt - Ef 3:2-12; Luk 12:39-48
- Hati Nurani
- Hati Nurani
- Menaklukan Kehidupan Dengan Satu Kaki
- Lampu Tuhan
- Lampu Tuhan
- Panik? Sudah Bertanya Pada Tuhan Belum
- 19 Okt - Ef 2:12-22; Luk 12:35-38
- 19 Okt - Ef 2:12-22; Luk 12:35-38
- Mencari Kebahagiaan Sejati
- Mencari Kebahagiaan Sejati
- Act of Faith
- 18 Okt - 2Tim 4:10-17b; Luk 10:1-9
- 18 Okt - 2Tim 4:10-17b; Luk 10:1-9
- Kesempatan Menjalani Hidup
- Kaleb dan Kesetiaannya
- Kaleb dan Kesetiaannya
- Minggu Biasa XXIX - Kel 17:8-13; 2Tim 3:14-4:2; Lu...
- Minggu Biasa XXIX - Kel 17:8-13; 2Tim 3:14-4:2; Lu...
- Jangan Malas
- Jangan Malas
- SETIA DALAM KEKOSONGAN
- 16 Okt - Ef 1:15-23; Luk 12:8-12
- 16 Okt - Ef 1:15-23; Luk 12:8-12
- 15 Okt - Ef 1:11-14; Luk 12:1-7
- 15 Okt - Ef 1:11-14; Luk 12:1-7
- Indikator Kasih
- Indikator Kasih
- Tinta "Ajaib" dan Sebatang Pensil
- Menghadapi Ketidakpastian Esok Hari
- Menghadapi Ketidakpastian Esok Hari
- Liu Wei, pemenang China’s Got Talent
- 14 Okt - Ef 1:1-10; Luk 11:47-54
- 14 Okt - Ef 1:1-10; Luk 11:47-54
- 13 Okt - Gal 5:18-25; Luk 11:42-46
- 13 Okt - Gal 5:18-25; Luk 11:42-46
- Kaya Salah, Miskin Salah
- Kaya Salah, Miskin Salah
- PENGHARAPAN PASTI DI DALAM TUHAN
- Cermin Ajaib
- Uang Bukan Segalanya
- Uang Bukan Segalanya
- Facebook dan Twitter Renungan Harian Kita
-
▼
Oktober
(155)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar